Kaskus

Entertainment

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

beverlybooAvatar border
TS
beverlyboo
Meremehkan Pendapat Anak
Menurut saya dari 100% hampir 95% para orang tua cenderung bersikap egois terhadap anak. Mengapa demikian? Karena tidak jarang orang tua selalu menganggap bahwa merekalah yang harus di dengar dan dipatuhi, mau benar ataupun salah. Jika tidak mematuhi anak dibilang tidak patuh/membangkang. Mereka memaksakan pendapat mereka dipatuhi anak sedangkan mereka enggan mendengarkan pendapat anak-anak mereka yang nantinya harus menjadi generasi yang lebih baik.

Pola pikir untuk merasa bahwa ‘Orang tua lah yang harus di dengar dan dipatuhi’ dan ‘anak harus selalu menghormati orang tua dengan mengikuti semua perintahnya’ itu yang akan anak anda tanam kan ke anaknya kelak nanti. Karena pola pikir seperti itu sudah menjadi tradisi turun temurun di kehidupan orang Indonesia. Pola pikir tersebut yang membuat seseorang menjadi egois, merasa bahwa merekalah yang berhak atas pola pikir & kelakuan seseorang terutama pada anak nya. Padahal apa yang mereka lakukan dan mereka tanamkan ke anak mereka itu SALAH BESAR. Memang benar seorang anak harus selalu menghormati kedua orang tua nya, tapi tidak dalam semua hal. Ada beberapa hal yang tidak memungkin kan anak harus menuruti anda ketika apa yang anda berikan kepada anak anda tidak dibenarkan pola pikir anak anda. Jika anda tetap selalu memaksanya, saya hanya menyarankan anda duduk manis dan menunggu anak anda meluapkan apa yang ada di kepalanya selama ini, dan jangan kaget kalo melihat itu lebih dari apa yang saya gambarkan. Mungkin sebagian dari diri anda marah terhadap saya karena menulis artikel ini, tapi mungkin sebagian dari diri anda juga membenarkan artikel ini. Saya disini mewakilkan apa yang ada di kepala anak-anak anda.

Ketika orang tua sedang mendiskusikan suatu masalah dan anak berusaha memberikan pendapat/saran, hal yang pasti keluar dari mulut orang tua adalah “kamu masih terlalu muda untuk masalah seperti ini” atau “Tugas kamu itu belajar bukannya menasihati dan ikut campur urusan orang tua”. Pertanyaannya adalah “Mengapa setiap anak memberi pendapat justru yang kalian katakan hanyalah ‘Kamu masih kecil, belum tau apa-apa’ ?”. Aduh plis deh! Jangan jadi orang tua yang kolot, buang jauh-jauh pikiran tersebut, sekarang udah bukan jamannya lagi berpikir seperti itu. Buka mata, pikiran, dan lihat sejauh mana kalian memberi kesempatan ke anak untuk mengungkapkan apa yang ada di pikirannya?

“Dalam diri seseorang ada api yang ingin dibebaskan”


Anak anda bukan robot yang pola pikirnya bisa kalian atur sesuka hati. Anak anda hidup, berinteraksi, dan bersosialisasi terhadap lingkungan. Anak anda punya sudut pandang sendiri tentang hidup. Jangan hambat pola pikir dan sudut pandang mereka dengan memaksanya untuk mengikuti pola pikir anda.
Memaksa seorang anak untuk mengikuti pola pikir anda adalah suatu kesalahan besar, karna setiap orang mempunyai pola pikir dan sudut pandang yang berbeda-beda. Sekeras apapun kalian memaksanya, mereka akan tetap pada pola pikir mereka sehingga terjadi pembangkangan. Belum tentu pola pikir kalian lebih bagus daripada pola pikir orang lain, begitu pun sebaliknya. Maka itu dalam sebuah rapat/musyawarah membutuhkan diskusi untuk menyampaikan pendapat masing-masing anggota agar mendapat masukan-masukan dari setiap orang.

Maka itu berilah kesempatan kepada anak anda untuk mengasah pola pikirnya agar lebih berkembang dengan mendengarkan pendapat dan sudut pandang mereka, mereka butuh kesempatan untuk di dengar. Meskipun pendapatnya kurang benar, disitulah orang tua berperan untuk mengkoreksinya dan orang tua juga harus menghargai pendapat mereka. Dengan seperti itu anak akan belajar bagaimana cara memecahkan suatu persoalan/masalah, sehingga tidak lari dari masalah. Anak akan lebih berani menghadapi persoalan yang dia hadapin di lingkungannya karena orang tua tidak bisa mengawasi anaknya full di kesehariannya. Sudut pandang anak pun menjadi lebih luas, dan secara tidak langsung ini mengurangi resiko depresi pada anak, anak tidak lagi membangkang, Anak juga akan lebih aktif kreatif dan inovatif pola pikirnya.
Jadilah orang tua yang bisa membuat anak nyaman berada di sekitar kalian, sehingga mereka tidak mencari kenyamanan dengan teman-temannya atau orang lain. Sehingga mereka tidak mudah terpengaruhi dunia luar. Karena orang tua adalah pedoman kepribadian anak.

Tidak salahnya kan memberi kesempatan anak menyampaikan aspirasinya?


Artikel ini mungkin masih banyak kesalahan, saya mohon maaf sebesar-besarnya karna kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Dan saya juga masih banyak belajar dari kesalahan-kesalahan saya. Untuk kritik dan saran silahkan, mohon kesopanannya ya. Terima Kasih emoticon-Kiss



Jangan lupa cendolnya gan emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Toastemoticon-Toast
Diubah oleh beverlyboo 24-01-2014 07:31
0
3.9K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
924.4KThread88.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.