Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • "Be Yourself" Adalah Motivasi Paling Bodoh Yang pernah saya dengar | Part 2

alhakanjazuliAvatar border
TS
alhakanjazuli
"Be Yourself" Adalah Motivasi Paling Bodoh Yang pernah saya dengar | Part 2
Aku pribadi cenderung percaya bahwa kita memiliki kepribadian atau karakteristik yang tetap and concrete personalities, “Saya Pemalu” or “I am outgoing” menjadi deskripsi tentang apa yang kita anggap sebagai elemen penting dari siapa kita, it is our “True Self”. Yang perlu digaris bawahi disini, tidak ada esensi tetap tentang siapa kita harus menjadi. Seperti yang dikemukakan oleh psikolog Stanford University, Carol Dweck. “The belief that the self is “Fixed”, limits personal growth”. So, to be honest, instead of saying “Be yourself”, that is why, aku pribadi prefer the terms of “Be good version of you”, but also in some cases and contexts aku juga setuju sih dengan “Be Yourself”. 

Contohnya, ketika kamu di compare sama orang yang lebih dari kamu, let’s say orang tua kamu membandingkan kamu dengan anak tetangga (mostly case ini sering terjadi. So lets’s talk about it for a while). Biasanya gini nih: “Liat tu anak si ini! dia bisa begini, bisa begitu, jungkir balik, terbang ke kayangan blablabla, masa kamu gak bisa?”. Yang sering aku lihat begitu sih, even though my parents have never done that to me ya, lol wkwk. Them, it doesn’t mean kamu harus begitu dan jungkir balik atau terbang ke kayangan juga untuk mendapatkan pengakuan dari orang tua mu. Be aunthentic, just be yourself and find your own way to impress them, because I believe everyone has their unique things dan bisa ditonjolkan, atau jikalau kamu juga gak tahan lagi nih! di bandingin-bandingin terus, saran aku sih, kamu bisa bring the topic into dinner table and build the communication dengan orang tua. 

Langsung aja bilang “I felt uncomfortable when you compared me with si-Fulan bin Fulin” you have the right lho! to love yourself, dan aku pribad yakin mereka pasti paham kok. Itu cuma secuil case, masih banyak cases yang lain di luar sana. Then, aku juga percaya bahwa, your journeys, your experiences, your environments, people you surround yourself with, bahkan the small things you have been through in your life, matters a lot to drive you to become who you are. Seperti contoh: 1. Mungkin cases pertama ini sering terjadi ya, diIndonesia, and I think, inilah kenapa maraknya kasus korupsi di Indonesia. Dimulai dari hal yang paling kecil yaitu cuplikan like this: “Hari ini kelas kita sudahi ya! Ibu mau pergi ke kondangan sebentar” (even though, kelas masih ada 5 menit lagi, take this seriously ya! This is a real problem lho.) 

Terus berkelanjutan sampai anak cucu, mendarah daging karena dianggap sepele and just a tiny deal. It is just 5 menit, no big deal. Okay! Let’s do the math! let’s say guru digaji 30k/ jam. 30:60= 0.5 0.5 x (60x 5 menit) = 150 Rupiah 150 rupiah x 15 pertemuan = 2.250 2.250 kita rugi per Dosen. 2.250 x 280 (Anggap aja SKS-nya segitu) = 630.000 It just the rough calculation yoo, and I think I could wrong in here. Tapi lebih kurang deh! Now did you get the point? Further question, itu uang siapa? Uang kita? Uang orang tua kita? Dihasilkan dari mana? Lembur tengah malam? Dayung becak siang-siang? Jualan koran? Ngaduk semen? Atau mungkin uangnya tinggal petik di pohon timun mas? Please, sayang lho! uangnya. 

Tbh, aku pribadi anti sekali dengan yang beginian, I would say that mungkin pengalaman yang membuat aku bisa lebih menghargai waktu. My journey, my environment, brought me become a person who cares about a second. 2. Contoh yang kedua, banyak laki-laki diluar sana yang dulunya prokok berat, terus si-Cupid datang dengan membawa cinta kepada seorang wanita, and to become the best version of him, dia berhenti ngerokok. Karena dia sadar, and dia concern terhadap kesehatan pasangannya dan anak-anaknya nanti, so dia berhenti. 

Atau contoh yang ketiga. 3. Yep! foto ini sempat viral sesaat setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan nama 6 menteri baru dalam reshuffle cabinet Indonesia Maju di Istana Presiden, Selasa 22 Desember 2020 kemarin. Diantara 6 nama terdapat nama Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama dan M. Lutfi ditunjuk sebagai Meteri Perdagangan menngantikan Agus Suparmanto. “Kayaknya asik ni recreate foto in bareng Bang @sandiuno dan Mas Lutfi? Dulu nongkrong bareng, berkarya bareng, sekarang bareng-bareng membantu Pak @jokowi” Tulis pak Erick Tohir di akun Instagram-nya. Thought experiment ya! (Tak bermaksud merendahkan) “Coba deh bayangin, jika salah satu diantara ketiga Menteri tersebut, dulunya bergaul dengan: let’s say Alcoholic, bandar judi, bandar narkoba, unskilled socially, dll. Apakah mereka bakal di posisi sekarang? Maybe you have ever heard this, “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap akan mencium bau harum darinya, sedangkan pandai besi, bisa jadi percikan apinya mengenai pakaianmu dan kaluapun tidak, engkau tetap akan mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628) Berteman atau bersahabat adalah jalan penting yang bisa mempengaruhi keadaan seseorang. 

Jika benar persahabatannya maka akan ada banyak imlu, hikmah, dan manfaat yang bisa kita petik. Namun jika salah cara dan sosok bertemannya maka percikan kesalahan itu juga akan menimpanya. Surround yourself with the people who will upgrade yourself! Eits..!! btw setelah ini jangan musuhi para pandai besi ya wkwk atau juga anak dari pandai besi, (Itu cuma perumpamaan). I also want to re-stress the point about someone’s journey, jujur aku salut dengan orang-orang yang melakukan banyak hal demi knowing who they are gitu. Quote Mbak Nana “Anak muda harus berani mencoba banyak hal, ber-experiment sebanyak-banyaknya”. Then kalo dibilang anak muda harus kreatif, my point of view, aku sendiri gak percaya ya! Kalo misalkan ada orang yang benar-benar kreatif, but instead, aku lebih percaya banyak orang yang analytical, compile the datas, make comparison, see a lot of things or etc. Jadi orang yang sebenarnya kreatif itu, menurut aku mereka hanya menge-interpret data-data yang sudah mereka dapati through their journey tersebut and become out of the box thinker, dan dari data-data tersebut mereka bisa nge-merge beberapa data lainnya sehingga menghasilkan produk yang baru. What I say produk disini bukan hanya limited ke produk jenis barang benda, tapi it has a universal meaning okay. 

Terus pertanyaan lagi nih! Kira-kira bagaimana mengumpulkan data dan infromasi-informasi tersebut? Apa aku haru jalan-jalan ke keliling dunia dulu untuk mengeplorasi siapa diriku? I think, gak perlu deh, cukup lihat the smallest thing that can affect banyak orang, gak perlu ke luar negeri. Keluar dari kamar sekarang and make small change as the start, put yourself on the other shoes, read a bunch of books about genre that you passionate about and also mulai aja dari diri sendiri, knowing your limits, and love yourself. Terus mulai deh membrandingkan dirimu, ketika orang-orang mendengar sesuatu mereka langsung bisa relate ke dirimu. contohnya: ketika mendengar American Football Club let’s say Kansas City, I was spontaneously thinking about a figure of Patrick Mahomes, or when you heard the name of Lebron James, yep! Langsung berfikir ke, NBA Club atau bis akita kerucut-kan lagi, LA-Laker, club that James plays for, atau biar mudah nih! Ketika mendengar nama CR-7 atau Lionel Messi apa sih yang terlintas? Bagi yang cewek, Ariana Grande, or Nicki Minaj or Katty Perry, or Lana Del Rey, what comes across into your mind? 

Memang sih tidak semua brand itu bagus, like Hitler, atau Joseph Stalin. After all it’s the choice. But, balik lagi nih ke judul pertama, kamu harus objective nge-locate di mana buruk nya dan make it as the milestone for you. Banyak sih, cara-cara lain tentang how to love yourself (Bakal aku bahas kedepan nih! so keep reading ya!) Lastly, kalo ditanya who am I? aku juga belum bisa jawab, soalnya aku juga lagi mencari the things that I really care about (Yuk semangat yuk!). Once you know what you stand for, you can always live your life true to your authentic nature. And you won’t be so easily persuaded of influenced by other people. So, I would love to leave a question, Who are you?
provocator3301
reza220
reza220 dan provocator3301 memberi reputasi
0
1.1K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.