Aku tidak memaksa kalian untuk percaya dengan apa yang saya ceritakan, disini saya hanya ingin berbagi cerita dan pengalaman saya.

Pagi hari ketika aku akan bersiap untuk pergi ke sekolah dimana hari itu aku akan melaksanakan Ujian Sekolah, dan yaa semuanya berjalan lancar. Tapi ada satu hal yang mengganjal dihari itu, ketika aku membuka "Dialog" dengan salah satu teman hantuku yang tidak bisa aku sebutkan namanya. Tiba tiba ada sesosok yang menghampiriku dengan langkah kaki yang tegap, memakai pakaian hitam lesuh, tapi tanpa kepala.

Sontak aku kaget bukan kepalang, melihat sosok mengerikan itu. Tapi aku menghiraukannya saja, meskipun tubuhku terasa berat sekali apalagi di bagian pundak dan punggungku. Karena sudah tak tahan aku memutuskan untuk pulang ke rumah dan aku harap sosok tanpa kepala itu tidak mengikutiku.

Malampun tiba, seperti biasa aku tidur dengan begitu nyenyak dan aku harap ketika aku bangun di pagi hari nanti aku mau terbangun dengan pukul jam 5 pagi, karena siang tadi aku terlambat menuju ke sekolah, heheh.

Aku terbangun pukul enam lewat dua puluh menit, disamping aku sudah pasti terlambat menuju sekolah. Aku merasa seperti tidak punya kepala, memang aneh dan ketika aku akan membuka mulutku untuk berbicara tenggorokan ku terasa sangat perih sekali. Tapi karena aku sedang ada ujian di sekolah mau tidak mau dengan kondisi seperti ini aku harus tetap pergi ke sekolah.

Setelah tiba di sekolah, beberapa temanku sangat takut dan mereka terlihat aneh saat aku menghampirinya. Dimana biasanya aku terlihat ceria, berisik tapi hari itu tidak aku hanya berdiam diri saja sambil merasakan rasa perih di leherku, pusing di bagian kepalaku, berat dibagian punggungku belum lagi aku harus melaksanakan ujian.

temanku Rena, Halvi, Ncih, dan Mini mereka teman manusiaku yaa hehe. Hanya merekalah dari sekian banyak temanku yang mau menemaniku disaat aku dalam kondisi seperti ini entah ketempelan atau apapun itu namanya. Karena aku terlalu muak dengan semua hal ini, sebelum aku melaksanakan ujian aku mencoba membuka kembali "Dialog" ku sebenarnya siapa yang mengganguku sampai seperti ini. Aku mencoba menggambarkannya dan ternyata yaa Sosok si tanpa Kepala inilah yang datang dan mengusik hidupku.


Dan jika kalian ingin tahu ketika aku Ujian, aku merasa seperti orang yang baru melahirkan, iyaa tidak enak segala galanya. Makan, minum, berfikir, menulis semuanya kacau gara gara si tanpa kepala ini.

Setelah selesai ujian karena aku ingin kembali seperti biasa lagi, dengan takut, jijik, ngeri aku memberanikan diri untuk "Berkomunikasi" dengan sosok kepala buntung ini. Bukan secara lisan tapi aku pergi ke masa lalu dan melihat kisah yang begitu mengharukan dibalik seramnya hantu kepala buntung itu.

Maaf semuanya aku tidak diperkenankan untuk menulis namanya disini, yang pasti dia adalah seorang pahlawan yang sempat membela negara kita dari penjajah belanda silam. Sekitar tahun 1785an dimana pejuang pribumi berhasil melarikan diri dari penjajah belanda. Sekitar 6 orang laki laki, 8 orang perempuan, 4 orang anak anak berhasil menemukan sebuah hutan untuk tempat mereka berlindung.

Namun naas hanya beberapa minggu dari hari mereka mencari perlindungan, Pasukan tentara belanda berhasil menemukan tempat persembunyian mereka. Sempat terjadi perlawanan tapi para wanita dan anak anak sudah berhasil melarikan diri, dan para pejuang kita terus melawan. Semua pejuang telah berhasil melarikan diri karena salah satu dari pejuang itu telah tertangkap oleh tentara belanda.

Malam hari tiba dimana tawanan pribumi itu di Introgasi oleh tentara belanda, dan terus menerus dilontarkan pertanyaan " Dimana lagi tempat persembunyian kalian", karena rasa cinta dan kasih sayang terhadap keluarganya sekaligus terhadap bangsanya pejuang ini tidak berbicara sepatah dua patah katapun. Karena pejuang ini tidak mau teman teman dan keluarganya tertangkap. Entah benar atau salah yang dilakukan pejuang ini, karena pejuang ini terus bungkam ia terus menerus disiksa, dicambuk, ditendang, dibanting oleh tentara tentara belanda yang kejam itu.

" jika kau masih tidak mau memberi tahu, dimana pribumi pribumi itu bersembunyi maka akan ku potong kepalamu ". Ucap salah satu Jendral belanda itu, dan pejuang ini tetap tidak berbicara apapun, tetap tidak membocorkan dimana tempat persembunyiaan para pribumi. Tak lama detak jantung Pejuang ini hilang karena tebasan pedang oleh tentara belanda itu tepat mengenai leher pahlawan kita ini.

Sebetulnya, sosok kepala buntung ini sudah lama sering mendatangi orang orang yang sama memiliki "kemampuan" sepertiku. Namun karena rasa takut, tak ada satu orangpun yang mau mendengarkan ceritanya.
Dan disini aku rela mengorbankan rasa takutku demi mendengarkan pejuang yang sangat berjasa untuk bangsa ini, bahkan hal yang ku lakukan ini belum seberapa dibanding perjuangan pahlawan yang telah ku temui ini.

Setelah kami selesai, sosok ini ingin agar aku mendoakan nya supaya dia bisa kembali dan diberikan jalan untuk pulang. Dengan rasa hati yang sedih, haru, bahagia dan apapun itu dengan Ikhlas aku mendoakan Sosok ini supaya bisa kembali dan mendapatkan jalan untuk pulang. Dan aku berdoa bersama sama orang orang terdekat dalam hidupku, dan setelah selesai entah dari mana suara itu muncul kami semua mendengar ucapan " Terima Kasih ".

Pesan untuk kita semua, hal bodoh seperti apalagi yang akan kita lakukan untuk menghancurkan bangsa ini, moral, etika, akhlak yang buruk semua itulah yang hanya akan menghancurkan bangsa ini. INGAT! Perjuangan para pahlawan kita, mereka disiksa, dibunuh, diinjak, ditendang, ditemabaki, bahkan sampai ada yang di masukan kedalam lubang buaya. Demi apa?! Demi bangsa ini!

Ayo, kita bersama sama menjaga dan membangun kembali bangsa tercinta kita. Saya selaku generasi muda bangsa Indonesia ingin menjaga kesatuan bangsa kita.

(Cerita ini telah mendapatkan persetujuan dari berbagai pihak)