Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

albyabby91Avatar border
TS
albyabby91
HATI-HATI KETIKA BERDOA (Pengingat Diri)
HATI-HATI KETIKA BERDOA

(Pengingat Diri)
HATI-HATI KETIKA BERDOA (Pengingat Diri)
"Nak, hujan deras. Ayo kita berdoa," kataku pada dua bocahku yang sedari tadi asik mainan lego.

"Bismillahirrohmanirrohim. Allahumma shoyyibannaafi'an. Ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat. Aamiin Yaa Robbal 'Alamiin," Si Sulung menggumam.

"Doa lagi, Nak, buat Ayah," kataku.

"Ya Allah, semoga rejeki Ayah lancar, uangnya banyak. Aamiin."

Dua poin dalam doa itulah yang sering diulang oleh mereka ketika memanjatkan harapan pada Rabbnya. Rejeki lancar, dan banyak uang. Lantas, aku mencoba untuk melengkapi.

"Ya Allah, sehatkan kami sekeluarga, berkahilah usia dan rejeki kami. Semoga Furqon sama Adek jadi anak sho ...?" kataku memutus kalimat, berharap mereka meneruskannya.

"Jadi anak sholeh," akhirnya mereka serentak menjawab.

"Aamiin Yaa Robbal 'Alamiin."

*****

Soal doa, aku punya cerita menarik, betapa doa yang kita ucap itu harus hati-hati. Jangan asal bunyi.

Dulu, ketika anak-anak masih akrab dengan suasana rumah sakit, aku pernah berdoa pada Allah agar mereka selalu sehat. Tapi namanya aku kurang sabar, begitu sehat, sakit lagi, sehat lagi, opname lagi, sampai otak rasanya buntu memikirkan kiranya obat seperti apa yang harus kami cari, maka aku mengubah doaku. Kira-kira beginilah isi doaku waktu itu.

"Ya Allah, sehatkan anak-anakku. Gak apa-apa Kau ambil semua yang kami punya, Ya Allah, asal mereka (anak-anakku) sehat. Gak apa-apa kami mulai semuanya dari NOL asal jangan sampai minus (ngutang)"

Waktu berlalu, dan kurasakan doaku benar-benar dikabulkan. Anak-anakku sehat, tapi ekonomi keluarga kami terjun bebas. Banyak orang akhirnya memandang iba pada kehidupan kami.

Yang paling membuatku 'merasa beruntung' adalah, untungnya waktu itu doanya hanya sampai NOL, gak sampai minus.

Dalam sekejap usaha yang kami rintis ambruk alias gulung tikar. Tabungan habis. Harta terakhir yang kami jual adalah sekeping logam mulia dengan berat 2,5gr. Uang dari hasil jual emas itu tentu saja untuk kebutuhan makan dan lain-lain sampai habis tak bersisa. Dompet bukan hanya langsing, tapi kosong melompong tak ada isinya sama sekali. BENAR-BENAR NOL sampai akhirnya suami dapat penghasilan baru dari usaha barunya.

Jika ada keperluan mendesak, hati selalu berbisik agar mencari utangan sana-sini. Tapi begitu tersadar aku kembali menata hati dan menguatkan diri, "Susah ini hanya sesaat. Jangan utang! Jangan utang."

Alhamdulillah, Allah mampukan kami melewati masa-masa tersulit kami tanpa hutang, sesuai dengan doaku yang hanya sampai NOL, jangan sampai minus.

Ya Allah, jika ingat moment itu rasanya tak habis pikir. Kok bisa begitu, ya? Manusia bodoh ini tak menyadari bahwa Allah Maha Kaya. Andai kuminta anakku sehat tanpa menukar yang sudah kumiliki, maka Allah tetaplah kaya. Allah pemilik segala yang ada di bumi dan di langit. Allah pemilik dunia seisinya.

Sekarang, aku kalau berdoa selalu hati-hati sekali. Jika meminta sesuatu, tak perlulah aku menukarnya dengan yang sudah ada. Andai kuminta banyak hal, Allah akan tetap kaya. Ya, percayalah bahwa Allah itu Maha Kaya.

*****

Samarinda, Senja hari
spay21
gramediapubl701
1m1m1m
1m1m1m dan 20 lainnya memberi reputasi
21
2.6K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.