Nama penyanyi dangdut Lesti Kejora beberapa hari belakangan tengah menjadi pembahasan publik di media sosial setelah diketahui melaporkan suaminya sendiri yaitu Rizky Billar atas dugaan tindak kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT.

Diketahui Lesti Kejora telah melaporkan Rizky Billar ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 28 September 2022 lalu didampingi oleh pengacaranya dan sampai saat ini laporan tersebut masih berproses dan sampai di tahap penyidikan.

Atas laporan yang dilayangkan oleh Lesti Kejora, Rizky Billar telah dipanggil ke Polres Metro Jakarta Selatan pada hari Kamis, 6 Oktober 2022, tetapi tidak dapat hadir karena beberapa alasan yang disampaikan oleh kuasa hukumnya.

Melihat keberanian Lesti Kejora melaporkan suaminya kepolisi dengan dugaan KDRT ini pun tengah menjadi perhatian serta pembahasan banyak pihak. Bahkan diketahui diangkat tema KDRT dalam pembahasan di sebuah show TV yang mendatangkan beberapa ahli termasuk Poppy Amalia seorang psikolog, dan Devie Rahmawati seorang pengamat sosial.

Devie Rahmawati mengaku sangat mengapresiasi keberanian Lesti Kejora terhadap keberaniannya speak up dan melaporkan tindak KDRT yang dialaminya ke Polisi, karena menurut data yang disampaikannya Devie Rahmawati menyebutkan bahwa di Amerika Serikat sebanyak kurang lebih 75% korban KDRT di tahun 2020 tidak berani untuk speak up dan melapor ke Polisi.

Keberanian Lesti Kejora tersebut dinilai oleh Devie Rahmawati sebagai sebuah kemajuan bagi kaum perempuan, bahwasannya perempuan harus berani speak up saat diri mereka menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.

Bukan hanya ditunjukkan oleh Lesti Kejora, Devie Rahmawati juga menyoroti respon warganet terhadap terjadinya kasus KDRT yang dialami oleh Lesti Kejora.

Menurutnya warganet juga mengalami kemajuan yang sangat pesat, pasalnya diketahui dukungan banyak datang untuk korban KDRT dan tidak lagi ada orang yang menyalahkan korban dengan alasan-alasan yang menyudutkan korban.

Sebagaimana kita semua ketahui GanSis, tindak KDRT sendiri menjadi salah satu permasalahan di dalam rumah tangga yang ada sejak zaman dulu sampai zaman sekarang.

Tindak KDRT ini bisa terjadi kepada laki-laki maupun perempuan, adapun mayoritas kasus yang ada dan dilaporkan mayoritas korban adalah istri dan pelaku adalah suami.

Jika membahas tentang seberapa penting speak up atau melaporkan tindakan KDRT ke Polisi, tentu saja itu sangat penting GanSis.
Sebab sejauh ini banyak sekali kasus KDRT dimana korban hanya bisa diam dan tidak berani melawan karena ancaman fisik dan verbal yang membuat mereka takut untuk melapor.

Bukan hanya itu, korban KDRT juga enggan melapor karena takut kehidupannya setelah berstatus single akan semakin berat karena harus berjuang mengurus diri sendiri atau anak.

Mari GanSis kita ikut galakkan berani speak up dan melapor untuk para korban KDRT. Jangan pernah takut untuk menuntut keadilan karena itu merupakan hak bagi semua orang tanpa dibatasi gender, status, atau apapun itu.

Hidup berjuang sendiri akan lebih baik dibandingkan hidup bersama dengan orang yang menyakiti hati, fisik, dan perasaan. Tidak perlu takut apakah kalian bisa hidup atau tidak tanpa seorang suami karena suami yang KDRT juga bisa menjadi alasan kalian kehilangan nyawa.

Oke, mudah-mudahan thread ini bermanfaat dan ada pelajaran baik yang bisa Agan dan Sista ambil.