Dalam ajang Eurosatory yang baru saja selesai digelar pada 13-17 Juni bulan lalu di Prancis, selain muncul tank generasi baru KF51 Phanter buatan manufaktur Rheinmetall asal Jerman. Perusahaan tersebut juga memunculkan jenis kendaraan baru bernama AEV3 Kodiak. Kendaran ini disebut sebagai Engineer Armored Vehicle atau dalam bahasa Jerman disebut sebagai "Gepanzerte Pioniermaschine."

Memang agak susah gan untuk menerjemahkan nama kendaraan ini ke dalam bahasa Indonesia, jadi singkat cerita kendaraan ini digunakan untuk mendukung pergerakan tank di medan pertempuran. Dilengkapi bilah dozer dan lengan ekskavator, kendaraan jenis ini digunakan untuk menyingkirkan halangan di jalan yang akan dilewati tank, sehingga tank bisa beroperasi do segala medan tanpa halangan. Selain itu kendaraan ini juga digunakan untuk mendukung tugas satuan zeni tempur.

Dikembangkan mulai tahun 2002, Kodiak pada awalnya justru digunakan oleh Angkatan Darat Swis yang memesan 12 Kodiak pada 9 Januari 2007. Di Swis, Kodiak disebut sebagai Geniepanzer.Sementara Angkatan Darat Jerman pada waktu itu memakai Pionierpanzer 2 Dachs yang dikembangkan dari basis MBT Leopard 1. Baru pada bulan April 2021, Angkatan Darat Jerman resmi memilih Kodiak untuk menggantikan Dachs. Total jumlah kendaraan yang dipesan adalah 44 unit.



Selain untuk kebutuhan militer, pihak Rheinmetall menyebut AEV3 Kodiak diklaim juga cocok untuk bantuan bencana di dalam negeri dan luar negeri. Selain itu, kendaraan mampu menyediakan energi listrik dan hidrolik untuk peralatan eksternal; misal untuk lampu kerja tambahan atau perkakas tangan bertenaga hidrolik. AEV3 Kodiak menggabungkan teknologi rekayasa modern dengan komponen yang telah teruji dari MBT Leopard 2. Kendaraan ini memiliki dua atau tiga awak yang dapat menggunakan semua sistem di bawah perlindungan lapis baja penuh. AEV3 Kodiak memiliki lengan ekskavator lengan serta bilah buldozer yang dapat disesuaikan, dan sistem winch yang fleksibel.

Kodiak juga paket plus-plus, yakni bisa dilengkapi dengan kit penembus ranjau, dengan begitu kru dapat dengan cepat mengubah Kodiak menjadi sistem anti ranjau dengan pemasangan mine clearance plough dan signature duplicator.Peralatan tambahan, seperti sistem kontrol tempur serta perangkat radio dan interkom dan aksesori lainnya buisa diintegrasikan sesuai dengan spesifikasi pesanan pelanggan. Pada bagian kabin, Kodiak dilengkapi sistem pemanas dan juga pendingin untuk membuat nyaman kru selama bertugas saat cuaca dingin atau panas Paket plus-plus ini juga membuat gelaran operasi jadi lebih sederhana, karena sudah ada satu platform yang bisa melakukan berbagai tugas sekaligus.

Untuk sistem perlindungannya, Kodiak dilengkapi dengan remotely operated weapon station yang dipasang di atao kendaraan; stasiun senjata ini bisa dipasangi senapan mesin kaliber 7,62 mm atau 12,7 mm. Dengan memakai teknologi karbon, memungkinkan pengurangan berat dan getaran yang signifikan. Sistem penglihatan terintegrasi (FlexEye®) meliputi teknologi sensor penglihatan siang dan malam (IR) terbaru dan dengan demikian memungkinkan tampilan beberapa target secara simultan di segala kondisi cuaca. Untuk level ballistic protection memakai STANAG 4569 edition 1 annex A/level 4, sementara untuk level Mine protection memakai STANAG 4569 edition 1 annex B/level 3B dan 4A



Kodiak punya panjang 10,2 m, lebar 4,30 m, dan tinggi 2,90 m. Memiliki bobot mencapai 62 ton. Dibekali mesin MTU-MB873 diesel engine yang menyemprotkan tenaga maksimal mencapai 1475 hp, Kodiak bisa diajak negebut sampai kecepatan maksimal 68 km/jam serta jarak jelajah mencapai 500 km.

Dan dalam hal mobilitas, AEV3 Kodiak dapat mengatasi sudut kemiringan mencapai 60%. Juga dapat melewati rintangan vertikal setinggi 1,10 m, dapat melintasi parit dengan panjang 2,5 m atau melintasi air sedalam 2,25 m.

Di Asia Tenggara pengguna Kodiak adalah Angkatan Darat Singapura, mereka memesan sekitar 14 Kodiak bersamaan dengan paket pesanan MBT Leopard 2. Kodiak pesanan Singapura mulai dikirim tahun 2014-2015 dan bertugas bersama 38th Battalion, Singapore Combat Engineers (38 SCE). Meski sama-sama memesan Leopard 2, TNI AD sendiri memilih Pionierpanzer 2Ri Dachs buatan MaK System Gesellschaft mbH, Jerman, sebagai kendaraan Engineer Armor Vehicle sebagai paket perlengkapan MBT Leopard 2.



Referensi Tulisan: tanks-encyclopedia.com& Army Recognition
Sumber Foto: sudah tertera di atas