- Beranda
- The Lounge
PREPARE FOR BIG DISASTER (Belajar Dari Cerita Film)
...
TS
albyabby91
PREPARE FOR BIG DISASTER (Belajar Dari Cerita Film)
PREPARE FOR BIG DISASTER (Belajar Dari Cerita Film)
Yang kenal dekat dengan saya pasti paham kalau saya demen nonton film. Mulai drakor, dorama, hingga hingga film-film yang rada gore sejenis Saw dan midsomar, saya demen nontonnya. Selain jenis film-film tersebut, yang saya lagi demen nonton adalah film tentang pencurian seperti Money Heist atau Lupin. Keduanya bisa ditonton di Netflix. Atau kalau mau jadul sedikit, bisa nonton The Italian Job.
Saya gak akan bahas esensi mencuri yang sudah jelas gak bener, tapi saya akan bahas tentang sepak terjang tokoh utamanya dalam merencanakan pencuriannya dan praktek pencuriannya.
Kita bahas terlebih dahulu rencana pencuriannya.
Tokoh utama dalam genre film pencurian ini selalu merencanakan pencuriannya. Bagi mereka, pencurian sama halnya dengan pekerjaan kantoran lainnya. Ini pekerjaan serius. Perlu perencanaan yang matang kecuali mereka pengen ditangkap di awal pencurian. Mereka paham bahwa nyolong bukanlah aktivitas impulsif layaknya nyopet atau nyolong jemuran. Mereka bikin plan A, B, C, D, hingga Z. Bahkan mereka bikin rencana mitigasi bila plan mereka tidak berjalan dengan baik di lapangan. Mereka bolak-balik bikin simulasi untuk meyakinkan bahwa rencana mereka applicable.
Next, kita bahas praktek pencuriannya.
Dalam praktek pencurian, mereka paham bahwa kepala dingin selalu works dibandingkan dengan hati panas. Mereka perlu stick to the rule and plan. Improvisasi benar-benar diminimalisir karena improvisasi terkadang malah merusak rencana keseluruhan. Mereka juga perlu memvisualisasi apa yang sedang dipikirkan oleh korban dan pihak yang berwajib karena kedua belah pihak inilah yang akan berhadapan dengan para pencuri ini secara langsung. Visualisasi ini berguna untuk menjalankan rencana berikutnya.Kalau mau sedikit rendah hati, kita bisa lho belajar dalam film-film berjenis pencurian ini untuk karir kita.
Kita perlu belajar bahwa rencana itu tetap perlu dan selalu harus dibuat untuk sesuatu yang serius. Plus mitigasi berbagai resiko buruk bila terjadi sebagai bentuk backup. Saat praktek pun, kita perlu menggunakan dan menjalankan rencana yang telah kita buat. Jangan bikin rencana hanya sekedar indah di kertas, tapi ogah dijalankan karena lebih doyan main feeling.
Yang kenal dekat dengan saya pasti paham kalau saya demen nonton film. Mulai drakor, dorama, hingga hingga film-film yang rada gore sejenis Saw dan midsomar, saya demen nontonnya. Selain jenis film-film tersebut, yang saya lagi demen nonton adalah film tentang pencurian seperti Money Heist atau Lupin. Keduanya bisa ditonton di Netflix. Atau kalau mau jadul sedikit, bisa nonton The Italian Job.
Saya gak akan bahas esensi mencuri yang sudah jelas gak bener, tapi saya akan bahas tentang sepak terjang tokoh utamanya dalam merencanakan pencuriannya dan praktek pencuriannya.
Kita bahas terlebih dahulu rencana pencuriannya.
Tokoh utama dalam genre film pencurian ini selalu merencanakan pencuriannya. Bagi mereka, pencurian sama halnya dengan pekerjaan kantoran lainnya. Ini pekerjaan serius. Perlu perencanaan yang matang kecuali mereka pengen ditangkap di awal pencurian. Mereka paham bahwa nyolong bukanlah aktivitas impulsif layaknya nyopet atau nyolong jemuran. Mereka bikin plan A, B, C, D, hingga Z. Bahkan mereka bikin rencana mitigasi bila plan mereka tidak berjalan dengan baik di lapangan. Mereka bolak-balik bikin simulasi untuk meyakinkan bahwa rencana mereka applicable.
Next, kita bahas praktek pencuriannya.
Dalam praktek pencurian, mereka paham bahwa kepala dingin selalu works dibandingkan dengan hati panas. Mereka perlu stick to the rule and plan. Improvisasi benar-benar diminimalisir karena improvisasi terkadang malah merusak rencana keseluruhan. Mereka juga perlu memvisualisasi apa yang sedang dipikirkan oleh korban dan pihak yang berwajib karena kedua belah pihak inilah yang akan berhadapan dengan para pencuri ini secara langsung. Visualisasi ini berguna untuk menjalankan rencana berikutnya.Kalau mau sedikit rendah hati, kita bisa lho belajar dalam film-film berjenis pencurian ini untuk karir kita.
Kita perlu belajar bahwa rencana itu tetap perlu dan selalu harus dibuat untuk sesuatu yang serius. Plus mitigasi berbagai resiko buruk bila terjadi sebagai bentuk backup. Saat praktek pun, kita perlu menggunakan dan menjalankan rencana yang telah kita buat. Jangan bikin rencana hanya sekedar indah di kertas, tapi ogah dijalankan karena lebih doyan main feeling.
jokoariyanto dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.5K
12
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.1KThreadā¢83.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru