Kenalan sama Rwanda

Secara geografis, Rwanda ini terletak di Afrika Tengah, berbatasan dengan Uganda, Tazmania, Burundi, dan Kongo. Negara ini letaknya di dataran tinggi sehingga didominasi oleh area pegunungan. Rwanda memiliki 5 proivinsi, yakni Provinsi Utara, Provinsi Selatan, Provinsi Timur, Provinsi Barat, dan Munisipalitas Kigali yang mana Kigali merupakan ibukota negara Rwanda.



Rwanda ini adalah negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Bayangkan saja, data per 2009 menyebut kalau populasi di ibukota Kigali ini hampir mencapai 1 juta penduduk dengan luas wilayah yang hanya 730 km. Meski begitu, ibukota Kigali ini jadi kota paling bersih yang ada di Afrika. Salah satu faktornya ialah masyarakat masih memilih jalan kaki sebagai pilihan utama, dan di beberapa wilayah kendaraan bermotor dilarang melintas. 


Peran Paul Kagame

Kepadatan penduduk dan kemiskinan jadi masalah utama negara-negara di Afrika termasuk Rwanda dan Burundi. Bedanya Rwanda memiliki semangat untuk bangkit dari keterpurukan dan membuatnya menjadi negara paling maju di Afrika.


Sumber gambar: theafricareport

Di balik kemajuan Rwanda saat ini tak lepas dari peran seorang Paul Kagame. Dia adalah pemimpin FPR (Front Patriotik Rwanda) yang kini menjadi partai politik. Dia berhasil mengentikan Genosida Rwanda pada tahun 1994 lalu. Saat itu terjadi pepecahan yang melibatkan etnis Hutu dan Tutsi yang mengakibatkan sekitar 1 juta orang meninggal dalam kurun waktu 100 hari.

Singkat cerita, setelah Paul Kagame diangkat sebagai presiden transisi dan kemudian berhasil memenangkan pemilu di tahun 2003, pertumbuhan Rwanda menjadi sangat pesat. Ini akibat kebijakan yang dibuat oleh Paul Kagame yang dirangkum dalam Rwanda Vision 2020. 

Rwanda Vision 2020 ini berisi target pemerintah selama 20 tahun ke depan yang harus dicapai, seperti membentuk pemerintahan yang baik, meningkatkan efisiensi kerja, meningkatkan sumber daya manusia, meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan juga teknologi di Rwanda.

Nah, dari target-target itu, pemerintah kemudian mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang hasilnya sangat baik. Seperti pada sektor pendidikan. Menurut Microtrends, tingkat melek huruf di Rwanda naik cukup signifikan. Yang tadinya hanya 58% di tahun 1991 menjadi 73% di tahun 2018. Bahkan angka putus sekolah juga menurun dari 32% menjadi 19%.

Beberapa kebijakan lain yang turut mendukung keberhasilan Rwanda di antaranya:




Hasil dari Rwanda Vision 2020


Sumber gambar: africanvibes

Nah singkatnya, hasil dari apa yang sudah dilakukan sama pemerintah Rwanda ini cukup baik. Selain dari kota Kigali yang jadi kota paling bersih, angka harapan hidup di Rwanda juga meningkat. Menurut data worldbank, angka harapan hiudp di Rwanda itu naik dari yang hanya 28 tahun pada 1994 jadi 70 tahun pada tahun 2020.
 
Tapi yang namanya pemerintah, setiap kebijakannya pasti ada aja yang pro dan kontra. Banyak pihak yang berpendapat kalau pemerintahan Rwanda ini disebut otoriter, dan index demokrasi di Rwanda juga tergolong rendah. Mungkin ini disebabkan karena adanya kebijakan presiden yang bisa menjabat sampai 5 periode. Bayangkan, Paul Kagame aja masih bisa menjabat sebagai presiden sampai tahun 2035 nanti, padahal dia sudah menjabat dari tahun 2003.  

Meski Rwanda bisa dibilang sebagai negara paling maju di Afrika, Rwanda masih dikategorikan sebagai negara miskin di dunia. Soalnya pendapatan per kapitanya hanya 11 jutaan per tahun. Ini adalah angka yang rendah di dunia tapi jadi paling tinggi di Afrika. Meski begitu, Rwanda terus berkembang dan saat ini fokus pada target-target baru yang dirangkum dalam Rwanda Vision 2050.

Sumber: wikipedia