tien212700Avatar border
TS
tien212700
Akhirnya Kita Sah
Di sebuah konter:

Menunggu; di seberangku ada senyum yang manis, mata bertemu mata, kebetulan memiliki ponsel yang serupa, lain konter, rusak, beda harga, dengan keinginan yang sama. Samsung galaxy S4.

Quote:


Mencicipi air mineral, saling debat kusir, tentang; pengurangan harga, diskon menarik dan penawaran produk. Ganti Samsung saja Mbak. Jenuh mendengar: kantong sobek.

Quote:


Tiba-tiba dia di seberang ku menghampiri untuk berkenalan. Seperti menjabat tangan, bertukar nomer, nama, sekolah, alamat Juga penghasilan. Baru lulus, Mas Yoga. Kataku.

Quote:


Ponsel selesai, kurang dua ratus ribu katanya. Berdebat kembali. Tapi Yoga menanam kebaikan, masalah selesai. Aku tersipu malu, antara sajak penipuan dan kebodohan. Sulit dibedakan. Persoalan kedewasaan saja. Maaf keliru, katanya. Mengembalikan uang reparasi.

Yoga memberi sandi senyum, berpantun jenaka, menghapus air mata. Motoran berhenti di stasiun, pisah haluan. Terimakasih, Mas Yoga!

Sampai dirumah, penantian di layar ponsel. Pandangan pertama kami: jatuh cinta. Serba salah, makan lupa isinya, minum lupa gelas, mandi lupa buka baju. Dandan jadi siluman. Semua orang tertawa, seperti melihat film komedi. Ada apa Mir? Salah makan obat yak? Tersenyum pahit, lalu tidur.

Quote:


Masih teringat jelas tubuhnya atletis, alisnya bulan sabit, matanya Jepang, gayanya modis. Jomblo kah? Beristri? Atau duda? Ubannya ketuaan.

Dua hari jantungku kelabakan. Ponsel berbunyi. Dan pagi ini: mengajak makan. Dandan yang cantik ya! Eh salah, kamu itu sempurna.

Tersipu, lalu tidak waras. Satu jam hanya menukar baju, lupa mandi untungnya sudah gosok gigi. Berangkat lupa membawa ponsel. Pulang hampa: kelaparan. Ini semua salah cinta!

Kamu di mana? Layar ponsel riuh berbunyi hingga malam hari. Ngorok saja jawabannya. Cinta: aku sudah gila.


Quote:



Merenung: mondar-mandir, memencet tombol, sedangkan kabar dari Bandung dan Jakarta lelah tak terkira, pekerjaan menumpuk. Pulang, Nak! Ada Londo nyasar melamarmu. Malam yang dilema: tidur lebih pagi.

Antara mabuk cinta, tugas-tugas sekolahan, jodohan orang tua, rumit di pikiran. Ngopi dulu, Neng! Secangkir tiga puluh rebu. Saku kembali menangis.

"Halo-halo...."

Ternyata pak polisi, minta SIM, STNK dan KTP. Motor, mau dilamar. Bingung, cari nomer, eh telpon kamu.

"Ada apa sayang?"


Gurih suaranya. Bapakku mencium ponsel yang bersuara, pakai golok. Jantung hampir copot. Sadar, Pak! Aku satu-satunya anak perempuan. Tersenyum, gosip dengan pak polisi. Baru dari Jakarta, din! Sambil menghisap batang rokok yang masih panjang.

Dirumah: ramai acara. Ada si dia, Yoga Stampert. Jodoh pilihan ayah, kawan SMPN 212, mantan cinta monyet. Pucuk di cinta ulam pun tiba Jadi ini Jeni Manopo, yang suka makan upil itu?

Pingin rasanya bocorin kepalanya. Eh malah cium pipi. Blasteran Japan. Berhidung orang Barat. Rambutnya blonde, keteknya penuh hutan. Mandi kembang. Ritual jodohan dimulai.

"Dek, ayo mandi kembang!"

Ibu datang, membawa selendang. Membacakan mantra; istri raja yang kesepian, setia pada suami: LDR-an. Bosan, main game aja. Di pukul Nenek Blangka. Duduk manies katanya sambil merampas ponsel.

Duh gusti, jantung ambrol. Yoga menelpon. Ponsel bunyi lima jam, mitos nyepi, biar jodohnya dekat. Padahal cuma dekat di kantongnya saja. Saat rombongan ibu-ibu matrex bernyanyi harta titipan dewa. Jangan kalah dung sama yang kendur. Sialan, aku tertantang.

Cinta lama bersemi di kantong. Perintah bapak, cita-cita ibu. Kalau sudah kaya, inget kampung, katanya. Padahal Yoga hanya punya dua toko dengan izasah ABC milik pemerintah zaman MCB. Yang mengurangi sampah kota. Bagi duitnya dong. Dilempar ATM, Platinum cuyyy!

Melepas senyum pahit. Yoga yoga yoga, ayo kita menikah, sambil tersenyum memberikan Hendra harapan untuk menjadi kaya karena dia bapakku.

Sambil tersenyum lebar dia mulai membaca Ijab Qabul. Aku terima nikah dan kimpoinya mantan pacar, bernama lengkap Susi Binti Hendra yang mana memiliki hobi ngupil, karena cintaku sudah tidak tahan lagi.

"Sah!"

"Sah."

"Sah"


Akhirnya malam pertama, belah duren berisi emas. Mas, tunggu dulu. Ini ada racun, minumlah! Obat kuat ini persiapan untuk di neraka. Terbahak-bahak, lalu mengucap aaamiin.

Dan akhirnya kami benar-benar sah, lahir batin di dalam neraka. Hendra dan Ratna bersuka cita. Akhirnya kita kaya, Pak!




.....The end .....end the .....🤪🤪🤪🤪🤪
Diubah oleh tien212700 21-07-2022 12:03
bukhorigan
bukhorigan memberi reputasi
7
1.8K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread•42.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.