Sumber Gambar

Semua orang tentu memiliki motivasi dalam hidupnya. Entah motivasi dari diri sendiri atau motivasi dari orang lain yang bersifat eksternal. Salah satunya dengan menonton atau mendengar motivasi dari konten-konten dari para motivator yang kata-katanya membangkitkan semangat.

Biasanya setelah mendengar motivasi, ada semacam dorongan dalam diri untuk mulai bergerak dan berpikir positif. Kepercayaan diri pun meningkat dan kita jadi semakin optimis. Tapi tahukah? Mendengar motivasi berlebihan juga tidak begitu bagus menurut TS.

Kenapa mendengar motivasi berlebihan tidak bagus?

Karena motivasi biasanya membuat seseorang menjadi tidak realistis dalam melihat hidup ini. Kita boleh saja percaya diri dan yakin bahwa suatu saat kita akan meraih mimpi dengan usaha kita seperti yang dikatakan oleh motivator.

Tapi di sisi lain kita juga tidak boleh lupa dengan kemungkinan gagal. Untuk itu sebelum memulai, perlu adanya perencanaan bagaimana jika gagal? Apakah ada plan B? Biasanya ketika orang sudah berekspektasi terlalu tinggi dan kemudian gagal, maka ia akan terpuruk dan enggan introspeksi diri.

Terlalu banyak mendengar motivator juga bisa membuat kecanduan. Akhirnya kita sibuk mencari motivasi sana dan sini, tapi tidak melakukan aksi nyata. Kalimat-kalimat para motivator justru malah menjadi pembenaran untuk kita bermalas-malasan. Ini yang salah.

Kadang juga, motivasi malah membuat kita lupa dengan tujuan yang sebenarnya. Hanya karena omongan para motivator itu terasa lebih meyakinkan daripada kata hati kita sendiri. Alhasil, apa yang kita jalani malah tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Tapi bukan berarti TS menganggap motivator salah ya, sama sekali tidak.


Sumber Gambar

Apa yang dikatakan motivator itu tidak selalu relate dengan kehidupan kita. Semua orang jelas memiliki tujuan hidup berbeda-beda. Daripada mendengar motivator bicara, menurut TS akan lebih baik jika kita berbenah diri dan melihat kekurangan diri sendiri.

Karena apa yang kita butuhkan, apa yang kita inginkan hanya kita sendiri yang tahu. Apa yang dikatakan motivator mungkin benar, ambil seperlunya saja tapi tak semuanya harus kita lakukan. Kita harus punya pendirian sendiri.

Omongan para motivator mungkin bermanfaat ketika kita sedang terpuruk. Bagus untuk mengingatkan kita bahwa hidup masih berlanjut, tak ada kata gagal. Setelah itu bangkitlah, setelah bangkit maka ikutilah keinginan diri sendiri.

Menurut TS fungsi motivator cukup untuk membangkitkan seseorang yang putus asa saja. Selebihnya, mau bagaimana menjalani kehidupan itu harus ditentukan oleh diri sendiri. Menurut TS ya.



So, dengarkan motivasi seperlunya saja. Jangan berlebihan. Kalau menurut kalian gimana gan?

Ditulis oleh Harry Wijaya
Tulisan dan Narasi Pribadi