Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
KPK Ancam Jemput Paksa Istri dan Anak Lukas Enembe Jika Mangkir Lagi


KPK Ancam Jemput Paksa Istri dan Anak Lukas Enembe Jika Mangkir Lagi
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri/DOK FOTO: Wardhany Tsa Tsia-VOI
Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) siap menjemput paksa istri dan anak Gubernur Papua Lukas Enembe, Yulce Wenda serta Astract Bona Timoramo Enembe. Penjemputan akan dilakukan jika keduanya kembali mangkir pada pemanggilan selanjutnya.

"Jika mangkir kembali maka sesuai ketentuan hukum bisa dilakukan jemput paksa terhadap saksi," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 6 Oktober.

Keduanya sebenarnya dijadwalkan diperiksa pada Rabu, 5 Oktober kemarin. Hanya saja, Ali mengatakan istri dan anak Lukas kompak tak hadir tanpa menjelaskan alasan pada penyidik.

Ali menegaskan penjemputan paksa terhadap saksi diatur dalam perundangan. KPK pun meminta keluarga maupun saksi dugaan korupsi yang menjerat Lukas kooperatif.

Ditegaskan KPK, dalih karena memiliki relasi keluarga dengan Lukas tak bisa digunakan. "Kami tegaskan, pemanggilan para saksi tersebut tidak hanya untuk tersangka LE saja," tegasnya.

"Sehingga tidak ada alasan hukum untuk tidak hadir karena ada hubungan keluarga dengan tersangka LE," imbuh Ali.
Diberitakan sebelumnya, KPK menetapkan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka dugaan korupsi. Belum dirinci kasus yang menjeratnya.

Lukas sebenarnya akan diperiksa pada Senin, 26 September di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan. Namun, pemeriksaan ini urung dilakukan karena dia mengaku sakit dan tak bisa memberikan keterangan.

Selanjutnya, KPK akan kembali melakukan pemanggilan yang belum diinformasikan pastinya. Lukas diminta kooperatif memenuhi panggilan penyidik karena keterangannya dibutuhkan untuk membuat terang dugaan korupsi yang terjadi.
https://voi.id/berita/216102/kpk-anc...a-mangkir-lagi
Jemput paksa aja bareng satu keluarga..


Kabinda Papua Temui Lukas Enembe di Jayapura untuk Jadi Perantara dengan KPK





Tim kuasa hukum Lukas Enembe (Foto: Andi Nur Isman/detikcom)

Papua - Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua Mayjen TNI Gustav Agus Irianto menemui Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura. Gustav menjadi perantara KPK untuk berkomunikasi dengan Gubernur Papua Lukas Enembe.
"Kami ke sana menemani Bapak Gustav Agus Irianto, kepala BIN di Papua. Beliau telah menghubungi kami kemarin untuk bersama menemui Bapak Lukas," kata ketua tim hukum Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona kepada wartawan di Jayapura, Papua, Kamis (6/10/2022).

Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua, Rabu siang (6/10). Pertemuan ini menjembatani komunikasi Ketua KPK Firli Bahuri dengan Lukas Enembe terkait perkara dugaan suap dan gratifikasi APBD Provinsi Papua.

"Misi yang dibawa menyampaikan pesan atau keinginan dari KPK. Karena Bapak Gustav sudah melakukan komunikasi dengan Bapak Firli. Ada pesan dari KPK supaya Bapak Lukas bisa ke Jakarta untuk mengikuti pemeriksaan," terangnya.

Petrus menuturkan, Gustav telah melihat langsung kondisi Lukas Enembe yang tidak memungkinkan untuk diperiksa KPK. Dia juga telah mendengarkan langsung keinginan Lukas Enembe terkait perkara yang menjeratnya.

"Bapak Lukas mengatakan beliau tidak mau ke Jakarta dengan alasan kesehatan. Beliau ngotot kalau yang dituduhkan Rp 1 miliar itu tidak benar," tutur Petrus.

Dalam kesempatan itu, kata dia, Lukas Enembe juga menyampaikan bantahannya soal dirinya menggunakan anggaran yang begitu besar. Lukas menyinggung Pemprov Papua berhasil meraih penilaian wajar tanpa pengecualian (WTP) 8 kali berturut-turut.

"Kemudian ada pernyataan beliau menggunakan anggaran yang begitu besar. Beliau dengan tegas membantah, bagaimana caranya saya menggunakan uang begitu banyak karena saya dapat WTP 8 kali," katanya.

Petrus menambahkan, Lukas Enembe berkomitmen bersedia diperiksa hanya di Papua. Namun pemeriksaan itu baru bisa dilakukan apabila tim dokter menyatakan kondisinya sudah sehat.

"Bapak Lukas bukan menghindari pemeriksaan atau sakitnya pura-pura. Dokter pribadinya mengatakan kalau terlalu lama duduk, berbicara, apalagi dengan emosi, kalau strok kelima pasti badannya akan makin memburuk. Makanya perawatan akan dilakukan di kediaman beliau. Keluar dari Papua tidak diperkenankan," paparnya.

Lebih lanjut Petrus mengatakan hasil pertemuan Kabinda Gustav dengan Lukas Enembe itu akan disampaikan ke KPK. Hingga saat ini, kata dia, belum ada keputusan resmi dalam pertemuan tersebut.

"Kami sendiri belum melihat sikap KPK. Melalui Bapak Kabinda, (Lukas Enembe) sudah menyampaikan apapun yang terjadi tetap diperiksa di rumah," imbuhnya.

https://www.detik.com/sulsel/berita/...ra-dengan-kpk.

BIN pun sampai turun tangan
Tunggu pernyataan BIN Papua... kalau BIN Papua bilang Lukas Enembe sehat gimana?


scorpiolama
dragunov762mm
areszzjay
areszzjay dan 4 lainnya memberi reputasi
5
912
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.