Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Militer
  • Dua Puluh Lima Tahun F-22 Raptor | Pesawat Tempur Eksklusif yang Punya Banyak Masalah

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Dua Puluh Lima Tahun F-22 Raptor | Pesawat Tempur Eksklusif yang Punya Banyak Masalah
Quote:


Pada 7 September 1997, prototype jet tempur stealth F-22 Raptor dengan nomor 40001 terbang untuk pertama kalinya di Dobbins Air Reserve Base di Marietta, Georgia, Amerika Serikat. Bertindak sebagai pilot uji dalam penerbangan pertama Raptor adalah Paul Metz. Dan sekarang tak terasa sudah 25 tahun sejak penerbangan pertama Raptor.

F-22 lahir dari program yang bernama Advanced Tactical Fighter (AFT), yang dimulai pada 1981, pada 31 Oktober 1987 dua manufaktur yakni Lockheed Martin dan Northrop Grumman terpilih untuk membuat jet tempur baru untuk menggantikan peran F-15. Lockheed membuat prototype YF-22 sementara Northrop dengan YF-23.

Tiga tahun kemudian desain YF-22 buatan Lockheed yang dikembangkan bersama Boeing dan General Dynamics memenangkan kontes ATF pada tahun 1991, mengalahkan desain YF-23 buatan Northrop Grumman dan McDonnell Douglas.

Kontraktor utama, Lockheed Martin, kemudian mendapat tugas membangun sebagian besar badan pesawat dan sistem senjata serta melakukan perakitan akhir. Di sisi lain Boeing membuat sayap, badan belakang, integrasi avionik, dan sistem pelatihan.

Quote:


USAF awalnya ingin memesan 750 pesawat dengan total biaya program US$44,3 miliar dan biaya pengadaan US$26,2 miliar dalam Tahun Anggaran 1985, dengan rencana produksi dimulai pada 1994. Tinjauan yang dilakukan pada 1990 yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Dick Cheney kemudian mengurangi jumlah pesawat menjadi 648 pesawat untuk dibeli pada tahun 1996.

Tahun 1997, ketidakstabilan pendanaan telah lebih jauh memotong total pesanan menjadi 339 unit, yang kembali dikurangi menjadi 277 pada tahun 2003. Pada tahun 2004, Departemen Pertahanan lebih lanjut mengurangi lagi pesanan menjadi 183 pesawat, terlepas dari preferensi USAF untuk membeli 381 unit. Rencana pengadaan multi tahun dilaksanakan pada tahun 2006 untuk menghemat anggaran US$15 miliar, dengan total biaya program diproyeksikan menjadi US$62 miliar untuk 183 F-22 yang didistribusikan ke tujuh skadron tempur. Tahun 2008, Kongres meloloskan anggaran pengeluaran pertahanan yang menaikkan total pesanan untuk pesawat produksi menjadi 187 unit.

Setelah 15 tahun diproduksi, pada 2 Mei 2012, menjadi momen pengiriman F-22 Raptor terakhir ke Angkatan Udara AS (USAF). Sementara lini produksi F-22 dihentikan pada tahun 2011. Total keseluruhan produksi F-22 adalah 195 unit, termasuk 8 prototype dan 187 unit pesawat tempur operasional.


Tak Lepas dari Masalah


F-22 Raptor dinyatakan memasuki kemampuan operasional awal oleh USAF pada Desember tahun 2005. Setahun sebelumnya kecelakaan F-22 pertama terjadi saat lepas landas di Nellis AFB pada 20 Desember 2004, pilot terlontar dengan selamat sebelum tabrakan. Penyelidikan mengungkapkan bahwa gangguan singkat pada daya selama mesin mati sebelum penerbangan menyebabkan kegagalan fungsi sistem kontrol penerbangan, akibatnya desain pesawat dikoreksi untuk menghindari masalah. 

Pada 10 April 2006 sekitar pukul 08.15 pesawat F-22 dengan nomor 03-041 dari Skadron Tempur ke-27 di Pangkalan Angkatan Udara Langley (AFB), Virginia; pilot terjebak di dalam kokpit selama 5 jam setelah kanopi pesawat tidak bisa dibuka. Pemadam kebakaran akhirnya turun tangan untuk melepas kanopi dan mengeluarkan pilot. Sekrup yang kendur dan mundur dari lubang pemasangannya adalah penyebab kanopi yang macet pada F-22A Raptor, Lockheed kemudian mengganti sekrup yang lebih panjang sebagai tindakan pencegahan di masa mendatang.

Pada tanggal 25 Maret 2009, sebuah F-22 jatuh sekitar 56 km timur laut Edwards AFB selama penerbangan uji, mengakibatkan kematian pilot uji Lockheed Martin David P. Cooley. Hasil penyelidikan menyebutkan jika sesaat Cooley kehilangan kesadaran selama manuver G-tinggi. Cooley tewas saat melontarkan diri dari pesawat.

Quote:


Tanggal 16 November 2010, sebuah F-22 dari Elmendorf AFB jatuh, menewaskan pilot, Kapten Jeffrey Haney. Setelah itu F-22 dibatasi untuk terbang di bawah 25.000 kaki. Kecelakaan disebabkan oleh kerusakan sistem pembuangan udara akibat kondisi mesin yang terlalu panas, mematikan Sistem Kontrol Lingkungan (ECS) dan OBOGS.

Selama misi pelatihan, sebuah F-22 jatuh di sebelah timur Tyndall AFB, pada 15 November 2012. Pilot berhasil melontarkan diri dengan selamat dan tidak ada cidera yang dilaporkan. Investigasi menentukan bahwa kabel listrik "tergores" menyulut cairan dalam saluran hidrolik, menyebabkan kebakaran yang merusak sistem kontrol penerbangan.

Pada 15 Mei 2020, sebuah F-22 dari Pangkalan Angkatan Udara Eglin jatuh selama misi pelatihan rutin tak lama setelah lepas landas; pilot keluar dengan selamat. Penyebab kecelakaan itu dikaitkan dengan kesalahan perawatan setelah pencucian pesawat yang mengakibatkan sistem pembacaan sensor data udara rusak.

Quote:


Pada 15 Maret 2021, sebuah F-22 Raptor mengalami kecelakaan di Eglin Air Force Base. Hasil penyelidikan mengatakan jika ada masalah pada roda pendaratan pesawat, dalam insiden ini pilot selamat. Masih dari Eglin Air Force Base untuk yang kedua kalinya pada Hari Selasa (22/03/2022), F-22 tergelincir di landasan; pilot selamat dalam insiden ini. Tapi hasil penyelidikan belum dipublikasikan.

Artikel airforcemag.commengatakan jika F-22 telah mengalami 32 kecelakaan “Kelas A” dan 50 kecelakaan “Kelas B” selama 21 tahun terakhir. Kecelakaan Kelas A melibatkan kematian, kehilangan pesawat, atau kerusakan lebih dari US$2,5 juta. Sementara kecelakaan Kelas B adalah kecelakaan yang menyebabkan cidera serius atau kerugian antara US$500.000 dan US$2,5 juta. Semua jenis kecelakaan F-22 telah meningkat secara substansial sejak 2015, dan kecelakaan akibat permasalahan roda pendarat adalah masalah umum yang sering terjadi.


Gagal Menggantikan F-15 ?


F-22 Raptor sejatinya dugadang-gadang sebagai calon pengganti F-15, tapi tampaknya Raptor gagal menggantikan Eagle. Pada Juli tahun ini, F-15 Eagle memperingati 50 tahun penerbangan peetamanya dengan mencatat rekor 104 kills dan 0 losses. Pada 27 Juli 1972, prototype F-15 yang diterbangkan oleh pilot uji McDonnell Douglas Irving L. Burrows; lepas landas di atas langit California di Pangkalan Angkatan Udara Edwards. Waktu itu prototype pesawat masih bernama YF-15. Dan 50 tahun kemudian F-15 masih diproduksi dan masih akan digunakan oleh USAF. Bisa dibilang, F-22 gagal menggantikan peran F-15 Eagle.

Beberapa masalah paling serius dengan F-22 berkaitan dengan avioniknya, dengan arsitektur komputer tempur yang secara efektif usang pada saat memasuki layanan karena penundaan program yang sangat lama. 25 tahun setelah penerbangan pertamanya, F-22 masih tidak dapat berbagi data dengan pesawat lainnya, yang merupakan cacat luar biasa di era perang modern.

F-22 juga tidak dapat menembakkan senjata jarak jauh karena kurangnya sistem penglihatan yang dipasang di helm pilot. Kurangnya fitur seperti sistem pencarian dan pelacakan inframerah juga semakin melemahkan kemampuan F-22 untuk tetap relevan di medan perang modern. 

Quote:


Meskipun ada saran untuk memperpanjang atau memulai kembali produksi F-22, menjadi semakin jelas bahwa Angkatan Udara AS tidak melihat armada Raptor yang lebih besar akan bermanfaat, apalagi dengan masalah kinerja dan biaya operasional yang luar biasa mahal. Oleh karena itu pada 29 Maret 2022, Angkatan Udara AS meminta izin untuk mulai mempensiunkan F-22 pada tahun 2023. Total ada 33 unit yang akan pensiun, meski anggota Kongres belum menyetujui.

Pada akhirnya USAF lebih baik untuk memensiunkan armada F-22 dan membayar lebih untuk membuat F-15 baru, sebuah pesawat yang seharusnya mereka ganti. Di sisi lain program F-22 mencapai beberapa tonggak penting, termasuk menjadi pesawat tempur siluman pertama yang dibangun untuk pertempuran udara ke udara, menyediakan batu loncatan teknologi untuk pengembangan F-35 , dan menjadi satu-satunya pesawat tempur Barat yang mengintegrasikan mesin thrust vectoring untuk kemampuan manuver.

Di sisi lain, ketika F-15 menikmati masa kesuksesannya dengan setengah abad mengudara dan terus diproduksi, F-22 justru mengalami hal sebaliknya; gagal memenuhi ekspektasi. Meski menjadi pesawat tempur eksklusif yang hanya dioperasikan oleh Amerika, pada kenyataannya F-22 hanya dijadikan batu loncatan untuk mengembangkan jet tempur F-35. Dan kini mereka kemungkinan akan segera menjadi penghuni baru kuburan pesawat Boneyard di Arizona.

Quote:



Referensi Tulisan: airforcemag.com& militarywatchmagazine.com
Sumber Foto: USAF & militarywatchmagazine.com
Diubah oleh si.matamalaikat 12-09-2022 00:20
jlamp
gabener.edan
mynameisant
mynameisant dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.7K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.