Merdeka.com - Ketua DPP Demokrat Herman Khaeron mengaku tetap menginginkan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon presiden. Tetapi, jika AHY hanya mendapatkan kesempatan sebagai calon wakil presiden pun Demokrat tetap akan mendukungnya.

"Saya sebagai kader Demokrat tetap saya menginginkan AHY sebagai calon presiden. Kalau kemudian pada akhirnya menjadi calon wakil presiden ini kan sebuah jalan hidup yang harus kita dukung bersama-sama," ujar Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/9).

Namun, Herman tak ingin berandai-andai bila AHY tidak diusung sebagai capres atau cawapres dalam koalisi yang tengah dijajaki dengan NasDem dan PKS. Pihaknya terus mengupayakan AHY menjadi capres atau cawapres.

"Saya tidak berandai-andai. Kita tunggu saja nanti waktunya," ujarnya.

Menurut Herman, koalisi Demokrat bersama NasDem dan PKS belum dideklarasikan bukan hanya karena belum ada kesepakatan soal capres cawapres.

"Saya kira banyak aspek. Kan kesepahaman tadi ya harus dijalani dulu. Ya seperti kita akan menikahi, menikah kan harus ada penjajakan, harus ada pendekatan, membuka, saling membuka hati dan sejarahnya sehingga kemudian bisa sama sama untuk satu paltform, satu visi satu misi," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengungkap alasan belum juga koalisi bersama PKS dan Demokrat diumumkan. Willy menyebut ada sejumlah faktor. Salah satunya masih belum ada kesepakatan untuk calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung.

"Ada faktor capres ada faktor cawapres ada faktor platform ada faktor momentum ada banyak faktor ini kemudian terus dimatangkan," ujar Willy kepada wartawan, dikutip Kamis (29/9).

Adapun progres komunikasi NasDem dengan Demokrat dan PKS masih 80 persen. Willy bilang akan saatnya Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengumumkan ke publik bila sudah ada kesepakatan.

"Ya progresnya ada tapi kita lihat sejauh apa ini nanti kita tunggu pak Surya nanti kalau sudah lihat hilal kita langsung azan tuh. Jadi kita lihat hilal langsung kita azan dan langsung berbuka," ujar Willy.

https://m.merdeka.com/politik/demokr...ah.html?page=2