Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menyampaikan komentar terkait harga minyak dunia yang terus naik yang menjadi pemicu inflasi global. Dalam pertemuan ketiga Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) di bali, Yellen menyampaikan akan berupaya mengendalikan harga jual minyak Rusia.

"Pada prinsipnya kita menginginkan harga yang jelas memberikan yang bisameberikan insentif kepada Rusia untuk terus berproduksi, yang akan membuat produksi menguntungkan bagi Rusia, tapi harga saat ini sangat mahal. Ini bisa membuat Rusia kehilangan pendapatan bagi Rusia karena tidak bisa menjual minyak ke pasar global," kataYellen, di Bali, (14/07/2022).

Yellen mengatakan dia berharap batas harga akan menarik bagi banyak perusahaan pengimpor minyak Rusia karena akan mengurangi tingginya biaya impor karena asuransi dan larangan lembaga keuangan untuk bertransaksi pengiriman minyak Rusia.




Baca: Rusia Tetap Hadiri G20 Bali, AS Bakal Kembali Walk-Out?
Akhir bulan lalu, Uni Eropa memberlakukan larangan mengasuransikan kapal yang mengangkut minyak Rusia.

"Jadi saya berharap China dan India akan melihat bahwa mengamati batas harga akan melayani kepentingan mereka sendiri dalam menurunkan harga yang mereka bayar untuk minyak Rusia, mereka adalah importir penting," kata Yellen.

"Tetapi bahkan jika mereka tidak mengamati batas harga, saya pikir pasti banyak negara yang mengimpor minyak Rusia akan terpengaruh oleh larangan asuransi dan layanan keuangan yang akan diberlakukan oleh UE, dan mungkin Inggris dan AS.

Yellen juga mengatakan bahwa tanpa batas harga, "kita mungkin akan melihat harga global yang jauh lebih tinggi karena larangan itu akan mengakibatkan ... sejumlah besar penutupan untuk minyak Rusia."

https://www.cnbcindonesia.com/market...us-dipatok/amp