- Beranda
- The Lounge
MASA TERBERATNYA (Hubungan Itu Pasang dan Surut)
...
TS
albyabby91
MASA TERBERATNYA (Hubungan Itu Pasang dan Surut)
MASA TERBERATNYA (Hubungan Itu Pasang dan Surut)
Setahu saya, rata-rata pasangan yang baru menikah, akan merasakan masa-masa menyenangkan maupun masa-masa terberat. Dua hal yang rasanya sulit untuk dipisahkan dan akan berlangsung silih berganti. Mulai dari alat transportasi berupa sepeda pancal, hingga akhirnya semobil di Lamborghini. Mulai genteng bocor di mana-mana hingga apartemen sekelas president suite. Mulai kerja serabutan hingga di posisi CEO sebuah korporasi beken dan populer. Bisa jadi pasangan itu adalah kita dan yayank kita.
Salah satu pertanyaan terbesar dalam hal ini adalah, “Saat pasangan kita sudah sukses, sudah melewati masa-masa terberatnya, apakah dia masih mengingat kita? Apakah kita masih jadi bagian di masa suksesnya, sama saat kita ada dalam masa terberatnya?” Dan pertanyaan serupa itu.
That’s normal.
Toh kita pernah ada di titik terendah bersama pasangan kita. Di saat yang sama, sinetron serupa 'Anakku bukan anakku', mengajarkan biasanya pasangan kita saat ada di titik teratasnya, karir di puncak, popularitas di awang-awang, membuat pasangan kita lupa diri. Lupa bahwa kita selalu ada disisinya. Sehingga rawan kita ditinggalkan olehnya kapan saja. Sekali lagi itu bukanlah menjadi fenomena yang patut dikhawatirkan dan bukan pula keadaan yang bakal terjadi selalu.
Dan terang saja, tidak selamanya yang ada di sinetron itu benar adanya. Banyak ngaconya malahan. Waspada iya. Paranoid jangan. Percaya dengan pasangan kita harus. Berserah diri pada Allah itu segalanya. Jangan pernah berhenti mendampinginya. Teruslah berusaha menjadi hal dan subjek terbaik bagi masing-masing. Jangan menjadi aku dan kamu, tetapi jadilah kita.
Kalau dia meninggalkan kita? Itu takdir seusai kita berjuang untuk terus mendampinginya. Jodoh sudah diatur masa kadaluarsanya. Bisa berakhir karena kematian. Bisa juga karena perpisahan di saat keduanya masih hidup. Allah tahu yang terbaik buat kita. Dengan mempercayai hal ini, akan menjadi ringan bagi kita jika hal tersebut ternyata menimpa kehidupan kita.
Last but not least, buat kita yang punya pasangan yang siap struggling untuk kita kapan saja, di masa apa saja, jangan tinggalkan dia. Karena yang dapat masa terbaikmu, belum tentu siap dengan masa terberatmu. Yang mampu menerimamu apa adanya bukan ada apanya belum tentu dapat kamu temui untuk kedua kalinya.
***
Setahu saya, rata-rata pasangan yang baru menikah, akan merasakan masa-masa menyenangkan maupun masa-masa terberat. Dua hal yang rasanya sulit untuk dipisahkan dan akan berlangsung silih berganti. Mulai dari alat transportasi berupa sepeda pancal, hingga akhirnya semobil di Lamborghini. Mulai genteng bocor di mana-mana hingga apartemen sekelas president suite. Mulai kerja serabutan hingga di posisi CEO sebuah korporasi beken dan populer. Bisa jadi pasangan itu adalah kita dan yayank kita.
Salah satu pertanyaan terbesar dalam hal ini adalah, “Saat pasangan kita sudah sukses, sudah melewati masa-masa terberatnya, apakah dia masih mengingat kita? Apakah kita masih jadi bagian di masa suksesnya, sama saat kita ada dalam masa terberatnya?” Dan pertanyaan serupa itu.
That’s normal.
Toh kita pernah ada di titik terendah bersama pasangan kita. Di saat yang sama, sinetron serupa 'Anakku bukan anakku', mengajarkan biasanya pasangan kita saat ada di titik teratasnya, karir di puncak, popularitas di awang-awang, membuat pasangan kita lupa diri. Lupa bahwa kita selalu ada disisinya. Sehingga rawan kita ditinggalkan olehnya kapan saja. Sekali lagi itu bukanlah menjadi fenomena yang patut dikhawatirkan dan bukan pula keadaan yang bakal terjadi selalu.
Dan terang saja, tidak selamanya yang ada di sinetron itu benar adanya. Banyak ngaconya malahan. Waspada iya. Paranoid jangan. Percaya dengan pasangan kita harus. Berserah diri pada Allah itu segalanya. Jangan pernah berhenti mendampinginya. Teruslah berusaha menjadi hal dan subjek terbaik bagi masing-masing. Jangan menjadi aku dan kamu, tetapi jadilah kita.
Kalau dia meninggalkan kita? Itu takdir seusai kita berjuang untuk terus mendampinginya. Jodoh sudah diatur masa kadaluarsanya. Bisa berakhir karena kematian. Bisa juga karena perpisahan di saat keduanya masih hidup. Allah tahu yang terbaik buat kita. Dengan mempercayai hal ini, akan menjadi ringan bagi kita jika hal tersebut ternyata menimpa kehidupan kita.
Last but not least, buat kita yang punya pasangan yang siap struggling untuk kita kapan saja, di masa apa saja, jangan tinggalkan dia. Karena yang dapat masa terbaikmu, belum tentu siap dengan masa terberatmu. Yang mampu menerimamu apa adanya bukan ada apanya belum tentu dapat kamu temui untuk kedua kalinya.
***
ashrose dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1.6K
29
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.1KThread•83.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru