• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kapan Waktunya Indonesia Ada Wajib Militer? Ini Alasan Dan Jawabannya

iskrimAvatar border
TS
iskrim
Kapan Waktunya Indonesia Ada Wajib Militer? Ini Alasan Dan Jawabannya


Jawaban singkatnya mungkin jika kawasan teritorial Indonesia sudah benar-benar tidak aman dan tidak terkontrol, pihak militer keteteran dan pemerintah sulit mengambil keputusan. Memang terdengar tidak enak dan tidak ingin hal ini terjadi.

Menang atau kalah dalam perang sebetulnya sama-sama merugi dan kita tahu negara yang akan dijajah pastinya berusaha sekuat mungkin termasuk para sekutunya ikut membantu agar perebutan kekuasaan dan negara yang dijajah tidak sampai terjadi.

Seperti kita tahu tujuan adanya wamil (wajib militer) adalah mengerahkan masyarakat dewasa berlatih militer sebagai bagian dari nasionalisme bela negara. Dengan berbekal dasar militer masyarakat yang telah menjalankan wamil diharapkan mampu membantu dan memperingan kerja alat negara dan sebagai ring pertahanan tingkat sipil.

Apakah wamil harus dilakukan hanya jika sebuah negara dalam situasi genting, jawabannya tidak karena yang namanya serangan bisa datang kapan saja. Lalu pertanyaan kedua adalah mengapa Indonesia di zaman sekarang belum melaksanakan wamil?



Jawaban pertama adalah penjajahan era modern seperti sekarang ini tidak selalu berperang seperti era perang Dunia I, perang fisik yang menghabiskan banyak senjata, nyawa dan harta tapi perang modern sekadang ini adalah perang cyber dan perebutan data negara. Jadi mempersiapkan ratusan orang-orang pintar semacam 'white hat hacker' dan teknologi modern sudah harus 'diproduksi' saat ini dan jangan lupa memperkuat mental dan karakter nasionalisme bangsa harus melekat disetiap warga negaranya.

Adanya perang konvensional maka wamil tetap diperlukan sebagai pertahanan yang bersifat fisik. Namun pertimbangannya saat ini disaat Indonesia sedang diuji permasalahn internal dan eksternal mewujudkan wamil terbilang berat, karena apa?

Jika wamil benar dilakukan sekarang itu artinya pemerintah harus mempersiapkan dana dan fasilitas yang bisa jadi nilainya mencapai trilliunan rupiah, uang ini bisa dialihkan untuk meningkatkan sumber daya manusianya, memperbaharui alat perangnya, menyerap teknologi terkini paling muthakir.

Kalau mau hitung-hitungan mereka yang ikut wamil yang jumlah sampai jutaan kepala itu mereka jadi tidak bisa bekerja, maka pemerintah harus menggajinya sebagai kompensasi dari pelayanannya. Sanggupkah?

Sederhananya misalkan setiap kepala digaji 3 juta per bulannya, lalu dikalikan 1 juta personel wamil maka pemerintah harus menggaji mereka sebesar 36 triliun per tahun! Ini baru untuk gaji pokoknya belum untuk pengeluaran lain seperti biaya makan 3x sehari selama 365 hari dan biaya peralatan seperti latihan tembak, perawatan, kesehatan, transport, penyediaan fasilitas asrama, jajan ciloknya dan banyak lagi.



Ya, istilahnya sih memang harus ada pengorbanan tapi kalau diperhitungkan kembali dengan kesiapan militer kita sekarang bisa dibilang masih terbilang cukup aman tapi jangan juga bangsanya mati konyol karena berperang tanpa ilmu dan pelatihan militer.

Sebagai alternatif lain jika wamil tidak bisa dilakukan pemerintah mungkin bisa saja menyewa tentara bayaran atau meminta secara langsung bantuan sekutunya, lebih praktis dan diplomatis.

Sudah jadi tanggung jawab negara untuk memikirkan melindungi bangsa dan negaranya jangan sampai perjuangan para pahlawan menjadi sia-sia dan demi perbaikan generasi masa depan anak cucu kita.




Sebuah opini
Img. Gugel




Copyright © 2016 - 2022 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Diubah oleh iskrim 30-09-2022 01:45
ytbjts
amekachi
provocator.3301
provocator.3301 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.2K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.