Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

batachisraelAvatar border
TS
batachisrael
Brigadir Yosua Menangis Diancam Akan Dibunuh Skuad Lama
Quote:


Ada timeline (rentang waktu) yang cukup janggal dan sedikit dipaksakan dalam rilis yang dilakukan komnas ham.  Berdasarkan penuturan pengacara K si korban J masih berhubungan melalui WA dengan keluarga pukul 10.58 WIB. Kemudian tiba di rumah pribadi jl. Saguling jam 15.40 WIB berdasarkan rilis dari komnas ham. Itu artinya dalam waktu sekitar 5 jam 40 menit menempuh jarak 510-530 km dari Magelang ke Jakarta. Waktu tempuh tersebut belum dikurangi waktu istirahat (makan siang), kemudian dari Magelang juga tidak langsung masuk tol dan demikian pula ketika di Jakarta harus berhadapan dengan kemacetan lalu-lintas yang cukup padat.

Sepertinya cukup dipaksakan agar sesuai dengan skenario awal ketika dirilis oleh kapolres dan karopenmas, juga diplot sedemikian rupa agar terhindar dari dugaan/tuduhan pembunuhan terencana dengan locus delicti (TKP) antara Magelang ke Jakarta dan tempus delicti (waktu kejadian) pukul 10.58-17.11 WIB tanggal 08 Juli 2022.

Namun ada satu petunjuk utama yang kurang diperhatikan, yaitu: “Apa bila naik ke atas akan dipateni (dihabisi)”. Petunjuk inilah sebenarnya yang bisa membongkar motif dari kasus pembunuhan ini bila dirangkaikan dengan plot atau alur waktu video cctv yang rilis dari komnas ham berdasarkan data yang diberikan penyidik mabes polri.

Dan ternyata dihabisi, berarti si korban J “Sudah naik ke atas”.

Apakah sesuatu hal yang sudah naik ke atas ini?

Berdasarkan rilis komnas ham setelah si ibu berada di rumah dinas, si J, si e dan si R juga berada di sana. Lalu kisah pembunuhan atau lebih tepatnya eksekusi ini berlangsung dari pukul 16.43-17.11 WIB (kurang-lebih) berdasarkan dugaan dari pengacara K.

Ketika si ibu menelepon si bapak, lalu respon si bapak adalah memundurkan mobilnya dan ajudannya yang ikut dengan mengendarai sepeda motor juga ikut mundur, karena jalan sempit si bapak akhirnya berlari menuju rumah dinas karena mobil tidak bisa berbalik arah. Dan si ibu juga kelihatan keluar rumah sambil terisak-isak dan bersama seorang PRT, kelihatan di cctv berdasarkan pengakuan komnas ham.

Lalu pertanyaanya adalah: “Apakah yang terjadi di dalam rumah dinas yang membuat si ibu sampai ke luar rumah sampai terisak-isak?”.

Kalau benar terjadi pelecehan seksual dan kemudian terjadi tembak-menembak, bukankah semua tetangga sekitar rumah dinas akan heboh mendengar kejadian tersebut?
Dan kemudian kasusnya kemudian menjadi happy ending dengan bharada E sebagai pahlawan, namun sayang seribu sayang malah berbagai keanehan dan kejanggalan yang muncul.

Karena adanya berbagai keanehan dan kejanggalan yang muncul ini, maka ada sebuah kemungkinan sebuah skenario yang cukup menarik dan menantang berdasarkan petunjuk  “Apa bila naik ke atas akan dipateni (dihabisi)”.

Tidak tertutup kemungkinan ketika berada di rumah dinas si ibu menginterogasi si J, lalu si J buka mulut kepada si ibu. Sementara itu si J sudah diancam nyawanya oleh ‘squad lama’ dari mulai bulan Juni 2022, namun memilih maju tak gentar dan siap menanggung resiko apa-pun sesuai dengan saran kekasihnya VS.


Kemudian si ibu menelepon si bapak untuk mengkonfirmasi “sesuatu yang tidak seharusnya naik ke atas tersebut”, cerita selanjutnya seperti kisah cctv dari komnas ham.

Yang menarik adalah apa yang terjadi setelah si bapak masuk ke dalam rumah dinas...

Yang terjadi adalah si J jadi mayat akibat tembak-menembak dengan si E, cctv langsung mati dua minggu lalu terkena sambar petir, TKP (locus de licti) tidak diamankan dan menjadi terdistorsi, 3 buah hp si J tiba-tiba raib, pakaian yang dikenakan si J langsung hilang tanpa bekas, pistol ‘raja-raja’ glock 17 tiba-tiba ada di tangan si E, otopsi dengan setengah hati, konfers setelah 3 hari kejadian, dst................................................

Bahkan orang bodoh sekalipun akan paham apa yang sudah terjadi di rumah dinas tersebut.

Kemungkinan besar si pengacara K dan keluarga besar si J sudah mengetahui apa itu arti dari “Apa bila naik ke atas akan dipateni (dihabisi)” melalui si VS kekasih si J. Namun pengacara K kemungkinan masih meminta dan mengarahkan keluarga besar si J agar tetap tutup mulut. Dari ratapan si ibu J sebenarnya sudah bisa diketahui dengan jelas, yang menyebut agar si ibu P bertanggung jawab dan buka mulut atas kematian anaknya.

Jika seorang (pria) Batak diperlakukan dan dianggap sebagai anak kandung, maka dia membalasnya dengan kesetian seorang anak kepada ibu kandungnya.

Dan si J telah memilih untuk menanggung resiko apa-pun demi setia tanpa akhir kepada si ibu P yang telah memperlakukannya sebagai anak kandung, meskipun nyawa sendiri harus melayang.


      
Diubah oleh batachisrael 02-08-2022 05:34
accretia8
accretia8 memberi reputasi
-1
1K
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.