Korban tindak kriminal tidak hanya terjadi kepada orang dewasa saja namun juga terhadap anak-anak. Oleh karena itu, orang tua mesti mengawasi serta menjaga buah hatinya kapanpun dan di manapun berada. Jangan sampai seorang anak menjadi korban kejahatan.

Salah satu kejahatan yang paling membuat khawatir ialah seringnya terjadi pelecehan seksual yang mana anak-anak menjadi korbannya. Tentu peristiwa semacam ini harus menjadi perhatian khusus agar tidak terjadi lagi dan tidak ada lagi korban-korban berikutnya.

Anak merupakan generasi sekaligus aset bangsa yang akan menjadi penerus pembangunan di negeri ini. Masa depan mereka sangatlah panjang dan cita-citanya masih tinggi.



Jika anak telah menjadi korban pelecehan seksual maka rasa trauma akan selalu menghantuinya. Sungguh hal tersebut menjadi duka mendalam baginya sebab ia akan sulit menentukan langkah sekaligus merasa diri kecil di lingkungan sosial akibat masa lalu.

Para penjahat seksual yang mengincar anak-anak kini bertebaran di mana-mana sehingga orang tua harus sangat waspada ketika mengajak putera-puterinya ke luar rumah. Apalagi sedang jalan-jalan di tempat keramaian, kriminal semacam ini begitu rentan terjadi.

Sebuah pelecehan seksual terhadap anak-anak terjadi di pusat keramaian di Bintaro Xchange. Diketahui bahwa pelaku berinisial ABS (33) diamankan oleh pihak sekuriti mall karena tertangkap basah oleh ibu korban telah memegang bagian pusar anaknya berusia 7 tahun.



Setelah melakukan tindakan tersebut, pelaku pergi sambil memberikan senyum nakal ke ibu korban, tak hanya itu seorang bapak-bapak juga melaporkan pelaku karena anaknya turut menjadi korban.

Ibu korban yang merasa tidak terima langsung mengejar pelaku sambil merekam aksi kejar-kejaran tersebut hingga pihak keamanan mall membantu mengamankan pelaku. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB dan dibawa ke Polsek BSD untuk ditindak lanjuti.

Sebelum dibawa ke kantor polisi, pelaku terlebih dahulu diamankan di pos keamanan mall. Sempat terjadi perdebatan panjang dengan ibu korban, bahkan pelaku mengancam akan membunuhnya.



Saat di ruangan penyidikan pelaku didapati dalam keadaan telah buang air besar. Dan polisi langsung memanggil keluarga pelaku untuk dimintai keterangan perihal sikap pelaku tersebut. Dan sebuah fakta terungkap bahwa pelaku itu sedang mengalami gangguan kejiwaan dan kini sedang dalam masa pengobatan. Hal itu dibuktikan dengan bukti riwayat pengobatan ke psikiater dan MRI dari Rumah Sakit Pondok Indah.

Lantas polisi melakukan mediasi bersama korban dan keluarga pelaku. Melihat fakta yang terjadi, akhirnya keluarga korban tidak membuat laporan kepada polisi. Kini, pelaku sudah dibawa ke RSJ Dharma Graha, Serpong guna melakukan pengobatan lebih lanjut.

Apapun kondisi pelakunya, orang tua harus terus waspada menjaga anaknya dari penjahat kelamin tersebut.



Sebaiknya orang tua tidak melepas anaknya ketika dalam di keramaian sambil memperhatikan terus keadaan sekitar guna menghindari hal-hal yang mencurigakan.

Jika sudah melihat yang mencurigakan sebaiknya segera berpindah tempat yang dirasa lebih aman. Usahakan anak selalu berjalan di sisi kita atau di depan agar anak selalu terlindungi dan mudah dipantau.

Sumber :

Ulasan pribadi

1