Jin Gunakan Sihir Perceraian, Ciuman Penuh Cinta Suami Jadi Satu Cara untuk Melawan

Beranda

...

The Lounge
Jin Gunakan Sihir Perceraian, Ciuman Penuh Cinta Suami Jadi Satu Cara untuk Melawan

Kokonata

01-09-2022 10:30

Jin Gunakan Sihir Perceraian, Ciuman Penuh Cinta Suami Jadi Satu Cara untuk Melawan

Bu Ning yang bermukim di Klaten, Jawa Tengah sudah lama sakit-sakitan. Sejak tahun 2011, dia berobat tiap pekan, bahkan 2-3 kali dalam sepekan. Dokter hanya mendiagnosis penyakit-penyakit ringan. Belakangan Bu Ning juga sulit mengendalikan emosi, sering marah-marah kepada suami.

Gejala yang Dialami Bu Ning

Bu Ning menuturkan keluhannya di kanal Youtube Adobe Lightroom kepada Ustaz Muhammad Faizar. Bu Ning pernah mengalami berbagai keluhan fisik seperti berikut ini:
- Sulit bangun tidur susah, harus dibantu orang lain.
- Kaki sakit seperti diseret-seret.
- Sakit pinggang

Dokter mendiagnosis Bu Ning hanya kurang minum, kegemukan, dan penyakit ringan lainnya. Bu Ning mengonsumsi obat-obatan dari dokter. Namun sakit-sakitan di badannya tidak pernah benar-benar hilang.

Selain itu Bu Ning juga mengalami berbagai keanehan seperti berikut ini:
- Kedatangan yuyu atau kepiting air tawar, bahkan yuyu masuk ke dalam kamar. Apabila Yuyu datang biasanya suami marah luar biasa.
- Sering mimpi digigit ular dan gangguan ular lainnya. Ada semacam lingkaran emas di dekat kepala ular.
- Merasa dibuntiti sosok yang tidak terlihat.
- Saat shalat posisi dari sujud ingin berdiri seperti menginjak daging.
- Mimpi diganggu anjing, ada wanita yang menysuruh anjing menyerang. Namun anjing cuma mencakar-cakar.
- Sering marah kepada suami.

Ustaz Faizar menduga Bu Ning mendapat gangguan jin. Untuk memastikannya, beliau akan meruqyah Bu Ning. Ruqyah adalah satu metode proses penyembuhan dengan menggunakan ayat-ayat Al Qur’an. Penyakit medis maupun nonmedis dapat sembuh dengan ruqyah.

Suami Diminta Mencium

Tidak lama setelah Ustaz Faizar melafazkan ayat suci Al Qur’an, Bu Ning langsung bereaksi. Bu Ning ambruk sambil menangis, kemudian menjerit-jerit. Bu Ning bangkit mengibaskan kedua tangannya seolah ingin mengeluarkan tenaga dalam.

Ustaz Faizar tidak peduli. Usai membacakan Al Fatihah, beliau membaca surah Al Baqarah 1-5, telapak tangannya menyentuh punggung Pak Mulyono, suami Bu Ning. Tidak ada reaksi sama sekali dari Pak Mulyono.

Sepertinya jin hanya menyasar tubuh Bu Ning saja. Setelah beberapa lama mendengar lafaz ayat suci Al Qur’an, Bu Ning muntah-muntah.

Setelah muntah, perilaku jin yang merasuki Bu Ning semakin kocak. Bu Ning di bawah kendali jin menari-nari dan bernyanyi. Namun sesekali merengek dan marah-marah juga. Suara Bu Ning melantunkan lirik, “aku mau pulang… aku mau pulang…”

Ustaz Faizar yang mengenakan sarung tangan memegang kepala Bu Ning. Seketika Bu Ning meraung… “hancur sudah… badanku hancur sudah… Rusak… Badanku rusak…”
“Kamu ngapain di sini?” tanya Ustaz Faizar.
“Aku mau pulang, Tuan,” jin yang menggunakan suara Bu Ning menyahut.
“Kamu ngapain ganggu ibu?”
“Aku pengen dia mati,” ujar suara dengan nada jenaka keluar dari mulut Bu Ning. “Aku pengen dia mati!” bentak suara itu lagi.
“Tadi pengen dia pulang. Kok sekarang pengen dia mati. Yang bener, yang mana?”
“Aku mau pulang…”
“Ya udah sekarang, pulang!” perintah Ustaz Faizar.
“Nggak bisa!”
Si jin beralasan tidak tahu jalan.
Ustaz Faizar menyarankan agar jin itu hidup di masjid saja.

Ustaz Faizar kemudian meminta suami mencium Bu Ning.

Bu Ning dalam kekuasaan jin menolak dan meronta tidak mau. Ustaz Faizar dan satu lelaki kerabat Bu Ning memegangi tangan Bu Ning.

“Bilang, Pak. Bapak sayang sama ibunya,” kata Ustaz Faizar.

Pak Mulyono menikuti arahan Ustaz Faizar. Bu Ning tetap meronta, namun tidak bisa menolak ciuman sang suami.

Bu Ning masih meronta-ronta. Ustaz Faizar meminta agar Bu Ning dapat menguasai diri, melawan dominasi jin. Jin sudah menguasai memori Bu Ning. Maka Bu Ning harus menetralkan emosi-emosi negatif dulu. Jin tidak bisa ditarik apabila Bu Ning masih menyimpan emosi negatif, terutama kepada suaminya.

Setelah Jin Melemah

Ustaz Faizar meminta Bu Ning memaafkan suaminya dan terus beristigfar. Orang-orang yang punya salah kepada Bu Ning juga dimaafkan. Bu Ning terus diminta tenang. Istigfar. Jangan samakan gelombang frekuensi dengan bangsa jin yang panas karena terbuat dari api. Bu Ning harus tetap tenang sehingga jin bisa dikeluarkan dari tubuhnya.

Ustaz Faizar meminta Bu Ning mencium tangan suaminya, beliau melantukan surah Ad Dukhan 1 – 31 sambil memijit punggung Bu Ning. Suara Jin terus meronta, terlihat semakin melemah seiring tenaga Bu Ning juga yang sudah banyak terkuras.

Ustaz Faizar membuatkan Bu Ning ramuan. Bahan-bahannya kurma Ajwa 21 buah, madu asli, susu sapi atau kambing serta air. Semua bahan diblender, ditaruh dalam gelas, kemudian dibacakan ayat-ayat Al Qur’an yang terdiri dari Surah Al-fatihah,Al-Baqarah 102-104, Al Baqarah 255-257, Al-Baqarah 284-286, Yunus 81-82, Al Isra' 80-82, Al Furqon 23, Al zalzalah, Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas. Bu Ning menghabiskan ramuan buatan Ustaz Faizar tersebut.

Jin semakin melemah. Akhirnya jin mau melafazkan syahadat. Namun nada lafaznya seperti main-main. Sambil goyang-goyang badan lagi.

Ustaz Faizar menyuruh jin keluar dari tubuh Bu Ning. Si jin malah memminta obat kepada Ustaz Faizar.

“Obatnya keluar,” kata Ustaz Faizar. “Kamu sakit karena di tubuh ini. Kalau keluar nggak akan sakit.”

Bu Ning diminta istigfar dan minum ramuan lagi. Ustaz Faizar meminta suami menekan-nekan pinggang Bu Ning. Sepertinya itulah upaya untuk mengeluarkan jin.

Bu Ning terus meraung, suaminya tetap menekan pinggangnya pelan-pelan. Bu Ning akhirnya sadar. Badannya terasa lebih enteng namun kepalanya masih terasa pusing.

Sungguh menarik polah tingkah jin yang terekam. Selain itu Ustaz Faizar juga memperlihatkan satu proses ruqyah yang sesuai dengan syariat Islam. Ayat-ayat yang dibacakan jelas. Tidak ada yang aneh-aneh. Wajar jika kemudian Ustaz Faizar bahu membahu dengan pesulap merah membongkar pengobatan yang katanya Islam padahal bohong.

Sumber