ryanmallay2000
TS
ryanmallay2000
Tuhan tidak pernah salah memberi Cinta
18 tahun waktu berlalu. Entah kenapa hatiku ingin mengajak diri ini bertamsya di kota yang dulu pernah menjadi kenangan indah. Sekalian aku memesan kamar di hotel yang dulu menjadi tempat favorit untuk melakukan perbuatan asusila.

"Mba, kamar no 305 kosong gak?" tanyaku kepada resepsionist.
"Maaf Bu, kamar itu tidak disewakan", jawabnya.
"Kenapa Mba?", tanyaku penasaran.
"Kami tidak tahu Bu, mungkin bisa bertanya ke manajemen", katanya.

Akupun mencoba mencari manajemen hotel itu.
"Maaf Pak, apakah saya boleh sewa kamar 305?", tanyaku.
"Maaf Bu, kamar tersebut tidak disewakan", jawabnya.
"Kanapa Pak?" tanyaku lagi.
"Seseorang telah membeli kamar itu dan hanya dia yang bisa menginap disana", katanya.
"Boleh tahu, siapa namanya?" tanyaku penasaran.
"Mohon maaf, Bu. Itu privasi, kami tidak dapat memberitahukan", jawabnya.

Akhirnya aku memesan kamar yang dekat dengan kamar itu. Sengaja melawati kamar yang menjadi kenangan tersebut. Aku baca di pintu terdapat tulisan "Private Room".

Semalaman aku tidak bisa tidur nyenyak karena kenangan masa lalu selalu terpampang dalam ingatanku. Dulu aku dan cowokku melakukan kegiatan yang tidak pantas di kamar itu hanya untuk mencari solusi agar hubungan kami direstui ternyata pada akhirnya hubungan kamipun kandas. Kami sempat sekamar tapi aku tidak pernah dilamar.

Malam itu aku mendengar kamar tersebut ada yang membuka, aku mencoba mengintip tapi tidak ada orang yang aku lihat. Semakin aku tidak bisa tidur dan ditambah pikiranku mengarah kepada yang mistis seperti menjadi horror.

Paginya aku sarapan, setelah sarapan mencoba mencari udara segar. Tidak aku sangka kursi yang dulu sering aku duduki masih utuh di taman itu. Aku pun duduk disana dengan membayangkan dia ada disisiku saat ini. Aku mulai berfantasi dengan kenangan-kenangan indah.

"Selamat pagi, Bu!", seorang petugas hotel menyapaku.
"Selamat pagi, Pak!", balasku.
"Mohon maaf Bu, apakah berkenan pindah ke kursi yang lain?", tawarnya.
"Emang kenapa saya tidak boleh disini?", protesku.
"Mohon maaf, kursi ini sudah direservasi oleh orang lain", jawabnya.
"Hotel ini koq aneh? semua pengunjung kan memiliki hak yang sama, Pak?", aku menolak.

Aku mendengar seseorang memarahi petugas itu. Dia meminta untuk memasang tulisan reservasi dikursi tersebut agar tidak ada yang duduk disana. Aku tidak tahu siapa yang begitu sombong tersebut.

Esok harinya, aku kembali ke kursi itu, ternyata memang benar ada tulisan reservasi. Aku tidak peduli, langsung aku duduki kursi tersebut. Dan kembali aku diusir oleh petugas tersebut dan tetap aku bersikeras untuk duduk.

"Selamat pagi, Bu!", seseorang menyapaku dengan sedikit nada keras dari arah belakang. Karena nadanya tidak bersahabat, aku juga tidak mau menoleh dan enggan untuk membalas sapaannya.
"Maaf Bu, kursi ini sudah direservasi, mohon maaf, ibu bisa mencari kursi lainnya", katanya agak sedikit sopan. Akupun tidak mau menoleh.
"Maaf, Pak. Silakan Bapak cari kursi yang lain, saya juga punya hak duduk disini', jawabku dengan ketus.

Tiba-tiba dia melangkah ke depanku dan alagkah kagetnya aku, ternyata dia adalah cowokku yang dulu. Entah kenapa aku begitu lancang langsung memeluknya dan dia menepis pelukanku.

"Maaf Bu, Ibu siapa?" dia membentakku.
"Maaf Pak, kalau saya lancang, saya sangka Bapak adalah pacar saya yang dulu duduk bersama saya disini", jawabku sambil mengurai air mata dan karena malu aku langsung berlari ke kamarku.
"ireeen,...", dia  memanggil namaku. Tapi aku sudah terlanjur malu dan terus berlari ke kamar.

"Tok-Tok,.." pintu kamarku di gedor seseorang. Aku tidak menghiraukannya karena aku sedang sesak dengan tangisku. Aku hanya kecewa dia melupakanku.
"Ireen, aku mohon maaf, mohon buka pintu!", akhirnya aku mendengar suaranya. Orang yang aku tunggu selama ini. Tapi karena aku masih belum mampu mengendalikan emosi, aku tidak mau membukakan pintu.
"Baiklah, kalau kamu masih marah, aku maklum. Kalau sudah tidak marah lagi aku tunggu di kamar 305", katanya.

Entah kenapa hatiku luluh mendengar nomor kamar 305. Setelah bisa mengendalikan emosi, aku coba beranikan diri ke kamar 305.

"Tok-tok", aku mengetuk pintu itu.
Dia membuka pintu dan langsung memelukku. Aku ingin menepisnya seperti tadi dia menepisku di taman tetapi hatiku tidak kuasa mendengar tangisnya dan akupun berurai air mata. Kami saling melepaskan rindu. Dan entah siapa yang memulai perbuatan hina itu kembali terjadi.

Banyak cerita yang ia ungkapkan, hingga saat ini dia mengaku tidak pernah memilih wanita lain untuk mendampinginya. Ia yang membeli kamar ini hanya untuk mengenang masa lalu. Dan dia selalu berharap kejadian ini.

Akupun bercerita tentang masalah keluargaku. Ternyata pria yang dijodohkan untukku bukan lelaki yang baik. Dia seorang bandar narkoba dan sudah meninggal dunia karena overdosis. Entah karena bunuh diri atau apapun alasannya, yang jelas dia mati sebelum dijebloskan ke penjara.  Dan terjadi dua tahun yang lalu.

Sore harinya, kami duduk dikursi yang sempat menjadi sengketa itu. Dia sengaja mengabadikan dengan tujuan menantiku.
"Maafin aku, aku tidak tahu kamu yang duduk disini tadi pagi", katanya.
"Aku juga tidak mengira kamu melakukan ide gila ini sampai membeli kamar dan kursi ini', kataku sambil menikmati pelukannya.
"Gimana aku tahu, sekarang kamu berjilbab", katanya.

Aku bercerita, setelah suamiku meninggal, anakku menjadi mualaf karena ia ingin hidup dengan jalan yang benar dan aku mengikuti anakku sehingga aku sekarang sudah menjadi muslimah.

"Maukah engkau menikah denganku?", pertanyaan yang mengejutkanku sambil dia menyerahkan seutas cincin pernikahan.
Aku tidak menjawabnya dan hanya memeluknya sembari menganggukkan kepala.

Kamipun menikah dan hidup dengan bahagia. Aku percaya Tuhan tidak pernah salah memberi cinta.




madafakar332289evywahyunibukhorigan
bukhorigan dan 15 lainnya memberi reputasi
16
4.4K
37
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.