Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

makinkesanaAvatar border
TS
makinkesana
Mengenal Kombes Pol Nurul Azizah, Polwan Pertama Jadi Jubir Polri
Mengenal Kombes Pol Nurul Azizah, Polwan Pertama Jadi Jubir Polri

Tim detikNewsdetikBali
Sabtu, 27 Agu 2022 10:35 WIB






Jakarta - Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Nurul Azizah telah ditunjuk Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjabat sebagai Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri.
Uniknya, Kombes Nurul merupakan polisi wanita (Polwan) pertama yang menduduki jabatan tersebut. Tak hanya itu, bahkan ia merupakan lulusan S3 Universitas Negeri Jakarta pada program studi Manajemen Sumber Daya Manusia.

"Untuk S3-nya saya di Manajemen Sumber Daya Manusia di Universitas Negeri Jakarta. Saya ambil S3 di bagian itu karena waktu itu saya bertugas sebagai staff di Sumber Daya Manusia, artinya saya ketika bekerja di satu tempat juga ingin memiliki ilmu yang bisa diterapkan di tempat saya bertugas," ungkap Kombes Nurul saat diwawancarai oleh detikEdu, Jumat (26/8/2022).

Menekuni Ilmu Kepolisian di Jenjang Perguruan Tinggi

Sebelum menempuh pendidikan S3, beliau menempuh pendidikan di jenjang S1 di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), dan S2 Kajian Ilmu Kepolisian di Universitas Indonesia.

Kombes Nurul juga memaparkan alasannya tidak melanjutkan pendidikan S3 di Ilmu Kepolisian karena kala itu belum tersedia.

"Kalau untuk sekarang memang sudah ada juga S3 ilmu kepolisian itu mulai di tahun 2015. Sementara saya sudah lulus S3 itu 2017 dan saya sudah masuk 2013," tambahnya.

Sempat menempuh D3 di Ilmu Kepolisian, Kombes Nurul menjelaskan bahwa Polri memang memberikan kesempatan setelah lulus diploma untuk mengikuti S1 tanpa dituntut bayaran apapun. Menurutnya, kesempatan itu menjadi salah satu akses pengembangan karir.

"Setelah D3 Ilmu Kepolisian itu kita bisa mengikuti S1 Ilmu Kepolisian. Itu memang pengembangan kapasitas yang sifatnya akademik dan mungkin bisa dibilang sebagai beasiswa ya, karena kita tidak dituntut bayaran apapun dan itu mempengaruhi dalam pengembangan karir," ungkap Nurul.

Kombes Nurul Berasal dari Keluarga Guru

Lebih lanjut ia menjelaskan terkait latar belakang keluarganya yang tidak ada background kepolisian. Kala itu, ayahnya adalah seorang guru.

"Bapak saya kan guru. Nggak ada background sama sekali menjadi polisi," ujar Kombes Nurul.

Dirinya mengungkapkan, dulu ia sama sekali tidak ada pikiran untuk menjadi seorang polwan. Keinginannya mulai ia rasakan ketika menginjak jenjang SMA.

Termotivasi Jadi Polwan Setelah Menonton Film Akademi Polisi

Uniknya, keinginan Kombes Nurul menjadi polwan muncul ketika ia menonton film kartun zaman dahulu tentang akademi polisi. Dalam film tersebut, tokoh polisi tidak hanya laki-laki, namun juga wanita.

"Waktu itu memang ada film akademi polisi mungkin kalau zaman dulu yang kartun, itu jadi inspirasi ternyata polisi itu tidak hanya laki-laki tapi ada juga yang perempuan. Disitu muncul keinginan dan cita-cita bahwa ternyata kita sebagai perempuan juga bisa berkontribusi atau mengabdikan diri sebagai anggota Polri," ungkapnya mengenang masa memori semasa muda.

Menjadi Jubir Polwan yang Pertama

Menjadi seorang jubir polwan yang pertama, Kombes Nurul ternyata tidak memiliki background Hubungan Masyarakat (Humas) semasa kuliah. Menurutnya, hal ini jadi tantangan tersendiri yang diberikan oleh pimpinan untuk terus belajar dalam berkomunikasi dengan masyarakat dan media.

Selain itu, Kombes Nurul juga berharap ke depannya polwan-polwan lain mendapatkan kesempatan yang sama sepertinya.

"Saya berharap kedepannya tidak hanya saya yang bisa jadi jubir polri wanita tetapi teman-teman yang lain juga bisa mendapatkan kesempatan seperti saya," tuturnya.

Berikan Saran Terkait Kurikulum Ilmu Kepolisian

Pada kesempatan yang sama, Kombes Nurul juga memaparkan terkait kurikulum yang jadi tantangan kedepannya. Menurutnya, masyarakat Indonesia era sekarang sangat kritis, sehingga anggota Polri harus selangkah lebih maju ke depan.

Terlebih, Polri sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat harus mengikuti dinamika dalam peningkatan ilmu pengetahuan masyarakat.

"Kemudian sekarang kan era teknologi digital, mungkin kurikulum yang tentang teknologi kepolisian harus dimaksimalkan. Lalu di era komunikasi ini, saya berpikir kenapa sekolah-sekolah di kepolisian kenapa belum ada yang mengajarkan manajemen komunikasi terhadap pandangan masyarakat, atau jika tidak masuk dalam kurikulum setidaknya ada pembekalan seperti sharing session," tambah Kombes Nurul.

Pesan Kombes Nurul Terkait Pendidikan di Karir Kepolisian

Lebih lanjut Kombes Nurul juga memaparkan bahwa pendidikan menjadi sesuatu yang penting, terlebih untuk berkontribusi dalam memberikan pelayanan terbaik. Menurutnya, saat ada kesempatan alangkah baiknya melanjutkan pendidikan di kepolisian.

"Anggota polri kalau memang ada kesempatan untuk ikut pendidikan kepolisian, ya ikutilah. Marilah kita mengikuti pendidikan baik itu bersifat akademik maupun pengembangan kapasitas. Itu bertujuan untuk memberikan kontribusi kepada organisasi kemudian untuk memberikan pelayanan terbaik," pungkasnya.

(kws/kws)

Sumber : Detik



emoticon-Malu
nomorelies
scorpiolama
scorpiolama dan nomorelies memberi reputasi
2
2.2K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.