Tragedi Kanjuruhan menjadi noda hitam sejarah sepakbola tanah air dan dunia. Ini bukan insiden pertama. Tapi Presiden Joko Widodo sudah menegaskan. Kanjuruhan harus jadi insiden terakhir. Sepakbola Indonesia haru segera berbenah. Berubah lebih baik. Demi kemajuan sepakbola ke depannya.
 
Berkaca pada tragedi mengerikan di dunia sepakbola. Di antaranya tragedi Hillsborough Inggris dan Accra Stadium, Ghana. Berikut sejumlah langkah yang mungkin bisa dilakukan. Guna perbaikan Sepakbola Tanah Air. Paska Tragedi Kanjuran;
 

1.   Transparansa Investigasi
               
Transparansi investigasi kejadian menjadi langkah awal perbaikan. Pada tragedi Hillsborough, masalah ini sempat menghalangi terungkapnya kejadian sebenarnya. Proses penyelidikan bahkan butuh waktu yang lama lama.
 
Karena pada saat itu. Ada dugaan pemerintah Inggris dan Kepolisian Yorkshire Selatan menutup-nutupi kasus ini. Bukannya memberikan solusi. Sikap institusi justru menyakiti keluarga korban tragedi Hillsborough.
 
Pun begitu dengan di Indonesia. Pihak-pihak yang bertugas untuk melakukan penyelidikan. Mulai dari Kemenkopolhukam. Polisi. TNI. Hingga PSSI. Harus melakukan investigasi secara transparan. Tanpa ada yang ditutup-tutupi.
 
2. Revolusi Stadion

Perubahan yang bisa dilakukan paska tragedi Kanjuruhan adalah perombakan stadion. Hal yang sama seperti dilakukan Federasi sepakbola Inggris. Yang meniadakan area teras di dalam stadion. Sebelum tragedi Hillsborough. Teras stadion menjadi area paling berbahaya. Meski sudah dibatasi dengan pagar besi.
 
 
3. Penggunaan single seat 

Solusi lain yang bisa dilakukan adalah mengganti seluruh tempt duduk dengan single seat atau tempat duduk tunggal. Cara ini bisa digunakan untuk menggantikan tribun berdiri atau tempat duduk jejer. Yang masih banyak ditemukan di stadion-stadion tanah air.
 
Dengan cara ini. Jumlah penonton bisa dikontrol. Dan cukup efektif untuk menghindarkan  over kapasitas. Di setiap pertandingan. Panitia pelaksana bisa menjual tempat tiket sesuai dengan kapasitas tempat duduk yang tersedia.
 
 
4. Sistem keamanan

Setiap stadion di Tanah Air harus dilengkapi sistem keamanan yang mumpuni. Pintu keluar masuk harus dibuat lebih banyak. Dengan kondisi jalan landai. Bukan turunan. Seperti yang terlihat di Stadion Kanjuruhan, khususnya di pintu 13 dan 14. Yang bisa berakibat fatal ketika terjadi sebuah insiden.
 
Ditambah lagi. Harus ada jalur khusus evakuasi. Baik saat terjadi insiden kerusuhan. Kebakaran. Atau insiden  lain yang berpotensi menimbulkan korban jiwa.
 
5.   Merubah jam pertandingan

Langkah berikutnya yang bisa dilakukan mungkin merubah jam pertandingan. Khususnya pertandingan di malam hari.
 
Hal yang sama dilakukan federasi sepak bola Inggris. Paska insiden Hillsborough Stadium. Pertandingan yang terlalu malam ditiadakan. Untuk seluruh klub. Tanpa terkecuali.
 
6. Pelatihan Khusus Penangan Kerusahan Sepakbola
 
Perlu ada program pelatihan khusus untuk kepolisian. Tentang cara menangani kerusuhan di dalam stadion. Karena penanganan kerusuhan di dalam stadion. Berbeda dengan penangan kerusuhan di luar stadion. Seperti aksi unjuk rasa yang sering terjadi di jalan-jalan.
 
Di dalam stadion ada aturan khusus. Ada aturan FIFA. Di mana tidak boleh ada kekerasan. Apalagi penggunaan gas air mata.
 
Cara ini dilakukan oleh Pemerintah Ghana. Mereka melakukan hal tersebut. Paska insiden di Accra Sports Stadium. Pada Mei 2001. Yang menewaskan 126 korban meninggal dunia.
 
Itu tadi sederet solusi yang dikutip dari berbagai sumber. Dan bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh pemegang regulasi. Dalam mengambil keputusan guna perbaikan ekosistem sepakbola di Indonesia. Paska Tragedi berdarah Kanjuruhan. (moerni)