TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Siapa Erayani sebenarnya? Apakah hanya seorang wanita yang sedang mencari pasangan sesama jenis?

Erayani menikah dengan perempuan Jambi yang bernama Mawar (nama disamarkan) pada Juli 2021.

Dia mengakui saat kenalan dengan Mawar mengaku sebagai laki-laki tulen dengan nama Ahnaf Arrafif.

Hal itu diungkapkan oleh pengacara Erayani, Ineng, baru-baru ini. Namun nyatanya, uang Mawar juga habis digarap Erayani.

Selama ini Mawar menganggap yang menikah dengannya adalah laki-laki.

Dia baru menyadari suaminya ternyata perempuan setelah Erayani ditangkap dan dilakukan pemeriksaan fisik.

Sebelumnya, Mawar tak pernah melihat suaminya itu membuka baju.

Di ranjang, lampu selalu dimatikan. Saat mandi, Erayani sudah keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap.

Dia bilang tak pernah bisa melihat apa isi galeri dan chat serta kontak suaminya.

Sebenarnya beberapa kali dia mencoba minta baik-baik ingin melihat isi HP itu.

Namun tidak pernah disetujui Erayani dengan alasan isinya semua terkait dengan pekerjaan.

Saat ada kesempatan membukanya tanpa izin, juga tak bisa, karena HP itu gunakan kata sandi yang Mawar tidak ketahui.

Apa isi HP Erayani? "Sampai sekarang saya tidak tahu. Dia selalu menolak kalau aku mau lihat isinya," ucap Mawar Senin lalu.

Di sisi lain, dia juga beberapa kali dengar percakapan suaminta dengan orang lain di HP itu

Kadang bicarakan soal medis, lalu soal bisnis batu bara, soal mata kuliah, dan yang lainnya.

Mawar menduga itu semua hanya tipuan agar kelihatan sedang bekerja walau cuma makan tidur di rumah, selama 5 bulan di Jambi.

Apalagi selama jadi istri, tidak pernah juga dia dinafkahi.

Dia memberikan uang kepada Erayani untuk pengobatan ayahandanya, uang itu yang digunakan Erayani menahkahi diri sendiri tanpa sepengetahuan Mawar.

Selain itu Erayani memberi ajakan pada Mawar untuk bulan madu ke Bali. Tapi kini dia sadari, itu hanya tipu muslihat untuk membuatnya merasa bangga dan nyaman.





Identitas Erayani Terungkap

Kepindahan Erayani alias Ahnaf Arrafif dengan mengajak Mawar ke Lahat membuat S ibunda Mawar menjadi semakin pusing. Dia berusaha mencari anaknya tapi tak ketemu.

Akhirnya ia melaporkannya ke polisi. Sebulan kemudian mereka menemukan Erayani dan Mawar di Lahat, Sumatera Selatan.

Saat itu Ahnaf diperiksa lagi soal kartu identitas, dan ternyata juga tidak bisa menunjukkan.

Polisi dari Polresta Jambi yang turun ke sana bersama S membawa Erayani dan Mawar ke Jambi.

Di kantor polisi di Jambi dilakukan pemeriksaan fisik pada Erayani. Tak bisa lagi mengelak dokter gadungan itu.

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan disaksikan oleh S dan Mawar, dengan persetujuan polisi.

Pakaian Erayani alias Ahraf dilucuti satu persatu. Hingga akhirnya dalam kondisi tanpa busana, dengan jelas S dan Mawar jenis kelaminnya, ternyata perempuan.

"Anak saya pingsan melihat pasangannya itu ternyata perempuan. Saya juga syok, walau sejak awal juga sudah curiga," ungkap ibunda Mawar itu.

Fifian dan Diana dari Komunitas Advokat Perempuan selaku kuasa hukum Mawar menjelaskan, kliennya diduga telah menjadi korban dari sebuah komplotan atau sindikat.

"Pelaku ngaku ke korban ibu kandungnya meninggal, ternyata masih ada," jelas Fifian.

Selanjutnya, ketika Mawar disekap di rumah keluarga pelaku di Lahat, orang yang di rumah itu membiarkan.

"Ketika korban disekap, orang yang di rumah itu turut menikmati hasil, sebab uang korban diambil dan mereka nikmati bersama," jelas Diana.

Ada uang yang diambil dari ATM korban atas persetujuan dan ada juga yang tanpa persetujuan.

"Tapi yang pasti saat itu korban dalam pengaruh intimidasi, dia disekap, yang membuatnya tidak mampu berontak," kata Diana.

Berdasarkan rentetan kejadian yang dialami oleh Mawar, Diana bilang korban kini semakin kuat untuk mendapatkan keadilan. (*)


Sumber :
https://jambi.tribunnews.com/2022/07...jambi?page=all