- Beranda
- Stories from the Heart
Kisahku : Perwira Bumimoro
...
TS
aliazzz80
Kisahku : Perwira Bumimoro
Untuk kisah lengkapnya bisa
Download disini GRATIS gan
https://play.google.com/store/apps/d...appix.deminkri
Sebuah nukilan kisah perjalan seorang perwira Angkatan Laut mulai dari pendidikan, lulus pendidikan, penugasan hingga purna bakti. TS tulis ulang spesial untuk SFTH tentunya setelah di edit sana sini dan tentunya ada penambahan lain2 agat thread lebih menarik dan panjang dibaca. Tidak lupa TS akan selipkan kisah misteri alias serem yang jelas banyak fans nya disini.
Test di Kesatrian Angkatan Laut Malang Akhir Tahun 19XX
Ujian SMA telah usai. Ijazah sudah dalam genggaman. Jutaan dari mereka menuai bimbang. Kembali kuliah, langsung bekerja, atau mengubur semua impian dan pasrah menjadi pengangguran. Namun, diantara mereka masih ada ribuan pemuda yang menaruh harapan.
Dengan bekal ijazah SMA IPA anak-anak muda ini mencoba merebut masa depan. Mereka tertarik dan mendaftar menjadi Taruna Akabri Laut (sekarang AAL)
Pada bulan puasa, di akhir tahun 19XX,
berbondong bondong mereka
mengikuti test seleksi daerah di Kodamar (Komando Daerah Maritim). Untuk wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT dan NTB langsung dipanggil test di Kesatrian Angkatan Laut Malang atau biasa disebut KALM. Sedangkan yang dari luar wilayah tersebut, diulangi lagi test di KALM.
Test yang mereka jalani meliputi kesehatan, psychotest, kesamaptaan, dan mental idiologi. Semua test diikuti. Harap-harap cemas menyelimuti. Niat memunculkan seluruh kemampuan sudah terpatri. Namun, kadang takdir memang tak kompromi. Ada yang harus pulang, atau datang setahun lagi.
Saat hari Raya Idul Fitri, beberapa dari
mereka masih mengikuti seleksi. Banyak yang tidak pulang.
Mereka tinggal di barak-barak dengan menu makan siang kepala bandeng dengan sayur bayam dan pisang. Bisa jadi, itu menu Lebaran paling sederhana yang pernah dialami. Setelah selesai seleksi, sekitar120 remaja terjaring dari seluruh Indonesia.
Suatu hari mereka dikumpulkan. Dalam suatu ruangan. Tak lupa membawa
semua perlengkapan pakaian pribadi.
Diceramahi. Dinasehati. Kadang
dibentaki. Intinya, semua harus siap untuk kembali ke rumah masing-masing sambil menunggu pemberangkatan ke Magelang.
Suasana mencekam. Udara tak bergerak. Senyap. Tak terdengar suara apapun. Sesekali terhembus desah lirih. Mungkin yang pernah mengikuti test sudah tahu apa yang akan terjadi.
Satu persatu nama mereka dipanggil dan masuk bus yang telah ditentukan. Empat buah bus siap mengantar ke Stasiun Kereta Api Malang.
Bus pertama keluar dari KALM. Baru beberapa ratus meter bus mogok. Sopir minta penumpang di dalamnya mendorong. Bus kedua, ketiga dan keempat mulai bergerak, meninggalkan bus mogok, yang masih didorong penuh semangat. Harapannya, bus mau kompromi, mesinnya mau hidup kembali. Setelah susah payah mendorong, mesin bus hidup. Sorak sorai membahana.
Namun, bus tidak menuju ke stasiun.
Menurut instruktur, hendak mengantar
seorang Sersan yang turun di gedung bekas Belanda yang dibuat dengan Batu Merah. Setelah itu, bus tetap tidak ke stasiun, malah kembali ke KALM. Penumpang menunjukkan wajah cemas.
Namun siapa sangka, ternyata yang
kembali ke KALM adalah yang diterima alias LULUS!. Langsung penumpang bersorak kegirangan. Wujud syukur kepada Allah.
Penumpang bus kedua diberi tiket dan uang untuk kembali ke daerahnya.
Artinya, mereka GAGAL!.
Sedangkan bus ketiga sesampainya di stasiun putar kembali ke KALM. Demikian juga bus keempat hanya berputar putar di kota Malang terus kembali ke KALM juga. Mereka juga kembali ke KALM.
Jumlah yang kembali ke KALM hanya 85 remaja. Mereka diterima. Rasa bangga menyeruak dada. Rasa syukur terpancar dari doa lirih di ujung bibir. Perasaan senang tak terkira. Seakan lupa Lebaran tak pulang kampung.
Bayangkan, hanya 85 dari seluruh Indonesia. Bangga rasanya. Kamilah pemuda-pemuda terbaik dari seluruh negeri, terbersit di hati.
Sebulan menunggu pemberangkatan ke
Magelang. Mereka dilatih Peraturan
Baris Berbaris (PBB), latihan fisik dan tes pelajaran SMA untuk menentukan
jurusan di Akabri Laut nanti.
Akhirnya, jurusan ditentukan. Pelaut 17 orang, Teknik 20 orang, Elektronika 12 orang, Marinir 12 orang, dan Administrasi 24 orang.
Ada senang, ada bahagia. Ada juga sedih, ada kecewa. Bahkan, ada juga yang marah karena tidak diterima di jurusan yang diinginkan. Ada yang ingin menjadi Marinir, tetapi tak kesampaian. Ada juga yang tidak mau dimasukan ke Elektronika, karena ingin menjadi Pelaut. Dan, banyak lagi cerita lain.
Jika mungkin mereka tahu apa yang bakal terjadi di masingmasing jurusan, pasti semua hanya mau masuk Pelaut. Tapi, itulah kenyataan.
Sebelum berangkat ke Magelang banyak yang menjual pakaiannya di pasar loak di Malang, ada yang menjual ke pasar Comboran, pasar Boldy, atau kemana saja yang ada.
Uangnya, itung-itung buat sangu di Magelang. Saat itu, rambut sudah dipotong pendek, jalan sudah tegap. Rasanya sudah jadi Taruna saja. Namun, itulah kami: calon Taruna Akabri Angkatan Laut.
Semua apapun yg saya tulis di sini sebaiknya tetap berada di thread KASKUS Sub Forum SFTH dan FORSEX, TIDAK DI IJINKAN dishare dalam bentuk/media apapun!
Kisah lebih lengkapnya dan banyak lagi kisah-kisah heroik bisa di dapatkan dalam bentuk PDF dan Ebook berbayar. Untuk berlangganan PM aja gan.
Kisah lebih lengkapnya dan banyak lagi kisah-kisah heroik bisa di dapatkan dalam bentuk PDF dan Ebook berbayar. Untuk berlangganan PM aja gan.
Diubah oleh aliazzz80 02-09-2022 01:13
bebyzha dan 26 lainnya memberi reputasi
25
17.4K
216
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.1KThread•45.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya