Ibarat semut lawan gajah, Ukraina memang kalah segala-galanya dibandingkan Rusia di sisi militer, untuk mengimbangi atau setidaknya meredam amukan sang beruang; pasukan Biru Kuning pun dituntut kreativ. Selain berhasil mengintegrasikan rudal AGM-88 HARM dengan MiG-29 mereka, Ukraina juga telah memodifikasi pickup Mitsubisihi dengan peluncur roket S-8. Kendaraan sipil itu pun berhasil dirubah menjadi MLRS (Multiple Launcher Rocket System).

Dari beberapa video yang beredar di Twitter 3 bulan terkahir, tampak pickup double cabin Mitsubishi seri L200 berhasil dipasangi peluncur roket, yang tak kalah unik; peluncur roket ini biasanya dipasang pada helikopter Ka-52 Alligator. Roket tersebut dibuat oleh Uni Soviet dan juga telah diekspor ke beberapa negara. Roket S-8 memasuki masa produksi pada tahun 1984 dengan berbagai tipe hulu ledak.

Roket ini tidak dilengkapi sistem pemandu, jadi cukup mudah mengintegrasikannya dengan kendaraan sipil. Penargetan dicapai hanya dengan mengarahkan peluncur ke arah target. Berbagai macam hulu ledak tersedia yang mencakup HEAT-Frag, anti-runway, incendiary hingga thermobaric. Tergantung pada hulu ledaknya, jangkauan maksimum roket S-8 adalah 2 hingga 6 km. Total ada 20 roket yang bisa ditembakkan.

Sistem MLRS berbasis pickup yang dipakai Ukraina mempunyai sudut elevasi laras mulai dari -5 sampai maksimum 55 derajat, sementara rotasi azimuth 360 derajat. Sistem MLRS tersebut dioperasikan oleh dua personel. Waktu yang dibutuhkan untuk penembakan, dimulai dari saat kendaraan tiba di posisi kurang dari 5 menit.



Sementara itu pickup yang dipakai Ukraiana adalah Mitsubishi Strada L200, merupakan pickup double cabin berpenggerak roda 4x4. Kendaraan ini memakai mesin diesel 4D56 berkapasitas 2,5 liter 4 silinder segaris 16 katup. Pickup L200 4×4 dilengkapi turbo intercooler dengan tenaga maksimal yang bisa dimuncratkan adalah 100 hp pada putaran mesin 4.200 rpm dan 245 Nm torsi pada 2.000 rpm. Meski tenaga yang dihasilkan rendah, mesin ini dapat digeber sampai kecepatan maksimal 100 km per jam.

Memasang MLRS pada kendaraan sipil dalam perang memang menguntungkan. Apa yang kurang secara teknis adalah dalam kekuatan lapis baja dan jangkauan tembakan, tapi kendaraan sipil mengimbangi kekurangan itu dengan menawarkan kecepatan, kemampuan manuver, dan kemudahan perbaikan. Dibandingkan dengan tank T-72, pick-up Toyota dan Mitsubishi jauh lebih murah dan memiliki kelebihan suku cadang yang ditawarkan. 



Referensi Tulisan: forces.net& Army Recognition
Sumber Foto: dari Twitter