Logiskah Alasan Ini, Kenapa Indonesia Masih Miskin Dan Konsumtif?

Beranda

...

The Lounge
Logiskah Alasan Ini, Kenapa Indonesia Masih Miskin Dan Konsumtif?

iskrim

05-10-2022 03:02

Logiskah Alasan Ini, Kenapa Indonesia Masih Miskin Dan Konsumtif?

Diluar negeri Indonesia dikenal dengan masyarakat majemuknya, negara kepulauan besar dan sumber daya alam yang kaya raya, bahkan sampai ada pengamat mengatakan kalau Indonesia sebenarnya adalah benua Atlantis sesungguhnya.

Suhu tropis yang strategis dan menjadi salah satu favorit bagi jalur perairan laut dunia menjadikan Indonesia diperhitungkan dunia. Namun sayang seribu kali sayang kekayaan alam dan letak geografisnya yang menguntungkan ini belum bisa seratus persen dikuasai, dikelola maksimal dan dimanfaatkan oleh bangsanya sendiri. Mirip seperti sebuah jargon; belum bisa menjadi tuan rumah dirumahnya sendiri.

Indonesia menurut saya seperti harta karun yang letaknya sudah ada didalam rumah pemiliknya, bahkan harta karun ini ukurannya lebih besar dari rumah itu sendiri, tapi sayangnya pemilik rumah tidak bisa menjaga karena malas (racun penjajah), dan lebih senang membayar orang lain untuk menjaga dan merawatnya. Tuan rumah tidak tahu kalau penjaganya ternyata bermental korup dan amat serakah.

Sumber daya alam atau harta karun ini diperas dan dikuras habis-habisan dengan cara legal dan ilegal. Harta karun yang masih berupa bahan mentah ini akhirnya hanya dijual murah ke tengkulak penentu harga. Padahal kalau kita mampu mengelola satu jenis bahan mentah saja bisa menghidupi seperempat rakyatnya?

Dengan haya menjual bahan mentahnya saja tentu ini sangat merugikan Indonesia. Alasannya memang masuk diakal karena kekayaan alam yang sebegitu besar ini masih kekurangan sumber daya manusianya. Dan persoalan ini semakin diperparah karena hasil penjualan kekayaan alam ini bukan disetorkan kepada bangsa untuk kesejahteraan rakyatnya tapi (mungkin) dikuasai oleh perorangan atau golongan saja. Miris.

Profesional dan kecerdasan kita sejak zaman nenek moyang kita dahulu itu sudah dikebiri oleh orang berkuasa agar kita 'tidak boleh pintar' mengelola kekayaannya sendiri padahal ini adalah hak sepenuhnya milik kita. Tanah air milik kita yang sah.

Seperti kasus nelayan nenek moyang kita dahulu kala, kapal lautnya terkenal paling besar sedunia, terkenal paling canggih di zamannya tapi lalu dikerdilkan kecerdasannya, dicuri teknologinya dengan politik licik sang penjajah dan akhirnya kini dunia maritim kita jauh tertinggal dari negara lain.

Tuan rumah terlalu percaya diri kalau harta karunnya tidak akan habis sampai 700 turunan sehingga terbuai dan terlalu tenggelam di zona nyaman dengan janji palsu dan ikatan politik licik penjajah modern. Waspada, teringat sebuah pepatah: "Habis manis sepah dibuang."

Bangsa ini atau tuan rumah (yang ternyata kurang updated dengan dunia luar) menganggap dari kekayaan yang dipunya akan selalu bisa membayar dan membeli berapapun harganya (padahal kekayaan alam bisa habis) yang akhirnya bangsa ini bermental konsumtif tidak lagi produktif, jadi ketergantungan dengan produk negara lain yang sejatinya bahan mentah tadi diambil dari negeri ini sendiri, tidak semua tapi mayoritas bersumber dari kekayaan alam negeri ini.

Akibatnya Indonesia tertinggal dari berbagai kemajuan, disibukkan dengan urusan dalam negeri, negara lain juga senang merecoki urusan dalam negeri, pendidikan campur aduk, dan masyarakatnya semakin terdegradasi akibat tidak adanya panutan atau tokoh sentral yang menjadi tauladan yang mewakili sifat kewarganegaraan dan nasionalis Indonesia sejati.

Ini sekedar opini, apa yang saya tangkap dari beberapa kabar berita. Jika ada salah dan kurang mohon dikoreksi, jika benar hanyalah sebuah kebetulan. Terimakasih.