Kemeriahan Merayakan Kemerdekaan RI 77 Tahun






Indonesia Bangkit setelah dua tahun mengalami pandemi karena virus Corona. Dengan tujuan mengenang jasa pahlawan dan mengobarkan semangat kemerdekaan RI Dusun Kranggan, Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang mengadakan aneka kegiatan perlombaan dengan  mengusung semangat 45.

Perlombaan ini diikuti oleh semua warga Dusun Kranggan baik laki-laki maupun perempuan. Antusias warga sangat luarbiasa untuk berpartisipasi. Ditambah dengan hadiah yang lumayan mengoda untuk dimiliki dari sponsor warga Dusun Kranggan.

Peringatan Kemerdekaan RI di Dusun Kranggan sendiri ada nilai plus yang lain yaitu dari warga, oleh warga dan untuk warga artinya biaya dana, sarana prasarana semua dipersiapkan oleh warga dan kembali lagi warga yang menikmati bersama sehingga semakin memupuk rasa gotong royong.

Dan yang berbeda untuk peringatan Kemerdekaan RI tahun 2022 ini setelah dua tahun vakum di Dusun Kranggan adalah diadakannya Pertempuran Benteng Tidar.

Pertempuran Benteng Tidar
Lomba yang diperuntukan bagi warga Dusun Kranggan adalah berusia SMP ke atas bahkan simbah baik laki-laki maupun perempuan. Dengan masing-masing pemenang laki-laki maupun perempuan dengan hadiah kompor gas untuk juara 1, kipas angin juara 2, panci masak untuk juara 3.

Pertempuran Benteng Tidar ini sebagai salah satu cara untuk mengenang perjuangan pahlawan dengan semangat melawan penjajah pergi dari bumi pertiwi.

Aturan main dari Pertempuran Benteng Tidar yaitu
1. Peserta diwajibkan memakai atribut ikat kepala merah putih dan balon yang telah disediakan oleh panitia
2. Peserta harus melewati halang rintang yang sudah ada (melompat, jalan jongkok, melewati titian, menyeberangi sungai untuk sampai ke finish
3. Peserta yang berhasil  sampai membawa balon utuh garis finish yang jadi pemenangnya
4. Balon yang merupakan pesan rahasia ini harus dijaga dan tidak boleh meletus setelah masuk arena pertempuran
5. Peserta pertempuran dibolehkan untuk menggangu atau memecahkan balon peserta lain agar gugur tidak bisa melanjutkan pertempuran
6. Peserta yang berhasil sampai ke garis finish harus mencabut dan  mengibarkan bendera merah putih dengan teriakkan kata "MERDEKA"

Pertempuraan Benteng Tidar ini semakin terasa keseruaannya karena berada diarea persawahan yang baru saja selesai panen sehingga terasa berat untuk melangkah. Begitu kaki masuk sawah langsung terbenam dalam lumpur. Bisa dibayangkan berjalan diatas lumpur dengan adu kecepatan. Tak ada peserta yang pulang dengan kondisi yang bersih. Semua kotor terkena lumpur tetapi itu semakin membuat tantangan Pertempuran Benteng Tidar semakin menantang. Kesulitan lain yang dihadapi peserta adalah menjaga balon tetap aman, padahal kondisi sawah yang masih ada batang-batang padi dapat membuat balon meletus. Seperti apa prajurit-prajurit tangguh berjuang, yuk simak

Minggu, tanggal 14 Agustus 2022 di dusun Kranggan ada pertempuran di area persawahan di lembah Tidar. Prajurit yang bertempur masing membawa pesan rahasia yang berupa balon yang harus dijaga sampai titk penghabisan agar tidak meletus sampai Igaris finish dan mmengibarkan bendera merah putih. Prajurit-prajurit selain harus mebawa pesan rahasia juga harus siap dihadapkan dengan medan pertempuran yang penuh tantangan dan rintangan, dengan area persawahan yang baru selesai panen, tanah yang berlumpur lumpur untuk jalan atau kaki menginjak langsung disambut dengan lumpur sedalam lutut. Jika tidak bisa menjaga keseimbangan tentu akan terjatuh dalam lumpur. Rintangan yang harus dilalui oleh prajurit yaitu lompatan setinggi 0,5 meter kemudian melewati lumpur dengan jalan jongkok langsung disambut dengan jembatan titian. Bisa dibayangkan jembatan titian yang harus dilewati denngan kondisi kaki yang penuh lumpur membuat semakin kesulitan untuk berjalan karena licin. Kemudian melewati sungai dan setelah sampai benteng atau garis finish harus mencabut bendera dengan teriak "MERDEKA"

Pak lurah, Pak Kadus, perwakilan panitia dan tokoh masyarakat pun tidak mau ketinggalan ikut dalam Pertempuran Benteng Tidar. Pertempuran Benteng Tidar berlangsung lumayan lama dimulai dari jam 10 pagi berakhir sampai jam 16.00 karena antusias warga untuk ikut sangat besar sampai diadakan Pertempuran tambahan hadiah dari uang saweran warga.


Prajurit tangguh yang berhasil dalam Pertempuran Benteng Tidar, sampai ke benteng dengan mencabut bendera dan teriak " MERDEKA" berhak mendapatkan kompor gas, kipas angin dan panci untuk prajurit  laki-laki yang berhasil adalah Sindu, Fahrur, Ari. Sedangkan prajurit perempuan yang berhasil menembus benteng pertempuran adalah Viona, Saras, Sakinah.


Tanggapan Pak Kadus Kranggan yang ikut berperan sebagai prajurit dalam Pertempuran Benteng Tidar




Pertempuran Benteng Tidar diadakan untuk memupuk rasa nasionalisme, cinta tanah air dan patriotisme bangsa pada generasi muda.







Kalau bukan kita yang mencintai bangsa Indonesia, siapa lagi???






Magelang, 082022
sumber coretan opri
sumber gambar dokpri dan warga Kranggan