Sumber Gambar

Memiliki finansial yang bagus tentu menjadi impian banyak orang. Punya tabungan dan simpanan yang cukup untuk keseharian dan masa depan amat diidam-idamkan semua insan.

Namun sayang, tidak semua bisa merasakan finansial yang baik. Di luar sana, masih banyak yang kekurangan. Bahkan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari saja masih kesulitan.

Hal ini tak jarang memaksa orang untuk meminjam uang dari orang lain atau biasa disebut berhutang. Tak ada salahnya apabila terdesak, tapi kita juga harus meminjam uang dengan orang yang tepat.

Jangan sampai bernasib serupa dengan seorang pria di Garut ini. Pria yang berprofesi serabutan ini harus bernasib malang akibat hutang. Sebab ia berhutang kepada orang yang salah.


Sumber Gambar

Pria bernama Pak Undang itu meminjam uang kepada rentenir dengan jumlah 1,3 juta rupiah dan bunga 350 ribu rupiah sebulannya. Karena tak sanggup membayar, Pak Undang sekeluarga mencari uang ke Bandung.

Tanpa disangka, saat dirinya pulang dari Bandung. Ia melihat rumahnya sudah rata dengan tanah. Sang rentenir yang sudah terlalu kesal karena hutangnya tak dibayarlah pelakunya. Pak Undang sekeluarga pun hanya bisa meratapi nasib melihat rumah warisan orang tuanya hancur.


Sumber Gambar

Bahaya Berhutang Pada Orang Yang Salah

TS kira hal seperti ini cuma ada di sinetron saja. Rupanya terjadi di kehidupan nyata. Ternyata rentenir seperti ini masih ada ya di pedesaan seperti di desa Pak Undang ini. Bahkan apa yang TS lihat jauh lebih ekstrem dari di sinetron.

Berhutang adalah hal yang paling TS hindari di hidup ini. Jujur, kalau ada hutang hidup serasa tak tenang. Bukan sombong atau gimana, bahkan TS sedikit malas bergaul sama orang yang punya hutang. Sebelum hutang dia lunas, mending jauh-jauh deh wkwk.

Berhutang memang terkesan menyelesaikan masalah, tapi sebenarnya tidak. Ada masalah baru yang tidak bisa kita duga. Tapi TS gak pernah ada di posisi yang begitu mendesak. So, entah bagaimana ke depannya.

Dan rentenir ini adalah pekerjaan, tidak terlalu sopan untuk dibilang pekerjaan. Entah mau dibilang apa, yang penting rentenir adalah bentuk nyata orang yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Memanfaatkan kesulitan orang lain demi keuntungannya.

TS gak bisa bayangin ada orang yang hidup dan makan dari uang seperti itu.

Kalau kalian gimana? Apakah masih ada rentenir di tempat kalian?

Sumber:
Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi