Youtube yang saat ini banyak dikuasai oleh para artis yang sering wara wiri dilayar kaca, namun tetap menarik untuk orang biasa yang ingin eksis di ranah tersebut dengan membuat konten yang menarik.

Tentu bagi penggiat youtube banyak berbagai macam niche, mungkin banyak yang belum paham apa itu niche, jadi sebenarnya nama panjangnya adalah niche market atau biasa dikenal niche, hal itu sebuah segmen dari target market yang lebih besar dan memiliki preferensi atau peminatnya sendiri.



Namun dari berbagai macam niche konten hiburan yang paling banyak tersebar, dari musik, drama, alur cerita dan banyak hal lainnya. Kalau bicarakan konten hiburan, tentu hampir semua adalah konten settingan.

Bisa dibilang konten settingan ini merupakan suatu hal yang ditayangkan di media, yang tentunya tidak berdasarkan kenyataan atau fakta bahwa hal tersebut benar-benar terjadi melainkan dibuat atau direncanakan terlebih dahulu. 



Namun herannya konten-konten hiburan yang sudah disetting ini banyak dipercaya oleh orang awam, seperti konten prank, bahkan ada juga konten yang berbau ilmu ghaib, tak hanya sampai disitu konten yang dibalut agamis pun juga ada.

Sebenarnya sah-sah saja membuat konten settingan, asal diberikan info bahwa ini adalah konten untuk hiburan bukan fakta sebenarnya.



Masalahnya konten settingan di youtube masih banyak dipercaya bahwa konten itu adalah konten nyata, atau reality show. Ini yang membuat miris, ternyata masyarakat masih tidak bisa memilih dan memilah sebuah konten hiburan.

Konten drama kongkalingkong sang kreator sebenarnya target mereka adalah anak-anak dan remaja yang tidak bisa bedakan ini fake atau real.



Apalagi pemberian judul yang hiperbola, sensasional, dan seringkali tidak sesuai dengan konten dari video itu sendiri, membuat kreator youtube saling berlomba membuat hal yang sama.

Sebenarnya apa alasan konten kreator membuat video settingan?

Tentu hal yang utama adalah adsense atau uang, dengan konten yang aneh, menarik dan disuka pasar walau harus di setting agar yang penonton terhibur, maka mereka akan subscribe tentu saja menambah views.





Dan terkadang endorsement yang membuat sebuah konten harus di setting, namun tujuannya untuk menghibur. Bukan sesuatu yang harus dipercaya, apalagi ada konten marah-marah, adu bacot hingga tolong-menolong, itu semua bisa dijadikan settingan biar nambah views.

Apa kamu percaya konten-konten seperti itu bukan settingan?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2, 3
Pic : google