Akhir dari drama si ibu mercy pengutil cokelat di Alfamart berakhir dengan tangisan dirinya dengan meminta maaf atas perbuatan yang telah dilakukan.

Diketahui sebelumnya bahwa seorang ibu yang menaiki mobil mercy tertangkap basah oleh karyawan Alfamart mencuri cokelat. Namun, ketika ditegur agar membayar, wanita tersebut terlihat emosi.

Tak hanya itu dirinya pun mengecam sekaligus mengancam akan melaporkan karyawan tersebut Alfamart ke pihak kepolisian dan menuntut untuk meminta maaf.



Peristiwa tersebut menjadi viral hingga seorang pengacara kondang Hotman Paris turun tangan dan siap mendampingi proses hukum karyawan Alfamart.

Kini, ibu pengutil cokelat yang diketahui bernama Mariana itu akhirnya tampil ke publik ditemani anak dan pengacaranya.

Dalam pernyataan tertulis yang disampaikan oleh sang anak bahwa ibunya meminta maaf atas kejadian tersebut. Ia pun mengaku bahwa telah mencuri tiga batang cokelat dan dua buah shampoo.



Setali dengan ucapan anak pelaku, pengacara juga menyampaikan permintaan maaf kepada korban juga pihak Alfamart. Ia pun mengapresiasi mediasi yang dilakukan hingga terbukalah jalan perdamaian di antara kedua belah pihak.

Seperti biasa, fenomena seperti ini sering sekali terjadi. Mulanya pelaku akan marah-marah dan merasa besar kepala hingga membuat pengecaman terhadap korbannya.

Kemudian kasus tersebut menjadi viral, dan netizen dengan kekuatannya akan terus mengangkat isu tersebut. Lalu, pelaku pun panik yang pada akhirnya akan buka suara.



Biasanya dalam proses klarifikasi pelaku akan menangis tersedu menyesali perbuatannya dan meminta maaf.

Ya begitulah rangkaian kasus yang terjadi di Indonesia, seperti sebuah drama yang berakhir dengan permintaan maaf dan tangisan buaya meski korban telah merasa dirugikan.



Berikut beberapa poin yang mesti diperhatikan sebelum berbuat demikian :

1. Menyadari diri

Sebaiknya jika sudah tahu bahwa dalam posisi salah maka hendaklah menyadarinya secepat mungkin. Lalu, meminta maaf atas kekhilafan yang telah diperbuat.

Bukan malah membela diri dengan sikap angkuh serta penuh emosi. Karena menganggap memiliki kekayaan sehingga mampu melakukan apa saja.

2. Jangan asal mengecam



Perbuatan asal mengecam bisa membuat boomerang bagi diri sendiri. Apalagi sudah berada di posisi salah, maka tentu akan banyak pihak yang tidak mendukung langkah pengecaman tersebut.

Sebaiknya teliti terlebih dahulu kesalahan yang diperbuat, mungkingkah dilakukan pengecaman atau tidak.

3. Tidak arogan

Sikap arogan terkadang membuat seseorang terjerumus ke dalam hal yang menjadikan dirinya tidak disukai oleh banyak orang yang menyebabkan sosialnya di masyarakat tidak hormati lagi.

Sudah banyak kasus seperti ini yang mana pelakunya akan meminta maaf setelah berbuat arogan dan penuh emosi.

Penyesalan memang selalu datang terakhir, ketika semuanya telah terjadi maka barulah apa yang sudah dilakukan tersebut terpikirkan bahwa semuanya adalah kesalahan.

Apalagi kasusnya sudah masuk proses hukum, maka orang-orang seperti ini biasanya akan mencoba membela diri bahkan bermain drama dengan segala tangisannya.

Tak hanya itu kebohongan demi kebohongan akan mereka ucapkan demi memutupi kebohongan yang lainnya.

Sumber :

Ulasan dan opini pribadi

1

Sumber : Google