Selandia Baru Berencana Kenakan Pajak pada Kentut Sapi, Peternak Ketar-ketir
Jumlah sapi di Selandia Baru mencapai sekitar 10 juta ekor dan dombanya 26 juta ekor.

Minggu, 10 Juli 2022 | 07:37 wib


Selandia Baru dihuni sekitar 5 juta orang, sementara jumlah sapinya mencapai sekitar 10 juta ekor dan dombanya 26 juta ekor. (Phys.org)

AKURAT.CO Selandia Baru berencana untuk mengenakan pajak karbon kepada peternak guna mengatasi salah satu sumber gas rumah kaca terbesar di negara itu: hewan ternak yang terlalu banyak kentut dan bersendawa. Biaya emisi pertanian ini akan membuat Negeri Kiwi sebagai negara pertama yang membuat peternak membayar gas yang dibuang oleh sapi atau domba mereka.
Dilansir dari LadBible, Selandia Baru dihuni sekitar 5 juta orang. Sementara itu, jumlah sapinya mencapai sekitar 10 juta ekor dan dombanya 26 juta ekor.
"Tak diragukan lagi kalau kita perlu mengurangi jumlah metana yang kita transfer ke atmosfer. Sistem penetapan biaya emisi yang efektif pada peternakan akan berperan penting untuk mencapainya," terang Menteri Perubahan Iklim Selandia Baru James Shaw.

Peternak dapat mengurangi jumlah serdawa dan kentut yang dihasilkan oleh hewan ternak mereka dengan menggunakan pakan aditif.
Hasil dari gerakan baru iklim ini akan dialokasikan ke penelitian, pengembangan, dan layanan konsultasi yang bermanfaat bagi para peternak yang membayar kentut.


Jadi, mengapa hanya sapi dan domba yang dikenai 'pajak kentut'? Mengapa bukan kuda, anjing, atau manusia?
Sapi dan domba memiliki sistem pencernaan khusus yang kompleks dengan perut multibilik untuk mencerna makanan mereka. Apa yang mereka makan berfermentasi sendiri di dalam tubuh mereka, menurut Pusat Penelitian dan Kesadaran Lingkungan Universitas California.
Namun, saat itu terjadi, tercipta metana sebagai produk sampingan. Dengan kata lain, itu sendawa dan kentut.

Metana adalah jenis gas rumah kaca yang memerangkap panas di atmosfer. Ini bisa sangat intens, sehingga satelit resolusi tinggi pernah dapat mendeteksi tingginya emisi metana dari banyak ternak di California, menurut perusahaan data lingkungan 'GHGSat'. Artinya, serdawa dan kentut sapi pada dasarnya terlihat dari luar angkasa.
Usulan Selandia Baru itu pun akan menjadi gangguan besar bagi salah satu pasar ekspor terbesar negara itu. Keputusan akhir tentang skema ini diharapkan tercapai pada Desember 2022. []

[url]https://akuraS E N S O Rselandia-baru-berencana-kenakan-pajak-pada-kentut-sapi-peternak-ketar-ketir[/url]