- Beranda
- Stories from the Heart
La Princesse
...
TS
rezaareal
La Princesse
Kisah ini juga saya upload di NT
Spoiler for Sinopsis:
Menjadi seorang Putri Kerajaan hal yang paling diimpikan para perempuan, tapi untuk menjadi seorang Putri secara tiba tiba di dunia fantasy medieval tentu bukan hal yang diimpikan apalagi dunia tersebut penuh dengan konflik.
Spoiler for Genesis I:
Aku pun berkedip dan tiba tiba diriku berada di tengah padang rumput, terdengar suara domba domba, kurasakan hembusan hembusan angin, dan birunya langit yang indah. Atmosfir padang rumput ini membuat diriku relaks sebentar, walaupun diriku sempat kebingungan karena beberapa menit yang lalu diriku berada di kelas, sekarang berada di tengah padang rumput. Aku pun mengamati di sekitarku selain itu aku pun menyadari bahwa pakaianku telah berubah dari pakaian sekolah menjadi gaun berwarna hijau.
Ku dengar suara lari kaki kuda dan melihat seorang penunggang kuda menuju ke arahku
Apa apaan itu, penunggang kuda tsb datang ke arahku
Apa yang harus kulakukan?Diriku pun langsung panik dan berlari
Gaun ini sangatlah susah untuk berlari, aku pun berlari sembari mengangkat gaun ini yang berat.
Tiba tiba penunggang tsb berada di depanku, lariku ini tidak sebanding 500kg kuda.
Dengan diriku kelelahan dan penuh keringat sambil kuusap keringatku, penunggang kuda itu bergegas turun dan menuju ke arahku
[Tuan Putri, ternyata hamba berada di sini.]
Tuan Putri katanya, lihat sana sini, tidak ada orang yang dia maksud.
Yang dia maksud itu diriku? Diriku seorang putri.
Apa yang sedang terjadi sebenarnya?
Tanpa disadari, tangan dari penunggang tsb berada di pundakku, menatap ke arah mataku dengan raut wajah yang cemas, ia memeriksa gaunku, bila mana ada goresan, sobekkan atau hal lainnya.
[Tuan Putri, apakah anda baik baik saja? Apakah anda terluka? Ayahanda Tuan Putri, Sang Raja, sangat mengkhawatirkan anda.]
Oi oi oi, diriku ternyata seorang putri? Apakah aku terjebak di dalam game?
Mimpi, pasti aku berada di dalam mimpi, oi diriku bangunlah!
Tidak bangun ternyata, coba kutanyakan kepada tuan penunggang kuda ini
[[Maafkan diriku, tapi bolehkan aku bertanya kepadamu?]]
[Silahkan, Tuan Putri, pertanyaan apa yang ingin anda tanyakan?]
[[Dimana aku dan kenapa dirimu memanggilku Tuan Putri?]]
Sepertinya penunggang kudanya kebingungan dengan pertanyaanku, kulihat ia tersenyum dan tertawa kecil.
[Apa yang Tuan Putri sedang pikirkan? Dimana Tuan Putri berada? Kenapa hamba memanggil anda dengan Tuan Putri? Tentu saja, karena anda adalah Tuan Putri hamba, anda adalah Putri Clara, putri dari kerajaan Aushtage. Ayahanda Tuan Putri Raja Onfroi dan Ibunda Tuan Putri Ratu Isabeau.]
Oh tuhan, cobaan apa ini
[[KAU PASTI SEDANG BERCANDA.]]
[Hehehe, Tuan Putri anda berkelakuan aneh, cukup ikut saja dengan hamba karena Raja sangat mencemaskan Tuan Putri.]
Aku pun berjalan ke arah kuda, ia pun membantu diriku menaiki kuda tersebut, akhirnya diriku pun di atas kuda, dan ia tetap berada di bawah untuk menuntun kuda dengan tali.
Kita pun memulai perjalanan menuju kastil.
[[Kenapa kau berjalan dan tidak menunggang kuda bersamaku? Masih ada ruang untuk dirimu dan diriku, aku merasa tidak enak melihat dirimu berjalan menuntun kuda sedangkan aku berada di atas sini.]]
Ia melihat ke arahku dan hanya tersenyum, kurasakan sebuah senyuman yang tulus.
[Anda sangatlah baik Tuan Putri, hamba tidak sangka bahwa Tuan Putri bisa sebaik ini. Mungkin Tuan Putri sangat sesuai untuk memimpin kerajaan ini.]
Aku pun tersenyum ke arah dirinya.
[[Benarkah?]]
Penunggang kuda tersebut pun tersipu malu.
[[Siapa namamu? Tuan ksatria]]
[Hamba bukanlah seorang ksatria, melainkan seorang squire.]
[[Hmmmm Squire, apakah itu squire?]]
[Squire adalah seorang pelayan ksatria, kita mempunyai tugas untuk menyiapkan apa yang ksatria butuhkan atau bisa menjadi pengganti ksatria dalam bertugas, bisa dikatakan hamba seorang murid dari seorang ksatria.]
[[Seperti itu, kuharap dirimu bisa menjadi seorang ksatria, dan mungkin bisa menjadi ksatria pribadi diriku. Siapakah namamu wahai tuan squire?]]
[Nama hamba ialah Louis, hamba lahir dari keluarga tidak bernama, hamba akan berusaha hidup sesuai ekspektasi dan tidak mengecewakan Tuan Putri.]
Semangat juang yang besar bahkan diriku bisa merasakannya.
[[Lowborn, tidak bernama, tidak memiliki tanah dengan memilki nama, memiliki tanah, atau Highborn semua itu sama Louis, jalan yang kita tempuh itu sama, diriku dengan dirimu sebenarnya sama cuma yang membedakan kita adalah sistem masyarakat kita.]]
Louis pun tiba tiba berhenti, kulihat Louis hanya menatap diriku dan terpaku atas yang baru saja kuucapkan.
Aku pun sadar bahwa yang kukatakan cukup keren, dan cukup memalukan untuk mengatakannya ke orang lain. Baru pertama kali aku mengatakan hal sekeren ini ke orang yang tampangnya ganteng.
[[Lupakan apa yang kukatakan tadi, lalu berapa lama perjalanan ini Louis?]]
Ia masih saja terpaku.
[[Louis, Louis, Louis, kau mendengarkanku?]]
[Ah maaf Tuan Putri, hamba terkagum melihat Tuan Putri berkata hal tersebut, rambut putih anda yang terbawa hembusan angin ketika mengatakan hal itu seakan akan Tuan Putri seorang Dewi yang datang ke dunia bawah ini untuk memulihkan dataran ini.]
Seorang dewi katanya, tunggu dulu apakah benar rambutku berwarna putih?
Wah benar rambutku berwarna putih seperti salju.
Kita pun melanjutkan perjalanan
[[Louis, seberapa jauh perjalanan ini?]]
[Perjalanannya cukup dekat Tuan Putri]
Walaupun perjalanannya cukup dekat, aku merasa tidak enak dimana aku berada di atas kuda sedangkan Louis berada di bawah menuntun kuda dengan tali.
~
~
~
Kita akhirnya sampai di sebuah desa, desa ini seperti baru saja dijarah dan penduduknya memiliki tubuh yang kurus dan tidak teratur.
[Apakah ada peperangan baru saja di sekitar sini? Louis]
[[Tidak ada Tuan Putri, tapi kerajaan ini baru saja berdamai dengan kerajaan Travunia.]]
[Tapi mengapa kondisi desa ini sangat mengerikan, seperti baru saja dijarah dan kondisi penduduknya juga buruk.]
[[Kondisi ini merupakan kondisi yang normal Tuan Putri.]]
Kondisi yang normal? Kulihat tangan Louis menggeram seperti ia menahan dendam.
Di perjalanan di desa tersebut, penduduk desa pun menatapku dengan tatapan benci, iri dan dengki terhadapku. Diriku dapat melihat sebuah kastil besar dari desa ini dan benteng yang memisahkan desa ini.
Sesampainya di depan benteng, aku melihat sebuah papan yang menunjukan nama kota, aku tidak pernah melihat tulisan yang aneh tersebut, bisa kusebut itu tulisan atau rune, tiba tiba tulisan tersebut berubah menjadi tulisan alfabet yang bisa kubaca, “Hallgerd” nama kota ini.
Akhirnya aku bisa melihat suasana kota di dunia ini.
Setelah masuk kota, kulihat bangunan bangunan yang terbuat dari semacam batu dengan dilapisi kayu yang lumayan gelap, ada juga bangunan yang terbuat dari batu bata tapi berwarna abu abu dengan kayu yang berwarna cerah, dan juga atap dari bangunan ini berbeda beda ada yang memakai jerami, tapi ada yang sudah memakai genteng tanah liat. Banyak sekali papan papan yang mengidentifikasi bangunan tersebut, ada papan yang bergambarkan gelas besar pasti itu bangunan Tavern atau inn, ada papan yang bergambarkan anvil pasti itu bangunan blacksmith, ada juga yang menggambarkan tumbuhan, jalannya pun sudah memakai batu, seperti buku fantasi saja.
Dalam perjalanan menuju kastil, kita melewati pasar, ada banyak tenda tenda yang unik dan di tengah pasar tersebut terdapat pancuran air yang besar. Bahkan kita melewati hal yang seharusnya tidak ingin kulihat yaitu Brothel, untung ini siang hari karena Brothel ini tidak terlalu mencolok.
Akhirnya, kita sampai di depan pintu gerbang kastil. Aku mengamati sekitar, banyak penjaga di area sekitar. Setelah kita melewati gerbang kastil, aku pun takjub dengan besarnya taman yang besar dan air mancur besar di tengah taman tersebut, kita putari taman tersebut dan nampak beberapa pelayan menunggu kedatanganku, terlihat salah satu pelayan tersebut membawa handuk. Pintu masuk kastil pun sudah di depan mata, Louis menjulurkan tangannya untuk membantu aku turun dari kuda. Seketika aku turun dari kuda, para pelayan langsung menuju diriku, pelayan yang membawa handuk pun mencoba untuk memberikannya kepadaku. Sebelum itu kulihat dari wajah para pelayan ini nampak lelah dan lumayan berkeringat, mungkin mereka menunggu lama untuk kedatangan diriku.
[Diriku tidaklah kelelahan, mungkin handuk itu bisa kau simpan untuk dirimu.]
Terlihat dari wajah mereka bahwa mereka kebingungan atas tingkahku, tapi aku merasa ada sesuatu yang tersembunyi dari ekspresi mereka.
Louis memanduku menuju ke aula utama kerajaan atau ruang tahta, dan ternyata diikuti para pelayan yang berada di pintu masuk.
Dalam perjalananku lihat banyak sekali perabotan mewah, untuk menjadi seorang putri emang sebuah mimpiku sejak kecil, tapi hal itu terjadi dalam sekejap di dunia yang tidak aku ketahui seperti kutukan atau sebuah pertanda dari dunia ini kepada diriku.
Bagaimana jadinya bila hal ini sebuah pertanda, apakah diriku seorang penyelamat? Ah hal itu tidak mungkin.
Aku menjadi seorang penyelamat, hal yang sangat lucu sampai aku ingin tertawa mendengarnya.
Pertama tama, aku perlu berperilaku layaknya seorang putri, setelah itu aku butuh banyak informasi mengenai dunia ini.
Aura kegelisahan Louis tersampaikan kepada aku, aku bisa merasakannya, bukan hanya Louis saja, para pelayan di belakangku juga merasa gelisah seperti Louis.
Pintu besar terbuat dari besi terlihat di depan mata. Aku menyadari bahwa di belakang pintu tersebut merupakan aula utama kerajaan atau ruang tahta dimana Raja dan Ratu berada, mari bertemu dengan orang tua dari tubuh ini.
Pintu pun dibuka oleh 2 penjaga, dan ruang tahta pun nampak.
Sang Raja, yang dimana ayah dari tubuh ini dan ayahku mulai sekarang memiliki tubuh yang bulat, gemuk dan sedikit pendek yang kesannya orang ini tidak sanggup untuk menjadi seorang Raja. Sang Ratu, yang dimana ibu dari tubuh ini dan ibuku mulai sekarang memiliki tubuh yang langsing, ramping, rambut putih panjang seperti tubuh ini, dan wajah yang sangat cantik, aku belum pernah bertemu dengan perempuan yang memiliki wajah yang rupawan seperti dirinya. Di dalam ruangan, tidak hanya Raja dan Ratu saja melainkan ada juga beberapa bangsawan, tapi mata mereka menuju kepadaku. Tertegun dengan pesona dari ruangan ini, aku tidak sadar bahwa aku berjalan dengan Louis saja, para pelayang berhenti di depan pintu.
Louis berlutut di depan Raja
[Yang Tuan Raja, Tuan Putri telah kembali.]
Para penjaga, para pelayan, dan para bangsawan pun ikut berlutut ke arah Raja dan ke arahku. Aku menatap ke arah Raja yang sedang berdiri dari kursinya, tiba tiba penglihatanku menjadi hitam seakan akan aku tertabrkan oleh kekuatan hitam, aku pun ambruk di tengah tengah ruangan.
Ku dengar suara lari kaki kuda dan melihat seorang penunggang kuda menuju ke arahku
Apa apaan itu, penunggang kuda tsb datang ke arahku
Apa yang harus kulakukan?Diriku pun langsung panik dan berlari
Gaun ini sangatlah susah untuk berlari, aku pun berlari sembari mengangkat gaun ini yang berat.
Tiba tiba penunggang tsb berada di depanku, lariku ini tidak sebanding 500kg kuda.
Dengan diriku kelelahan dan penuh keringat sambil kuusap keringatku, penunggang kuda itu bergegas turun dan menuju ke arahku
[Tuan Putri, ternyata hamba berada di sini.]
Tuan Putri katanya, lihat sana sini, tidak ada orang yang dia maksud.
Yang dia maksud itu diriku? Diriku seorang putri.
Apa yang sedang terjadi sebenarnya?
Tanpa disadari, tangan dari penunggang tsb berada di pundakku, menatap ke arah mataku dengan raut wajah yang cemas, ia memeriksa gaunku, bila mana ada goresan, sobekkan atau hal lainnya.
[Tuan Putri, apakah anda baik baik saja? Apakah anda terluka? Ayahanda Tuan Putri, Sang Raja, sangat mengkhawatirkan anda.]
Oi oi oi, diriku ternyata seorang putri? Apakah aku terjebak di dalam game?
Mimpi, pasti aku berada di dalam mimpi, oi diriku bangunlah!
Tidak bangun ternyata, coba kutanyakan kepada tuan penunggang kuda ini
[[Maafkan diriku, tapi bolehkan aku bertanya kepadamu?]]
[Silahkan, Tuan Putri, pertanyaan apa yang ingin anda tanyakan?]
[[Dimana aku dan kenapa dirimu memanggilku Tuan Putri?]]
Sepertinya penunggang kudanya kebingungan dengan pertanyaanku, kulihat ia tersenyum dan tertawa kecil.
[Apa yang Tuan Putri sedang pikirkan? Dimana Tuan Putri berada? Kenapa hamba memanggil anda dengan Tuan Putri? Tentu saja, karena anda adalah Tuan Putri hamba, anda adalah Putri Clara, putri dari kerajaan Aushtage. Ayahanda Tuan Putri Raja Onfroi dan Ibunda Tuan Putri Ratu Isabeau.]
Oh tuhan, cobaan apa ini
[[KAU PASTI SEDANG BERCANDA.]]
[Hehehe, Tuan Putri anda berkelakuan aneh, cukup ikut saja dengan hamba karena Raja sangat mencemaskan Tuan Putri.]
Aku pun berjalan ke arah kuda, ia pun membantu diriku menaiki kuda tersebut, akhirnya diriku pun di atas kuda, dan ia tetap berada di bawah untuk menuntun kuda dengan tali.
Kita pun memulai perjalanan menuju kastil.
[[Kenapa kau berjalan dan tidak menunggang kuda bersamaku? Masih ada ruang untuk dirimu dan diriku, aku merasa tidak enak melihat dirimu berjalan menuntun kuda sedangkan aku berada di atas sini.]]
Ia melihat ke arahku dan hanya tersenyum, kurasakan sebuah senyuman yang tulus.
[Anda sangatlah baik Tuan Putri, hamba tidak sangka bahwa Tuan Putri bisa sebaik ini. Mungkin Tuan Putri sangat sesuai untuk memimpin kerajaan ini.]
Aku pun tersenyum ke arah dirinya.
[[Benarkah?]]
Penunggang kuda tersebut pun tersipu malu.
[[Siapa namamu? Tuan ksatria]]
[Hamba bukanlah seorang ksatria, melainkan seorang squire.]
[[Hmmmm Squire, apakah itu squire?]]
[Squire adalah seorang pelayan ksatria, kita mempunyai tugas untuk menyiapkan apa yang ksatria butuhkan atau bisa menjadi pengganti ksatria dalam bertugas, bisa dikatakan hamba seorang murid dari seorang ksatria.]
[[Seperti itu, kuharap dirimu bisa menjadi seorang ksatria, dan mungkin bisa menjadi ksatria pribadi diriku. Siapakah namamu wahai tuan squire?]]
[Nama hamba ialah Louis, hamba lahir dari keluarga tidak bernama, hamba akan berusaha hidup sesuai ekspektasi dan tidak mengecewakan Tuan Putri.]
Semangat juang yang besar bahkan diriku bisa merasakannya.
[[Lowborn, tidak bernama, tidak memiliki tanah dengan memilki nama, memiliki tanah, atau Highborn semua itu sama Louis, jalan yang kita tempuh itu sama, diriku dengan dirimu sebenarnya sama cuma yang membedakan kita adalah sistem masyarakat kita.]]
Louis pun tiba tiba berhenti, kulihat Louis hanya menatap diriku dan terpaku atas yang baru saja kuucapkan.
Aku pun sadar bahwa yang kukatakan cukup keren, dan cukup memalukan untuk mengatakannya ke orang lain. Baru pertama kali aku mengatakan hal sekeren ini ke orang yang tampangnya ganteng.
[[Lupakan apa yang kukatakan tadi, lalu berapa lama perjalanan ini Louis?]]
Ia masih saja terpaku.
[[Louis, Louis, Louis, kau mendengarkanku?]]
[Ah maaf Tuan Putri, hamba terkagum melihat Tuan Putri berkata hal tersebut, rambut putih anda yang terbawa hembusan angin ketika mengatakan hal itu seakan akan Tuan Putri seorang Dewi yang datang ke dunia bawah ini untuk memulihkan dataran ini.]
Seorang dewi katanya, tunggu dulu apakah benar rambutku berwarna putih?
Wah benar rambutku berwarna putih seperti salju.
Kita pun melanjutkan perjalanan
[[Louis, seberapa jauh perjalanan ini?]]
[Perjalanannya cukup dekat Tuan Putri]
Walaupun perjalanannya cukup dekat, aku merasa tidak enak dimana aku berada di atas kuda sedangkan Louis berada di bawah menuntun kuda dengan tali.
~
~
~
Kita akhirnya sampai di sebuah desa, desa ini seperti baru saja dijarah dan penduduknya memiliki tubuh yang kurus dan tidak teratur.
[Apakah ada peperangan baru saja di sekitar sini? Louis]
[[Tidak ada Tuan Putri, tapi kerajaan ini baru saja berdamai dengan kerajaan Travunia.]]
[Tapi mengapa kondisi desa ini sangat mengerikan, seperti baru saja dijarah dan kondisi penduduknya juga buruk.]
[[Kondisi ini merupakan kondisi yang normal Tuan Putri.]]
Kondisi yang normal? Kulihat tangan Louis menggeram seperti ia menahan dendam.
Di perjalanan di desa tersebut, penduduk desa pun menatapku dengan tatapan benci, iri dan dengki terhadapku. Diriku dapat melihat sebuah kastil besar dari desa ini dan benteng yang memisahkan desa ini.
Sesampainya di depan benteng, aku melihat sebuah papan yang menunjukan nama kota, aku tidak pernah melihat tulisan yang aneh tersebut, bisa kusebut itu tulisan atau rune, tiba tiba tulisan tersebut berubah menjadi tulisan alfabet yang bisa kubaca, “Hallgerd” nama kota ini.
Akhirnya aku bisa melihat suasana kota di dunia ini.
Setelah masuk kota, kulihat bangunan bangunan yang terbuat dari semacam batu dengan dilapisi kayu yang lumayan gelap, ada juga bangunan yang terbuat dari batu bata tapi berwarna abu abu dengan kayu yang berwarna cerah, dan juga atap dari bangunan ini berbeda beda ada yang memakai jerami, tapi ada yang sudah memakai genteng tanah liat. Banyak sekali papan papan yang mengidentifikasi bangunan tersebut, ada papan yang bergambarkan gelas besar pasti itu bangunan Tavern atau inn, ada papan yang bergambarkan anvil pasti itu bangunan blacksmith, ada juga yang menggambarkan tumbuhan, jalannya pun sudah memakai batu, seperti buku fantasi saja.
Dalam perjalanan menuju kastil, kita melewati pasar, ada banyak tenda tenda yang unik dan di tengah pasar tersebut terdapat pancuran air yang besar. Bahkan kita melewati hal yang seharusnya tidak ingin kulihat yaitu Brothel, untung ini siang hari karena Brothel ini tidak terlalu mencolok.
Akhirnya, kita sampai di depan pintu gerbang kastil. Aku mengamati sekitar, banyak penjaga di area sekitar. Setelah kita melewati gerbang kastil, aku pun takjub dengan besarnya taman yang besar dan air mancur besar di tengah taman tersebut, kita putari taman tersebut dan nampak beberapa pelayan menunggu kedatanganku, terlihat salah satu pelayan tersebut membawa handuk. Pintu masuk kastil pun sudah di depan mata, Louis menjulurkan tangannya untuk membantu aku turun dari kuda. Seketika aku turun dari kuda, para pelayan langsung menuju diriku, pelayan yang membawa handuk pun mencoba untuk memberikannya kepadaku. Sebelum itu kulihat dari wajah para pelayan ini nampak lelah dan lumayan berkeringat, mungkin mereka menunggu lama untuk kedatangan diriku.
[Diriku tidaklah kelelahan, mungkin handuk itu bisa kau simpan untuk dirimu.]
Terlihat dari wajah mereka bahwa mereka kebingungan atas tingkahku, tapi aku merasa ada sesuatu yang tersembunyi dari ekspresi mereka.
Louis memanduku menuju ke aula utama kerajaan atau ruang tahta, dan ternyata diikuti para pelayan yang berada di pintu masuk.
Dalam perjalananku lihat banyak sekali perabotan mewah, untuk menjadi seorang putri emang sebuah mimpiku sejak kecil, tapi hal itu terjadi dalam sekejap di dunia yang tidak aku ketahui seperti kutukan atau sebuah pertanda dari dunia ini kepada diriku.
Bagaimana jadinya bila hal ini sebuah pertanda, apakah diriku seorang penyelamat? Ah hal itu tidak mungkin.
Aku menjadi seorang penyelamat, hal yang sangat lucu sampai aku ingin tertawa mendengarnya.
Pertama tama, aku perlu berperilaku layaknya seorang putri, setelah itu aku butuh banyak informasi mengenai dunia ini.
Aura kegelisahan Louis tersampaikan kepada aku, aku bisa merasakannya, bukan hanya Louis saja, para pelayan di belakangku juga merasa gelisah seperti Louis.
Pintu besar terbuat dari besi terlihat di depan mata. Aku menyadari bahwa di belakang pintu tersebut merupakan aula utama kerajaan atau ruang tahta dimana Raja dan Ratu berada, mari bertemu dengan orang tua dari tubuh ini.
Pintu pun dibuka oleh 2 penjaga, dan ruang tahta pun nampak.
Sang Raja, yang dimana ayah dari tubuh ini dan ayahku mulai sekarang memiliki tubuh yang bulat, gemuk dan sedikit pendek yang kesannya orang ini tidak sanggup untuk menjadi seorang Raja. Sang Ratu, yang dimana ibu dari tubuh ini dan ibuku mulai sekarang memiliki tubuh yang langsing, ramping, rambut putih panjang seperti tubuh ini, dan wajah yang sangat cantik, aku belum pernah bertemu dengan perempuan yang memiliki wajah yang rupawan seperti dirinya. Di dalam ruangan, tidak hanya Raja dan Ratu saja melainkan ada juga beberapa bangsawan, tapi mata mereka menuju kepadaku. Tertegun dengan pesona dari ruangan ini, aku tidak sadar bahwa aku berjalan dengan Louis saja, para pelayang berhenti di depan pintu.
Louis berlutut di depan Raja
[Yang Tuan Raja, Tuan Putri telah kembali.]
Para penjaga, para pelayan, dan para bangsawan pun ikut berlutut ke arah Raja dan ke arahku. Aku menatap ke arah Raja yang sedang berdiri dari kursinya, tiba tiba penglihatanku menjadi hitam seakan akan aku tertabrkan oleh kekuatan hitam, aku pun ambruk di tengah tengah ruangan.
Diubah oleh rezaareal 04-10-2022 12:00
bukhorigan dan sukhhoi memberi reputasi
2
665
Kutip
2
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru