Peraturan transportasi umum di Indonesia selama pandemi memang berubah, terutama masalah kerumunan dan juga dilarang ngobrol baik itu sesama teman bicara di dalam transportasi atau melalui jaringan selular.

Pemerintah memang sudah melonggarkan aturan wajib masker, namun hanya diruang terbuka sedangkan transportasi umum termasuk ruang tertutup. Belum lagi KRL selalu padat dipenuhi penumpang, tentu hal ini menjadi kekhawatiran baru karena pada dasarnya virus masih ada.



Bahkan angka corona menurut data di tahun 2022 juga mulai merangkak naik, namun karena fisiknya lebih siap maka masih banyak yang bisa disembuhkan. Penyakit akibat virus memang bisa sembuh sendiri asal tubuhnya mempunyai imunitas yang baik.

Nah karena pandemi yang sudah menjadi endemi ini belum benar-benar selesai, maka kebijakan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) masih mewajibkan menggunakan masker dalam kereta. Serta tak hanya itu dilarang bicara selama dalam perjalanan juga menjadi kewajiban.



Akibat aturan ini masih banyak pengguna KRL yang membandel, larangan bicara tidak di indahkan hingga terjadilah sebuah kasus yang kini viral di media sosial.

Dimana terjadi perdebatan, hingga tiga orang penumpang dipaksa turun oleh petugas karena sudah diberikan peringatan hingga tiga kali akibat mereka ngobrol di kereta tetap tak digubris.

Maka, terjadilah insiden pengusiran paksa oleh petugas keamanan. Mereka menjalankan tugas terhadap penumpang yang tak mau mematuhi aturan dalam kereta.



Awal mulanya memang salaj si penumpang, dimana tiga penumpang KRL KA 5034 relasi Angke-Bekasi Jabodetabek di Stasiun Manggarai itu karena kedapatan berbicara di dalam KRL. Namun netizen ada saja yang berkomentar nyeleneh, seperti arogansi pihak keamanan terhadap penumpang.

Penumpang bayar, kok diusir? Apalagi KRL kayak dulu penumpang gratis di atas atap KRL, gimana ngusirnya!

Dan masih banyak celetukan netizen yang menyudutkan petugas, tapi petugas sudah sesuai SOP, menegur terlebih dahulu beberapa kali untuk mengingatkan.

Namun anehnya yang ditegur tidak terima, padahal tahu ia salah. Maka tak heran, banyak orang salah yang punya massa cukup besar akan menang melawan orang benar dengan pendukung yang sedikit. Ketika petugas itu sendiri terjadi debat panjang, namun ketika petugasnya lebih banyak setelah di Stasiun Manggarai petugas langsung menurunkan ketiga orang tersebut secara paksa.



Walau tugas sebagai keamanan kereta terkadang ada yang membantu penumpang yang disabilitas, dan membantu penumpang yang sedang susah. Jangan remehkan profesi mereka yang mengamankan teansportasi umum.

Namun apa tanggapan kalian dengan kasus ini?



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1,2
Pic : google