Inonesia memang kaya kesenian dan kebudayaan warisan nenek moyang yang patut dilestarikan agar dikenal oleh generasi sekarang hingga masa mendatang. Kesenian dan kebudayaan biasanya dikenalkan melalui sebuah pertunjukan maupun karnaval agustusan (bulan agustus), atau bisa juga pada perayaan-perayaan hari besar seperti tahun baru, dan lain-lain.

Ada banyak sekali kesenian tradisional asli Indonesia yang mungkin sudah asing bagi generasi sekarang setelah badai modernitas dan teknologi muncul besar-besaran.

Contoh kesenian tradisional asli Indonesia di antaranya seperti kesenian wayang dan ludruk.

Apakah GanSis pernah menonton pertunjukan wayang dan ludruk?

Wayang berkembang di pesat di Pulau Jawa. Jenisnya ada banyak, seperti wayang kulit atau wayang golek. Biasanya wayangdijalankan oleh seorang dalang. Dalam pertunjukannya, seorang dalang menggerakkan wayang sebagai tokoh sambil menceritakan kisah-kisah klasik. Biasanya, sih, cerita tentang Ramayana atau Mahabharata.

Selain memiliki manfaat menghibur, melalui pertunjukan wayang kita juga bisa belajar tentang kisah sejarah juga, lho.

Sementara Ludruk juga seni tradisional asli Indonesia yang berupa pertunjukan drama yang dipergelarkan di sebuah panggung. Kalau Ludrukyang menjadi lakonnya adalah orang, dan kisah yang didramakan biasanya seputar kehidupan sehari-hari.

Sebenarnya masih banyak lagi, GanSis, kesenian tradisional asli Indonesia yang unik dan menarik. Nah, pada thread kali ini ane bakal mengulas 3 kesenian tradisional asli Indonesia yang bernuansa magis. Kebetulan di daerah ane baru kemarin ada karnaval yang juga menampilkan pertunjukan 3 kesenian ini.

Apa saja?

Bantengan berasal dari kata 'banteng', karena bantengan sendiri sebuah media yang menyerupai banteng yang dijalankan oleh 2 atau 3 orang dan biasanya dikendalikan dengan tali tambang oleh 1 atau 2 pawang.

Pertunjukan banteng biasanya dipertontonkan di jalanan, dan bisa 'ndadi' alias mengamuk hingga membuat para penonton ketakutan.

Dipercaya jika orang yang menjalankan bantengan akan dirasuki jin atau makhluk tak kasat mata sejenisnya, sehingga saat mengamuk bisa melukai siapapun atau bahkan merusak apapun. Pertunjukan bantengan biasanya diikuti dengan musik bernuansa magis yang alatnya menggunakan gong, kendang, dan lain-lain.

Berani menonton?

Apakah GanSis pernah melihat pertunjukan caplokan? Caplokan berasal dari bahasa Jawa 'nyaplok' atau menangkap dengan mulut lalu menelan.

Nah, caplokan ini biasanya dimainkan secara solo, tetapi bersama dalam pertunjukan bantengan. Menggunakan topeng berbentuk kepala hewan dengan mulut besar yang bisa dibuka atau ditutup, bisa membuat siapapun takut saat tiba-tiba muncul hendak mencaplok penonton.

Caplokan terbuat dari kayu atau kulit hewan, dan dipercaya bisa membuat yang menggunakannya dirasuki jin. Jadi meskipun bobotnya berat, bisa terasa ringan saat dibawa oleh satu orang.  

Jaranan, ini juga pertunjukan kesenian tradisional Indonesia yang bernuansa magis, berasal dari kata 'jaran' atau kuda, sebab media yang digunakan menyerupai bentuk kuda yang terbuat dari anyaman bambu yang dijepit di antara kedua paha pemain.

Di daerah ane, pertunjukan jaranan bukan sekadar dinikmati sebagai hiburan, tetapi juga mengandung unsur magis yang kuat. Bahkan ada pemain jaranan yang sampai menelan pecahan kaca maupun arang panas tanpa terluka.

Nah, itu dia GanSis 3 pertunjukan kesenian tradisional Indonesia bernuansa magis yang bahkan masih lestari hingga kini, masih sering dimainkan.

Kalau di daerah GanSis apa ada yang lain?

___o0o___

Tulisan hasil menonton sendiri pertunjukannya dan penuturan beberapa orang