Perang di Ukraina telah menandai evolusi penggunaan senjata oleh para pihak yang berperang, dan kendaraan tak berawak adalah salah satu senjata yang paling banyak digunakan. Salah satunya adalah pesawat tak berawak Bayraktar TB2 buatan Turki. Selain drone berupa pesawat, kendaraan darat yang biasa dikenal senagai Unmanned Ground Vehicle (UGV), juga mulai digunakan. Salah satunya oleh Ukraina.

Kendaraan darat tak berawak yang dipakai Ukraina bernama Themis, dibuat oleh Milrem Robotics dari Estonia. Dan rupanya salah satu lembaga di Rusia tertarik untuk mendapatkan UGV tersebut. Dalam langkah yang aneh menurut eurasiantimes.com, Pusat Analisis Strategi dan Teknologi Rusia (CAST) telah mengumumkan hadiah 1 juta Rubel (sekitar Rp 244 juta) kepada setiap anggota atau kelompok militer atau organisasi penegak hukum untuk menangkap THeMIS secara utuh untuk mempelajari teknologinya.

Meskipun berita sayembara itu tidak diberitakan di salah satu outlet berita Rusia yang menerbitkan pernyataan pemerintah, diplomatik, dan militernya, sebuah lembaga di Rusia yang diprivatisasi dan didanai sendiri menunjukkan bahwa kemungkinan berita itu mungkin benar. Sementara itu pihak Milrem Robotics selaku pembuat THeMIS menganggap tantangan dari Rusia sebagai sebuah pujian.



Lalu, seperti apa kemampuan Themis ? Seperti kebanyakan UGV yang sudah diproduksi saat ini, THeMIS sendiri dapat digunakan untuk mengevakuasi pasukan yang terluka atau digunakan untuk mengangkut persenjataan. Untuk misi evakuasi personel tersebut disebut sebagai casualty evacuation (CASEVAC).Untuk misi evakuasi, THeMIS dipasangi dengan dua tandu.

Secara tradisional, dibutuhkan beberapa orang untuk membawa tandu dan peralatan medis yang dibutuhkan. Namun, hanya dibutuhkan satu orang untuk mengoperasikan UGV, yang dapat menampung beberapa orang yang terluka dan banyak peralatan. Ini berarti lebih banyak personel tersedia untuk membantu lebih banyak orang dengan THeMIS versi CASEVAC.

Sementara untuk versi yang dipersenjatai dapat dipasangi senapan mesin ringan atau berat, peluncur granat 40 mm, meriam otomatis 30 mm, sistem rudal anti tank, dan mortir 81 mm untuk memberikan dukungan tembakan tidak langsung untuk pasukan. Sejauh ini sudah ada 16 negara yang memakai THeMIS, dan 8 diantaranya adalah aliansi NATO yang terdiri dari
Estonia, Jerman, Prancis, Belanda, Norwegia, Spanyol, Inggris dan AS.



THeMIS sendiri merupakan akronim dari Tracked Hybrid Modular Infantry Systemyang mulai diproduksi oleh perusahaan Milrem Robotics sejak tahun 2015. Memakai tenaga listrik, THeMIS bisa digeber sampai kecepatan maksimum 20 km/jam dan mampu beroperasi selama 15 jam, serta jarak kendali line of sight 1,5 km. Pihak manufaktur juga memberikan pilihan opsional mesin diesel untuk kendaraan tak berawak ini.

Untuk dimensinya adalah memiliki panjang 240 cm, lebar 200 cm dan tinggi 115 cm. Bobot kosongnya adalah 1.630 kg serta mauatan maksimum yang bisa dibawa adalah 1.200 kg. Kendaraan ini juga sudah dikirim ke konflik Rusia-Ukraina pada akhir Agustus tahun ini, yang dikirim adalah varian CASEVAC, tapi tidak diketahui berapa unit yang dikirim.

Selain Ukraina, THeMIS juga sudah dikerahkan selama operasi anti pemberontakan di Barkhane, Mali. Selama penempatan, THeMIS menempuh jarak 1.200 km dan melewati salah satu medan terkeras di dunia yang terdiri dari tanah batu lava dan iklim yang panas dengan suhu hingga 50 derajat Celcius. UGV tersebut telah beroperasi selama lebih dari 330 jam dalam operasi di Mali. Pihak Milrem Robotics juga sedang mengembangkan kemampuan off road THeMIS untuk mendukung standar yang ditetapkan oleh Eropa.





Referensi Tulisan: Milrem Robotics& eurasiantimes.com
Sumber Foto & Ilustrasi: Milrem Robotics