• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Alasan Kenapa Banyak Orang Menganggap Orde Baru Itu Enak, Padahal Dia Belum Lahir

xianying21Avatar border
TS
xianying21
Alasan Kenapa Banyak Orang Menganggap Orde Baru Itu Enak, Padahal Dia Belum Lahir


Orde Baru atau Orba adalah salah satu periode sejarah Indonesia dan sebutan untuk masa pemerintahan Presiden Soeharto yang berkuasa sejak adanya Surat Perintah 11 Maret 1966. Masa Orde Baru berlangsung dari 1966 sampai 1998 saat Soeharto dilengserkan setelah krisis moneter dan juga serangkaian kerusahan di Jakarta pada waktu itu. Soeharto dilengserkan lebih cepat di mana harusnya Pemilu digelar pada tahun 2002 namun dipercepat menjadi tahun 1999.

Untuk membedakannya dengan rezim Soekarno, maka disebut Orde Lama tentu saja istilah Orde Lama tidak ada ketika Soekarno masih menjadi presiden.

Nah, masa Orba ini merupakan yang menarik dan tidak akan ada habisnya untuk dibahas. Di masa ini Indonesia dipimpin dengan otoriter dan oleh Majalah Times Soeharto dinobatkan sebagai pemimpin paling korup di dunia. Di masa Orba, tidak ada kebebasan ekspresi untuk mengkritik pemerintah, media yang bandel akan dibredel bahkan sejumlah aktivis diketahui menghilang entah ke mana.

Lalu, kenapa masih saja ada orang yang menganggap kalau Orba itu enak, seperti yang diungkapkan salah seorang mahasiswa di salah satu acara tv?

Kita anggap dulu yang menganggap orba itu enak adalah mereka yang pernah hidup merasakan inflasi 600% di masa Presiden Soekarno.

1. Menekan Harga yang Melambung Tinggi


Harga-Harga bahan pokok yang berhasil melambung tinggi pada masa pemerintahan Soekarno berhasil ditekan di era awal orba.

2. Kestabilan Politik

Di era orde lama orang-orang banyak merasakan ketidakstabilan politik karena kebebasan yang tak terkontrol. Puncaknya adalah pembersihan kelompok kiri pada 1965-1966. Menjadikan Soeharto mengambil alih kekuasaan dengan gaya diktator militer.

Soeharto kemudian menyederhanakan jumlah parpol yang tadinya banyak menjadi sepuluh saja dan kemudian dilakukan peleburan menjadi dua partai dan satu Golkar.


3. Tidak Adanya Ormas Islam yang Fundamentalis

Orde baru diposisikan sebagai anti-tesis gerakan politik Islam fundamentalis (seperti FPI dan HTI), makanya di era Orba kita tidak mengenal yang namanya FPI dan ormas-ormas lainnya. FPI baru didirikan pada 17 Agustus 1998 setelah keran kebebasan untuk beroganisasi dibuka karena Orba telah berakhir.

Akan tetapi ini bukan berarti tanpa perlawanan namun berhasil dipadamkan oleh militer. Agenda adalah Orba mempromosikan nasionalisme.

4. Kemudahan Menjadi Birokrat

Sekarang menjadi PNS itu susah dan ditesnya pun melalui seleksi yang panjang. Kalau dulu di Orba menjadi birokrat cenderung mudah bagi mereka yang punya akses dengan cara nepotisme. Meski birokrat gajinya kecil, tapi aturan saat itu mereka boleh menerima gratifikasi.

5. Harga Bahan Pokok dan BBM

Ini sebenarnya murah untuk kalangan tertentu karena harga BBM disubsidi dan kalangan menengah atas ikut menikmati subsidi ini. Sedangkan bagi rakyat menengah ke atas tetap saja terasa mahal karena rendahnya upah untuk para pekerja. Harga nyawa di Orba juga murah dengan adanya culik menculik yang sampai sekarang orang-orang hilang entah di mana rimbanya. Pada saat itu tidak yang speak up karena takut dan juga karena tingkat kritis yang rendah. Inilah yang menjadikan banyak orang yang bilang di era Orba itu lebih enak. Yaitu mereka yang keluarganya tidak pernah berurusan culik menculik.

6. Minim Kriminalitas di Kelas Bawah

Tahu Petrus alias penembakan misterius? Itu adalah cara rezim Soeharto memberantas premanisme dan kriminalitas di level bawah, cara petrus ini dianggap berhasil menekan angka kriminalitas di level bawah. Namun untuk kejahatan level atas seperti korupsi dan suap menyuap sangat tumbuh subur di era orde baru.

7. Gaya Hidup (Lifestyle) Lebih Bebas dari Orde Lama



Soekarno sangat tidak suka barat dan pernah melarang apapun yang berbubungan dengan The Beatles dan karena itu Koes Plus bahkan pernah dipenjara. Sementara di zaman Soeharto gaya hidup cenderung lebih bebas namun tentu saja tidak bebas-bebas amat karena kita tahu Departemen Penerangan pernah melarang beredarnya lagu-lagu cengeng saat Harmoko menjabat sebagai Menteri Penerangan.

Kemudian, ada tiga kasta sosial di era Orba yaitu:

Kelas Atas yang terdiri dari Keluarga Cendana dan keluarga-keluarga elite lain yang menguasai korporasi besar dan Sumber Daya Alam (Migas) yang dikenal sebagai mafia migas, Pengusaha papan atas, Jenderal dan jugabirokrat lapisan atas.

Kelas Menengah yang terdiri dari Birokrat level menengah, Pengusaha level menengah, perwira menengah, dan petani yang bertanah/tuan tanah.

Kelas Bawah: Para buruh, pekerja serabutan, buruh tani, dan kalangan bawah lainnya.

Nah, dengan demikian jelas bahwa orang kelas menengah hingga ataslah yang merindukan Orba. Kemudian doktrin kalau Orba itu enak mereka turunkan ke anak-anak mereka dan kemudian anak tersebut menjadi mahasiswa.

Atau ada juga yang keblinger yang mengatakan pada anak-anak mereka kalau di Orba itu kebebasan mengkritik pemerintah itu dihargai alias penyesatan. emoticon-Ngakak (S).

Nah, sekian dulu dari ane. Gimana komentarnya? emoticon-Ngakak (S).

Referensi
za4d1
za4d1 memberi reputasi
14
5.2K
151
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.