Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Militer
  • GE Aviation VS Pratt & Whitney - Saling Sikut Untuk Dapat Kontrak Mesin Baru F-35

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
GE Aviation VS Pratt & Whitney - Saling Sikut Untuk Dapat Kontrak Mesin Baru F-35
Quote:


Dikenal sebagai salah satu pesawat tempur generasi 5 dengan kemampuan stealth (siluman), F-35 tampaknya masih belum benar-benar sempurna. Berbagai masalah masih mendera pesawat ini. Salah satunya dari sisi mesin, di mana saat ini pihak Lockheed Martin serta Pentagon selaku sedang berupaya mencari mesin baru untuk meningkatkan performa F-35.

Mengutip artikel Defense News, Angkatan Udara AS (USAF) yang terus khawatir akan ancaman konflik dengan China telah meminta peningkatan pada dapur pacu F-35. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan performa mesin F-135 yang menggerakkan F-35 melalui program Enhanced Engine Program.

Jalur potensial lainnya yang saat ini diusulkan adalah mencari pengganti mesin yang sama sekali baru menggunakan teknologi mutakhir untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan daya dorong, dan usulan kedua ini telah menandai perlombaan membuat mesin diantara dua manufaktur asal AS; yakni Pratt & Whitney dan General Electric (GE) Aviation. Masing-masing manufaktur telah mengembangkan mesin untuk kebutuhan F-35 melalui program yang diberi nama "Adaptive Engine Transition Program (AETP)."

Tapi sejauh ini pejabat dari Angkatan Udara dan Departemen Pertahanan belum memutuskan apakah F-35 akan menerima mesin adaptif baru atau mesin F135 yang ditingkatkan. Namun tahun depan, kedua perusahaan mengharapkan rencana masa depan untuk mesin F-35 harus menjadi fokus utama. Keputusan dari USAF dan Pentagon akan menentukan kekuatan masa depan dan kemampuan propulsi landasan armada tempur Angkatan Udara AS - belum lagi ke mana miliaran dollar anggaran pertahanan pada akhirnya akan pergi ?


GE Aviation VS Pratt & Whitney


Melalui program AETP, USAF sebagai user F-35 punya dua opsi; yakni meningkatkan mesin yang ada atau memakai mesin baru. Di sisi GE Aviation, mereka mengatakan mesin XA100yang merupakan versi mesin adaptifnya akan meningkatkan daya dorong, kecepatan, jangkauan, dan manajemen panas jet (thermal), memberikannya kemampuan untuk menangani sistem yang lebih canggih. Mesin ini disodorkan untuk sebagai versi pengganti mesin F-135 yang sekarang digunakan F-35.

Sementara pihak Pratt & Whitney membuat mesin adaptif XA101, mesin ini merupakan versi peningkatan dari mesin yang sekarang dipakai F-35. Bahkan Pratt & Whitney mengklaim mesin yang mereka kembangkan bakal memberi daya maksimal pada platform Next Generation Air Dominance milik Angkatan Udara AS yang sedang dikembangkan. Perwakilan dari Pratt & Whitney juga menambahkan, jika menempatkan mesin yang sama sekali baru di pesawat tempur bermesin tunggal adalah sebuah kesalahan (menyindir halus mesin buatan GE Aviation).

Jika mesin adaptif baru pada F-35 gagal saat tes di udara, pesawat dan pilot bisa berada dalam bahaya. Dan jika masalah ditemukan di lapangan harus dilakukan perbaikan yang lama dan mengakibatkan separuh armada F-35 terpaksa di grounded, hal itu akan memberikan pukulan telak bagi kesiapan tempur armada F-35 Paman Sam.

Quote:


Dalam pertemuan pada akhir Juni 2022 dengan wartawan di Pentagon, kepala akuisisi Angkatan Udara Andrew Hunter memuji kemajuan yang telah dibuat oleh GE dan Pratt & Whitney pada mesin adaptif mereka. Dia menggambarkan hasil tes awal sebagai "sangat menggembirakan."

“Keuntungan dalam daya, manajemen thermal, dan efisiensi bahan bakar yang kami cari sedang ditunjukkan dalam program pengujian,”kata Hunter dikutip dari Defense News.

Sementara itu sebelumnya pada bulan April tahun ini di hadapan House Armed Services Committee, Sekretaris Angkatan Udara Frank Kendall mengatakan mesin AETP masih beberapa tahun lagi dari pengembangan penuh, dan dapat menghasilkan peningkatan kinerja 20-25% dan penghematan biaya yang signifikan.

“Ini akan menjadi peningkatan substansial atas kemampuan saat ini,” kata Kendall. [I]“Mesin AETP akan menawarkan peningkatan tenaga, yang akan kami butuhkan saat kami terus memodernisasi F-35. Dan kita akan memiliki persediaan F-35 yang sangat besar. Jadi penghematan bahan bakar yang dapat kami capai melalui mesin itu akan menjadi hasil yang signifikan.” Dikutip dari Defense News.

Quote:


Angkatan Udara juga tahun ini berusaha mengumpulkan informasi yang dapat meletakkan dasar untuk adopsi mesin adaptif ke dalam F-35. Pada bulan Januari, layanan tersebut merilis permintaan informasi (RFI) tentang Program Penggantian Mesin Adaptif F-35, dengan target memasuki produksi awal tingkat rendah pada tahun 2028.

Melalui RFI (Request For Information), USAF akan meminta kepada vendor potensial tentang bagaimana mereka akan menyediakan mesin adaptif baru untuk jet F-35. RFI juga mencakup identifikasi potensi hambatan rantai pasokan, cara menangani potensi risiko, pemicu biaya tertinggi, dan bagaimana kontraktor akan mengurangi pengeluaran.

Jika Angkatan Udara memilih program AETP, Kendall mengatakan kepada anggota parlemen bahwa; mesin baru dari program itu akan sepenuhnya menggantikan mesin F135, yang berarti tidak akan ada jenis mesin sekunder dalam inventaris F-35A. Artinya semua mesin dari varian F-35A/B/C akan diganti.

Kendall mengatakan jika biaya sepenuhnya untuk mengembangkan AETP dan memasuki tahap produksi bisa mencapai US$6 miliar (Rp 90 triliun).Sementara Pratt & Whitney mengatakan peningkatan mesin F135 jauh lebih murah, sekitar sepertiga dari biaya pengembangan AETP. Pratt & Whitney memperkirakan mesin yang ditingkatkan akan menelan biaya yang sama untuk diproduksi dan dapat menghemat hingga US$40 miliar selama biaya perawatan.[/U]

Quote:


Mesin F-35 memang sangat rumit gan, pasalnya dengan dijejalinya berbagai peralatan elektronik pada F-35 membuat mesin menjadi lebih panas. Dan saat ini USAF ingin jenis mesin yang bisa mendinginkan panas berlebih tersebut, ini adalah contoh lain dari masalah yang dihadapi F-35. Maka dari itu, para insinyur AS sedang membuat terobosan baru yang disebut sebagai "aliran udara ketiga." Singkatnya sistem ini akan memungkinkan mesin F-35 kelak mendapat aliran udara tambahan untuk membantu mendinginkan mesinnya.

Persyaratan manajemen thermal F-35 memang telah berkembang pesat sejak hari-hari awalnya, ketika sistem propulsi F135 saat ini dirancang. Sementara itu F-35 Block 4 yang menjadi versi pembaruan F-35 akan mulai beroperasi tahun 2029, pesawat tempur ini tentu akan jauh lebih panas dengan berbagai upgrade yang diberikan; sehingga memerlukan kemampuan pendinginan yang lebih besar.

Upgrade Block 4 akan mendorong peningkatan kebutuhan pendinginan mesin F-35 dibandingkan versi F-35 yang beroperasi saat ini. F-35 Block 4 kelak akan memiliki kemampuan peperangan elektronik canggih, pengenalan target yang lebih baik dan kemampuan untuk membawa lebih banyak rudal.

Pratt & Whitney mengatakan melalui program "Enhanced Engine Program"akan meningkatkan mesin F135 dan memungkinkan kemampuan F-35 Block 4 menghasilkan peningkatan daya dorong dan jangkauan lebih dari 10%, dan memberikan peningkatan lebih dari 50% dalam kapasitas thermal.

Sementara wakil presiden untuk program mesin tempur tingkat lanjut dari GE Aviation, yakni Dave Tweedie mengatakan kepada Defense News
jika mesin XA100 GE mampu menawarkan efisiensi bahan bakar 25% lebih banyak daripada F135 saat ini, yang akan meningkatkan jangkauan F-35 hingga 30%. Dia juga mengatakan mesin itu bisa memberikan dorongan 10-20% lebih banyak, yang akan menghasilkan akselerasi 25-40% lebih besar dan dua kali manajemen thermal. Tweedie menambahkan, jika XA100 menggunakan komponen baru berupa komposit matriks keramik untuk turbin dan komponen lain yang dapat menahan ribuan derajat panas saat mana mesin ini dinyalakan.

Quote:


Sementara itu menanggapi pernyataan dari rivalnya, kubu Pratt & Whitney mengakui mungkin ada nilai dalam kemajuan mesin baru buatan GE Aviation seperti pemakaian komposit matriks keramik, tetapi Pratt & Whitney tidak berpikir memasukkan bahan yang sangat berbeda ke mesin F-35 adalah langkah yang tepat.

Menanggapi pernyataan wakil presiden GE Aviation untuk program AETP, Jen Latka selaku wakil presiden Pratt & Whitney untuk program upgrade mesin F135 memberikan tanggapan sebagai berikut: “Saat Anda terjun ke lapangan, Anda akan mempelajari banyak hal tentang teknologi baru apa pun, bukan hanya mesin,”kata Latka. “Dengan mesin, Anda menyalakan benda itu di udara. Ketika Anda memiliki pesawat tempur bermesin tunggal, standar keselamatannya berbeda. Karena jika mesin itu tersendat dan mati, Anda kehilangan pesawat dan membahayakan pilot.” Dikutip dari Defense News.

Nyatanya panas pada mesin F-35 kini juga telah membuat panas para wakil presiden dari dua manufaktur mesin ternama asal AS tersebut, jika USAF ingin mengganti mesin F-35 GE Aviation akan memenangkan kontrak untuk ratusan mesin baru. Sementara jika USAF ingin tetap memkai F-135 sebagai mesin F-35, Pratt & Whitney akan tertawa puas karena mesin itu adalah buatan mereka.

Sementara itu AETP sendiri awalnya adalah program yang dirancang guna mencari mesin untuk pesawat tempur generasi 6 NGAD, dan AETP pada perkembangannya lalu disodorkan untuk dijadikan opsi kedua sebagai mesin baru bagi F-35. Tentu saja USAF sebagai user yang akan jadi penentu akhirnya, apakah mereka akan meng-upgrade mesin F-135 atau menggantinya dengan yang baru ?


------------



Referensi Tulisan:
Sumber Foto: sudah tertera di atas
gabener.edan
gepyan
gepyan dan gabener.edan memberi reputasi
12
1.6K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
Militer
KASKUS Official
20.1KThread8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.