Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bestiekuAvatar border
TS
bestieku
Gaji & Fasilitas Mewah Petinggi ACT Viral di Medsos, Netizen: Kayak Pendeta..


Baru-baru media massa membongkar dugaan penyalahgunaan dana donasi lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Dugaan penyalahgunaan dana donasi yang berhasil diungkap mengarah untuk kepentingan pribadi.

Media massa banyak melaporkan terkait gaji ratusan juta para petinggi ACT dan tambahan fasilitas mewah.

Kabar tersebut lantas menjadi sorotan netizen dan viral di media sosial.

Seorang netizen bernama @AlvChrist turut berkomentar melalui akun Twitternya yang diunggah pada Senin 4 Juli 2022.

Netizen tersebut menyinggung gaji dan fasilitas mewah petinggi ATC dan menyamakannya dengan pendeta.

Menurut netizen tersebut, pendeta selalu membicarakan bahasan persembahan di setiap pembahasan.

Bahkan, dia menyebut dengan jelas sebuah ungkapan, fasilitas mewah, gereja megah.

"Sama tuh kek pendeta yang tiap-tiap bahasannya persembahan terus. Fasilitas mewah, gereja megah,". tulis akun AlvChrist.

Adapun netizen lain bernama akun @ArisMu05 berkomentar dalam balasan cuitan AlvChrist yang diunggah pada Senin 4 Juli 2022.

Netizen tersebut mengatakan bahwa setiap agama ada sebuah penyalahgunaan dana donasi.

Dia pun lantas menyatakan bahwa seseorang yang dianggap sebagai perantara Tuhan ternyata perantara setan.

"Semua server (agama) kayanya ada deh, orang yang dianggap perantara Tuhan tapi ternyata perantara setan," tulis akun ArisMu05

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Majalah Tempo merilis laporan terkait dugaan penyelewengan dana donasi ACT.

Adapun sampul Majalah Tempo telah beredar luar di media sosial dan menjadi bahan perbincangan netizen.

Dalam narasi di sampul majalah itu, tertulis kalimat yang menyebut ACT tengah limbung lantaran pelbagai penyelewengan dana donasi masyarakat yang ditenggarai dilakukan oleh pendiri dan pengelola lembaga filantropi itu.

“Kantong Bocor Dana Umat. Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap limbung karena pelbagai penyelewengan. Pendiri dan pengelolanya ditenggarai memakai dana donasi masyarakat untuk kepentingan pribadi,” demikian narasi tertulis dalam sampul Majalah Tempo tersebut.

Mengutip isi laporan Tempo itu, disebutkan bahwa gaji yang diterima petinggi Aksi Cepat Tanggap terlihat jomplang bagaikan bumi dan langit jika dibandingkan dengan gaji di lembaga filantropi lain.

Contohnya saja, gaji tertinggi di lembaga filantropi Indonesia yakni Dompet Dhuafa misalnya sebesar Rp 40 juta.

“Yang lain di bawah Rp 30 juta,” ungkap Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis Dompet Dhuafa, Bambang Suherman.

Dilansir dari terkini.id, gaji petinggi di lembaga filantropi lainnya yakni Rumah Zakat lebih kecil lagi dibanding ACT dan Dompet Dhuafa.

“Gaji tertinggi di lembaga kami tidak lebih dari Rp 25 juta,” ujar Direktur Pemasaran Rumah Zakat, Irvan.

Masih berdasarkan laporan Tempo, donasi yang dihimpun ACT pada 2020 setidaknya mencapai Rp 462 miliar.

Sedangkan Dompet Dhuafa dan Rumah Zakat masing-masing menghimpun dana donatur Rp 375 miliar dan Rp 224 miliar pada 2020.

Selain menerima gaji dan fasilitas tinggi, para petinggi ACT ditengarai juga mendulang uang dari unit bisnis yang ada di bawah lembaga itu. Salah satunya, berasal dari PT Hydro Perdana Retailindo

https://makassar.terkini.id/netizen-...engan-pendeta/
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 memberi reputasi
2
2.1K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.