• Beranda
  • ...
  • Militer
  • Intelijen AS Sebut Rusia Akan Beli Jutaan Amunisi Roket dan Artileri dari Korea Utara

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Intelijen AS Sebut Rusia Akan Beli Jutaan Amunisi Roket dan Artileri dari Korea Utara
Quote:


Perang Rusia-Ukraina telah membuat anggota NATO dan sekutu AS panen pembelian senjata, yang mencolok adalah Polandia yang memborong ratusan tank, peluncur roket hingga pesawat tempur dari Korea Selatan. Dan tak cuma sekutu Barat yang panen pembelian senjata, sekutu Timur pun juga panen, pada Agustus 2022 lalu Rusia membeli ratusan drone dari Iran.

Dan kabar mengejutkan minggu ini adalah dari laporan pihak intelijen AS yang menyebut jika Rusia akan membeli jutaan amunisi roket dan artileri dari Kore Utara. Mengutip artikel The New York Timesyang mengutip data intelijen yang sudah dipublikasikan, seorang pejabat AS mengatakan bahwa, di luar roket jarak pendek dan artileri; Rusia diperkirakan akan mencoba membeli peralatan tambahan Korea Utara di masa mendatang. Meski jumlah yang akan dibeli belum dikonfirmasi, intelijen AS menyebut jutaan amunisi siap keluar dari gudang senjata Korea Utara untuk dikirim ke Rusia.

Sementara itu sanksi ekonomi yang luas, sejauh ini belum melumpuhkan Rusia. Sanksi terhadap oligarki individu Rusia juga gagal melemahkan kekuatan Presiden Vladimir Putin. Tetapi para pejabat Amerika mengatakan bahwa, ketika menyangkut kemampuan Rusia untuk membangun kembali militernya, tindakan ekonomi Eropa dan Amerika Serikat telah efektif.

Sanksi Amerika dan Eropa telah memblokir kemampuan Rusia untuk membeli persenjataan atau perangkat elektronik untuk membuat persenjataan sendiri. Moskow berharap China bersedia melawan kontrol ekspor itu dan terus memasok militer Rusia dengan senjata. Tetapi dalam beberapa hari terakhir, para pejabat Amerika mengatakan bahwa sementara China bersedia membeli minyak Rusia dengan harga diskon, Beijing sejauh ini masih menghormati kontrol ekspor yang ditujukan untuk Moskow dan tidak mencoba untuk menjual peralatan atau komponen militer.

Amerika juga telah berulang kali memperingatkan China bahwa, jika Semiconductor Manufacturing International Corporation, pembuat chip komputer terbesar China atau perusahaan lain melanggar sanksi terhadap Rusia, Amerika Serikat akan secara efektif menutup bisnis tersebut, serta memutus akses mereka ke teknologi Amerika untuk membuat semikonduktor. Di sisi Rusia, mereka membantah tuduhan Barat yang menyebut pihaknya akan melakukan pembelian amunisi dari Korea Utara.


Bagaimana Kualitas Amunisi Korea Utara ?


Iran dan Korea Utara sama-sama terkena sanksi embargo senjata dari Barat dan dikucilkan dari dunia luar, tetapi dibandingkan Iran; dibandingkan Iran; kualitas senjata buatan Korea Utara masih harus dipertanyakan. Menurut laporan The Diplomatselama pemboman artileri Korea Utara di garis depan Pulau Yeonpyeong Korea Selatan pada tahun 2010 yang menewaskan empat orang, hanya 80 dari 300 - 400 senjata yang seharusnya ditembakkan Korea Utara kemungkinan mencapai target mereka. Sekitar setengah dari peluru Korea Utara yang diluncurkan akhirnya jatuh ke perairan sebelum mencapai pulau itu.

Di sisi lain, Korea Utara mungkin merupakan satu-satunya sumber terbesar amunisi artileri warisan Soviet yang kompatibel di luar Rusia, termasuk fasilitas produksi dalam negeri untuk pasokan lebih lanjut menurut Joseph Dempsey, peneliti untuk analisis pertahanan dan militer di Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS).

Sementara Lee Illwoo, seorang ahli dari Jaringan Pertahanan Korea di Korea Selatan, mengatakan baik Korea Utara dan Korea Selatan; yang terbelah di sepanjang perbatasan yang dijaga ketat di dunia lebih dari 70 tahun menyebut masing-masing menyimpan puluhan juta peluru artileri. Korea Utara memiliki 20.000 sistem artileri rermasuk peluncur roketmya, lebih banyak dari milik negara lain di dunia. Kemungkinan mereka akan menjual peluru yang lebih tua dan diganti dengan amunisi lebih baru untuk beberapa sistem peluncuran roket atau rudal canggih di pangkalan militer garis depan.

Quote:


Ketergantungan Korea Utara yang lebih besar pada senjata nuklir dan peluru kendali juga dapat menghilangkan kebutuhan akan banyak peluru artileri yang lebih tua dan tidak terarah yang pernah memainkan peran penting, kata Ankit Panda, ahli dari Carnegie Endowment for International Peace kepada The Diplomat.

Meski kebenaran informasi dari intelijen AS belum terbukti, seandainya Korea Utara memutuskan untuk memasok amunisi ke Rusia, Korea Utara juga perlu mengirim platform peluncur mereka; karena Rusia tidak memiliki peluncur untuk sistem Scud Korea Utara dan rudal lainnya. Korea Utara telah mengembangkan rudal balistik nuklir yang sangat bermanuver yang dan kemungkinan bisa dimodifikasi dan dipasang pada Iskander Rusia. Tetapi kedua rudal itu memiliki ukuran yang berbeda.

Korea Utara kemungkinan akan diuntungkan dalam bentuk transfer tunai dari Rusia atas pengiriman amunisi atau mungkin kelonggaran Rusia yang lebih besar karena tidak memberlakukan sanksi lain terhadap Pyongyang, termasuk transfer teknologi yang diperlukan untuk pertumbuhan program rudal Korea Utara.


Mulai Kehabisan Amunisi


Sebenarnya baik Rusia dan Ukraina sama-sama mengalami masalah dengan stok amunisi, sejauh ini kiriman amunisi dari Barat untuk kaliber 155 mm sudah dikirim sebanyak setengah juta untuk 240 senjata artileri 155 mm. Sementara sepanjang bulan Juli Ukraina telah menembakkan 3.000 amunisi, banyak analis militer menyebut jika stok amunisi Ukraina hanya akan cukup sampai awal musim dingin. Sementara itu NATO dan AS kemungkinan juga sudah mencapai batasnya untuk mengirimkan bantuan militer. Pada bulan Juli sampai September tidak banyak donasi senjata yang tiba di negeri Biru Kuning.

Sementara itu berkaca pada Perang Dunia 2, pasukan aliansi baru bisa melemahkan Nazi pada tahun 1943; ketika pengeluaran mereka lebih banyak dari lawannya. Sementara itu bantuan ke Ukraina per bulan kurang dari US$3 miliar, jika digabungkan dengan pengeluaran Ukraina dan pihak koalisi; maka rata-rata pengeluaran untuk perang per bulan mencapai US$7 miliar atau sekitar Rp 104 triliun.

Di pihak Rusia, mereka dilaporkan menghabiskan sekitar US$500 juta hingga US$900 juta per hari di Ukraina, ini setara dengan Rp 7,4 hingga Rp 13 triliun rupiah. Ini berarti biaya perang Rusia per bulan mencapai US$15 miliar hingga US$27 miliar atau setara dengan Rp 222 triliun hingga Rp 400 triliun.

Quote:


Meski pengeluaran perang Rusia lebih banyak, akan tetapi beberapa wilayah yang diduduki di Kherson dan Karkhiv telah diambil alih Ukraina. Pasukan Ukraina telah melakukan serangan balik yang berpusat di utara (Kharkiv) dan di selatan (Kherson), meski Moskow mengklaim telah berhasil mengagagalkan serangan itu. Tetapi beberapa desa di Kahrkiv kini telah dikuasai Ukraina kembali.

Jika pengeluaran anggaran perang besar-besaran akan menentukan siapa yang akan kelak memenangkan perang seperti yang telah banyak disebut analis militer, maka akan butuh waktu lama bagi Ukraina untuk mengusir Rusia dari wilayahnya. Sementara itu, jika benar Rusia akan membeli amunisi Korea Utara; itu berarti negara ini juga akan menjadi sumber utama untuk stok amunisi Moskow saat China masih tak berani untuk mengirim senjata.

Ketika Ukraina terlalu bergantung pada Barat dan Rusia yang sulit memproduksi amunisi sendiri akibat ditampar sanksi. Lalu, pertanyaannya sampai kapan kedua belah pihak akan bertahan ? Jika stok amunisi sudah habis, mungkinkah perang berlanjut dengan saling adu jotos ?



Referensi Tulisan: The Diplomat& The New York Times
Sumber Foto: sudah tertera di atas
69banditos
gabener.edan
mynameisant
mynameisant dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.2K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread6.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.