Kalau kita bicara tentang kerusuhan dalam sepakbola yang terkenal adalah tragedi Heysel pada tahun 1985 yang merupakan final Liga Champions yang mempertemukan Liverpool dan Juventus dan mengakibatkan 39 orang tewas. Atas kejadian tersebut UEFA menjatuhkan sanksi terhadap semua klub Inggris tidak boleh ikut kompetisi Eropa selama lima tahun.

Tapi, ternyata tragedi yang terjadi di Belgia itu bukanlah yang paling mematikan sepanjang sejarah sepakbola. Ada yang lebih parah dan bahkan baru-baru ini terjadi di Indonesia.

Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 menurut sumber berita CNN Indonesia korban tewas mencapai 127 orang. Lantas, apakah tragedi ini termasuk yang terbesar dalam sejarah sepakbola dunia? Ya, termasuk. Berikut ini adalah 7 tragedi kerusuhan terbesar dalam sejarag sepakbola dunia.


8. Tragedi Puerta 12, Argentina 23 Juni 1968


Tragedi ini menewaskan 71 orang. Kejadiannya terjadi di Estadio Monumental, Buenos Aires, Argentina. Saat mempertemukan tuan rumah River Plate dan musuh bebuyutannya, Boca Juniors. Setelah pertandingan berakhir, terjadi desak-desakan di gerbang 12 stadion tersebut. Akibatnya banyak orang yang terinjak dan kehabisan oksigen. Ini juga merupakan salah satu peristiwa paling memilukan dalam rivalitas River Plate dan Boca Juniors.

7. Tragedi Port Said Mesir, 1 Februari 2012


Salah satu tragedi paling mengerikan dalam sepakbola, bagaimana tidak? 79 orang tewas akibat diserang suporter lawan menggunakan pisau dan senjata lainnya. Kala itu pertandingan Al Masry vs Al Ahly. Dalam pertandingan itu Al Masry menang 3-1 tapi suporternya menyerbu Al Ahly sampai terjadi banyak korban jiwa. Dalam hal ini klub yang bersangkutan yang disanksi. Bukan Timnas Mesir.

6. Tragedi Kualifikasi Piala Dunia Guatemala, 16 Oktober 1996.


Kualifikasi Piala Dunia yang mempertemukan Guatemala dan Kosta Rika menewaskan setidaknya 80 orang. Penyebabnya sebelum pertandingan banyak para suporter yang terinjak dan tercekik.

5. Bencana Stadion Dasarath, Nepal 12 Maret 1988


Dalam tragedi ini, mempertemukan Janakhpur melawan Bangladeshi side Liberation Army. Kerusuhan bukan terjadi karena saling serang antar suporter melainkan karena adanya badai es. Ketika terjadi badai es, para suporter berlarian panik dan menewaskan 93 orang.

4. Tragedi Hillsborough, Inggris,15 April 1989


Empat tahun setelah tragedi Heysel, para pendukung Liverpool kembali harus berduka akibat bencana di Hillsborough yang kala itu Liverpool berlaga di semifinal Piala FA melawan Nottingham Forest. 96 suporter tewas akibat berdesakan karena melebihi kapasitas stadion. Ini juga menjadi sejarah kelam dalam sepakbola Britania Raya.

3. Tragedi Stadion Olahraga Accra, Ghana, 9 Mei 2001



Merupakan tragedi sepakbola terparah di wilayah Afrika. Kala itu dipertemukan dua klub Ghana yaitu Accra Hearts of Oak dan Asante Kotoko. Pertandingan berakhir dengan skor 2-1 atas kemenangan Accra. Para suporter Kotoko yang kecewa melakukan provokasi dan kemudian aparat menembakan gas air mata dan memicu kepanikan. 126 orang tewas dalam tragedi ini.

2. Tragedi Stadion Kanjuruhan, Indonesia, 1 Oktober 2022


Ya, seharusnya semua belajar dari tragedi Accra, Ghana 2001 di mana gas air mata menjadi biang keladi. Pertandingan tuan rumah Arema berhadapan dengan rivalnya, Persebaya. Pertandingan berakhir dengan kemenengan tim tamu dengan skor 3-2. Para suporter yang kecewa melakukan invasi ke lapangan dan direspon oleh aparat. Sampai thread ini dibuat menurut berita yang dihimpun oleh situs CNN Indonesia, korban tewas adalah 127 orang dan bagi agan yang tahu perkembangan terbaru silah berkomentar saja.

1. Tragedi Estadio Nacional, Peru, 24 Mei 1964



Gas air mata yang menjadi biang keladi banyak orang yang tewas dalam tragedi ini. Pada saat itu ada pertandingan Peru dan Argentina. Kemarahan suporter dipicu oleh kekecewaan mereka terhadap wasit dan kemudian melakukan provokasi ke lapangan lalu dibalas oleh gas air mata polisi Terjadi kericuhan dan kepanikan. Kematian terutama terjadi dari orang-orang yang menderita pendarahan internal atau sesak napas. Korban tewas berjumlah 328 orang.

Nah, itu dia gan. Ane turut berduka cita atas korban tragedi Stadion Kanjuruhan. Nyawa jauh lebih berharga dari sebuah fanatisme buta dalam sepakbola.


Referensi 1

Referensi 2