Sumber Gambar

Sumpah adalah suatu pernyataan dari seseorang tentang sesuatu yang ia yakini benar. Sumpah juga bisa berbentuk janji untuk melakukan sesuatu. Biasanya sumpah dilakukan seseorang ketika dirinya terdesak karena tidak ada yang percaya.

Sumpah juga bisa digunakan untuk memperlancar sesuatu seperti untuk pelatikan pejabat pejabat misalnya. Dilakukan dengan tujuan membangun kepercayaan masyarakat berdasarkan suatu pernyataan dengan konsekuensi tertentu apabila dirinya ingkar.

Tapi di Indonesia ada satu ritual sumpah yang unik dan seperti sudah tak asing lagi di telinga. Yaitu Sumpah Pocong.



Apa itu sumpah pocong?

Sumpah pocong adalah ritual yang dilakukan oleh sebagian orang (yang TS lihat sih kebanyakan Islam ya). Prosesi sumpah pocong dilaksanakan dengan membungkus orang yang akan bersumpah dengan kain kafan seperti mayat orang Islam yang hendak dikubur.

Setelah diberi pakaian bak pocong, ia kemudian akan mengucapkan sumpahnya dengan dibantu oleh pemuka agama setempat. Biasanyq sumpah diucapkan beserta dengan konsekuensi yang berlaku apabila ia berbohong.

Bila ia berbohong, maka azab akan menimpanya. Itulah yang dipercaya oleh orang yang melakukan sumpah pocong.

Sejarah Sumpah Pocong, apakah ada dalam ajaran Islam?

Tidak ada bukti sejarah yang benar-benar menunjukkan bagaimana sumpah pocong bermula. Ini adalah adat istiadat yang entah sejak kapan muncul dan berkembang di masyarakat. Bahkan dalam ajaran agama Islam pun tidak ada anjuran untuk melakukan sumpah pocong.

Pocong sendiri merupakan salah satu simbol kematian yang umum di masyarakat dengan mayoritas orang Islam. Maka dengan begitu, mungkin diharapkan orang akan takut apabila didadani pocong dan akhirnya mengakui perbuatannya. Secara psikologis mungkin hanya sekedar gertakan saja.

Masih adakah sumpah pocong?

Sejauh ini terakhir TS melihat berita dilaksanakannya sumpah pocong yaitu pada tahun 2020. Pertama seorang nenek yang ingin membersihkan namanya dari tuduhan warga yang mengatakan bahwa ia memiliki ilmu santet.

Kedua dilakukan oleh pasutri, yang juga mendapatkan tuduhan yang sama dengan nenek tadi. Keduanya menjalani ritual sumpah pocong untuk membuktikan bahwa dirinya tidak berbohong.


Sumber Gambar

Bagaimana kalau ada pelaku sumpah pocong yang benar-benar meninggal?

Sejauh ini TS belum pernah denger ada yang meninggal karena sumpah pocong. Tapi asumsi beneran ada, maka belum tentu itu karena azab. Darimana kita bisa memastikan itu azab atau bukan.

Tapi kalau yang meninggal itu ternyata berbohong, itu bisa jadi. Mungkin karena ia sudah disumpah pocong, si pembohong ini jadi kepikiran dengan akibat yang dipercaya akan terjadi padanya hingga akhirnya ia stress. Kebetulan punya penyakit bawaan dan akhirnya meninggal.

Kejadian ini lalu ditafsirkan oleh orang-orang sebagai akibat dari sumpah pocong. Padahal memang si almarhum ini memang sedang sakit dan menjadi stress karena sumpah yang ia ucapkan sendiri. (Ini misalnya ya).



So, sumpah pocong menjadi adat istiadat yang berkembang di beberapa tempat di Indonesia. Menjadi cara sendiri untuk membuktikan kebenaran dari ucapan seseorang. Benar atau tidak itu tergantung kepercayaan, yang penting saling menghargai.

Menurut kalian apakah sumpah pocong masih relevan di zaman ini? Apakah ada cara lain yang lebih meyakinkan atau lebih ilmiah untuk membuktikan apakah orang berbohong atau tidak?

Kalau kalian punya pengalaman melihat sumpah pocong, cerita di bawah ya!

Ditulis oleh Harry Wijaya
Tulisan dan Narasi Pribadi