- Beranda
- The Lounge
Orang Ini Pasang Iklan di Internet Untuk Mencari Korban Kanibalismenya #KamisKriminal
...
TS
marywiguna13
Orang Ini Pasang Iklan di Internet Untuk Mencari Korban Kanibalismenya #KamisKriminal
Armin Meiwes lahir pada tanggal 1 Desember 1961 di Essen, Jerman Barat. Dia merupakan anak satu-satunya yang dimiliki oleh Waltraud Meiwes dan Detlef Meiwes. Namun, dia memiliki dua orang saudara tiri laki-laki yang berasal dari hubungan ayahnya dengan wanita lain. Ayahnya meninggalkan Armin ketika dia berumur delapan tahun, yang membuatnya dibesarkan hanya oleh ibunya sendiri.
Ibunya kerap mengawasi Armin. Ibunya sering mendampinginya ketika dia sedang berkencan, bahkan ketika melakukan kunjungan semasa pelatihan menjadi tentara. Sejak berumur dua belas tahun, Armin selalu memimpikan bisa membunuh teman sekelasnya sendiri dan memakan tubuh mereka. Hal tersebut dia lakukan agar mereka bisa menjadi bagian dari dirinya dan tetap bersama dengannya untuk selamanya. Bahkan setelah ibunya meninggal pada tahun 1999, dorongan akan hal tersebut semakin kuat.
Sepeninggal ibunya, Armin benar-benar sendirian di rumah besar yang dia warisi dari ibunya. Dia membangun sebuah tempat suci di dalamnya yang ditujukan bagi mendiang ibunya, lengkap dengan manekin plastik yang akan dia baringkan di atas bantal setiap malam. Selain itu, dia semakin memiliki ketertarikan terhadap pornografi yang dia dapatkan dari situs internet, terutama yang menampilkan adegan penyiksaan. Dan melalui situs internet itulah, Armin menemukan cara untuk mewujudkan impiannya dalam hal kanibalisme.
Sejak tahun 2001, Armin mulai mencari orang-orang yang memiliki keinginan untuk dijadikan sebagai korban kanibalismenya melalui sebuah situs internet yang bernama The Cannibal Café. Dengan menggunakan nama teman khayalan semasa kecilnya yaitu "Franky", Armin menjadi anggota tetap forum tersebut dan mencoba menemukan teman dengan ketertarikan yang sama terhadap kanibalisme.
Armin sempat berkenalan dan kemudian bertemu dengan beberapa orang dari forum tersebut yang memberikan respon atas iklan yang dipasangnya. Salah satunya adalah seorang laki-laki yang bernama Borg Jose. Ketika dia diletakkan di atas meja oleh Armin untuk siap-siap dibantai, Jose mengeluh sakit dan meminta Armin untuk melepaskannya. Dan hal tersebut dituruti oleh Armin.
Kemudian muncul seorang laki-laki yang menginginkan Armin menjemputnya dengan menggunakan truk dan membantainya seperti babi. Armin kemudian bertemu dengannya di sebuah stasiun kereta api dan membawanya ke rumah Armin. Setelah laki-laki itu menjilati sepatu bot karet milik Armin dan ketika dia diikat untuk siap-siap dibantai, laki-laki tersebut justru mundur. Dan pada akhirnya, Armin dan laki-laki tersebut hanya bercanda, minum bir, dan makan pizza.
Dan muncul seorang laki-laki berkewarganegaraan Italia yang meminta Armin untuk membakar bagian testisnya dengan penyembur api, menancapkan banyak paku dan peniti di tubuhnya, serta mencambuknya sampai mati. Bahkan, Armin ditawari seorang anak laki-laki yang dapat dibeli dengan harga tertentu. Dimana ternyata, anak laki-laki tersebut digunakan dalam perjamuan pesta Ortodoks Rusia. Namun, Armin merasa tidak dapat melakukannya dan menolak tawaran tersebut.
Pada tanggal 14 Februari 2001, seorang laki-laki biseksual berumur 43 tahun yang bernama Bernd Jürgen Armando Brandes yang bekerja sebagai seorang insinyur dari Berlin, memberi respon terhadap iklan yang dipasang oleh Armin dan mengatakan bahwa dia bersedia menjadi korban kanibalisme Armin. Dia dan Armin kemudian saling bertukar email dan mendiskusikan cara terbaik dimana dia harus dimakan dan bagaimana tubuhnya harus digunakan setelahnya. Bahkan, Brandes menyarankan untuk membuat asbak dari tengkorak kepalanya.
Pada tanggal 9 Maret 2001, Brandes mendatangi rumah Armin yang terletak disebuah kota kecil yang bernama Wüstefeld, sebelah barat Rotenburg an der Fulda. Armin dan Brandes setuju untuk merekam segala kegiatan yang mereka lakukan. Setelah sempat melakukan hubungan seksual di kamar tidur lantai atas, dan sebelum memotong penis milik Brandes dan memakannya bersama, Brandes sempat menelan dua puluh butir pil tidur dan sebotol sirup obat batuk. Kedua obat tersebut mungkin akan membuat pernafasannya lebih lambat dan memberikan rasa kelelahan yang luar biasa.
Pada awalnya, Brandes meminta Armin untuk menggigit penisnya, namun hal tersebut tidak berhasil dilakukan oleh Armin. Kemudian Armin memotongnya dengan pisau dapur, dan sempat membuat Brandes berteriak kesakitan. Setelah penisnya dipotong, Brandes berusaha untuk memakannya secara mentah. Namun, dia merasa teksturnya terlalu kenyal. Oleh karena itu, Armin menggorengnya dengan menambahkan sedikit garam, merica, bawang putih, anggur, dan sedikit lemak dari tubuh Brandes. Namun, daging penis yang digoreng tersebut terlalu gosong untuk dikonsumsi, dan Armin justru memberikannya pada anjingnya.
Walaupun kehilangan banyak darah atas luka yang dialaminya, Brandes justru merasa sangat senang karena penisnya dipotong. Dia kemudian merendam dirinya di dalam bak mandi yang berisi air hangat hingga dia tidak sadarkan diri. Armin kembali memberi Brandes pil tidur dan penghilang rasa sakit sambil menunggunya kehabisan darah dengan membaca buku Star Trek. Setelah sepuluh jam berlalu, Armin menyadari bahwa Brandes masih hidup. Dia kemudian mencium keningnya, dan untuk mengakhiri rasa sakit sekaligus hidupnya, Armin menusuk Brandes di bagian lehernya beberapa kali.
Armin mengangkat tubuh Brandes dari bak mandi dan menggantungnya dengan menggunakan pengait daging di langit-langit ruangan. Dia kemudian membelah tubuh Brandes dengan menggunakan gergaji, memotong-motong tubuhnya menjadi bagian yang lebih kecil, dan menyimpannya di dalam lemari es. Bagian tulangnya digiling menjadi tepung, sedangkan tengkorak dan bagian tubuh lainnya yang tidak dapat dikonsumsi, dikubur di halaman belakang rumahnya.
Armin mampu mengkonsumsi sebanyak 53 pon daging tubuh Brandes selama kurun waktu sepuluh bulan. Bahkan untuk menyantap daging manusia pertamanya, Armin sengaja menata mejanya dengan lilin, dan membuka sebotol anggur Afrika Selatan terbaik yang dimilikinya. Untuk hidangannya sendiri, dia memilih sepotong steak dari bagian pantat, dan sepotong steak dari bagian punggung. Serta menambahkan kentang dan kecambah di dalamnya.
Pada bulan November 2002, stok daging manusia yang dimiliki Armin hampir habis. Oleh karena itu, dia kembali memasang iklan di forum yang sama untuk mendapatkan korban yang berikutnya. Namun, iklan tersebut sempat dilihat oleh seorang mahasiswa Austria, dan dia melaporkannya pada polisi setempat. Pada tanggal 11 Desember 2002, polisi menggerebek rumah Armin dan menemukan stok daging manusia yang masih tersisa, serta video proses pembantaian terhadap Brandes.
Walaupun Armin mengakui secara penuh kejahatan yang sudah dia lakukan, namun polisi membutuhkan waktu selama tujuh bulan untuk mengumpulkan bukti dengan melacak jejak korespondensinya di internet selama beberapa tahun sebelumnya. Kasus kanibalisme yang dilakukan oleh Armin sempat menarik perhatian media dan memunculkan perdebatan apakah Armin dapat dikenai hukuman atau tidak. Karena kasus kanibalisme di Jerman dianggap sebagai kasus yang legal. Lagipula, kejahatan yang dilakukan oleh Armin dianggap tidak bersifat bejat atau memiliki tingkat kejahatan yang dilakukan secara intens. Dan walaupun sempat mendapatkan masalah dalam hal perdebatan tersebut, pihak jaksa penuntut mendakwanya dengan tuduhan pembunuhan untuk tujuan kesenangan seksual dengan mengganggu kedamaian orang mati.
Namun, pengacara Armin justru memberikan pembelaan bahwa Brandes mengambil bagian secara sukarela dalam peristiwa pembantaian yang dialaminya. Dia memasuki rumah Armin dengan penuh kesadaran dan memberikan persetujuan untuk dibunuh, kemudian tubuhnya dikonsumsi oleh Armin. Hal tersebut bisa menghapuskan tuduhan bahwa Armin memiliki gangguan kejiwaan. Dan jika Armin dinyatakan bersalah, maka tuduhan yang dapat dilayangkan adalah membunuh atas permintaan, dengan putusan hukuman penjara selama lima tahun saja.
Dalam persidangan, Armin yang didiagnosa memiliki schizoid personality, mengaku bahwa dia merasa lebih baik dan lebih stabil setelah mengkonsumsi daging tubuh milik Brandes. Bahkan, dia merasa kemampuannya dalam berbahasa Inggris meningkat karena Brandes mampu berbicara dalam bahasa Inggris dengan baik. Selain itu, di dalam persidangan juga ditunjukkan video proses pembantaian terhadap Brandes yang berdurasi selama empat jam. Walaupun hanya ditunjukkan selama 19 menit, namun banyak anggota juri yang melakukan terapi setelahnya sebagai cara untuk menghapus gambaran mengerikan video tersebut dari ingatan mereka. Dan setelah beberapa adegan pembantaian terhadap Brandes sempat bocor, video tersebut tidak akan tersedia di media online manapun, karena video tersebut kemudian dihancurkan untuk menghindari aksi yang serupa terjadi dikemudian hari setelah persidangan selesai dilakukan.
Pada tanggal 30 Januari 2004, Armin didakwa atas tuduhan pembunuhan dan dijatuhi hukuman delapan setengah tahun penjara. Pada bulan April 2005, pengadilan Jerman memerintahkan persidangan ulang karena pihak jaksa penuntut mengajukan banding dan mereka merasa bahwa putusan hukuman yang diterima oleh Armin dianggap terlalu ringan. Mereka berpendapat bahwa Armin seharusnya dijatuhi hukuman seumur hidup.
Persidangan ulang kemudian dilakukan pada tanggal 12 Juli 2006. Pihak jaksa penuntut mengungkap alasan Armin membunuh Brandes adalah untuk memuaskan hasrat seksual yang dimiliki oleh Armin sendiri, bukan hanya sekedar menuruti permintaan Brandes. Selain itu pada malam kejadian, Brandes dianggap tidak mampu untuk membuat keputusan berdasarkan akal sehatnya karena dia sedang dalam pengaruh obat-obatan penghilang rasa sakit akibat luka yang dialaminya.
Dan pada tanggal 10 Mei 2006, pengadilan di Frankfurt mengubah putusan hukuman penjara yang pada awalnya hanya selama delapan setengah tahun, menjadi hukuman penjara seumur hidup terhadap Armin atas dakwaan pembunuhan yang dilakukannya terhadap Brandes.
Sekian, dan terimakasih.
*
*
*
*
*
sumber 1
sumber 2
sumber 3
sumber 4
Ibunya kerap mengawasi Armin. Ibunya sering mendampinginya ketika dia sedang berkencan, bahkan ketika melakukan kunjungan semasa pelatihan menjadi tentara. Sejak berumur dua belas tahun, Armin selalu memimpikan bisa membunuh teman sekelasnya sendiri dan memakan tubuh mereka. Hal tersebut dia lakukan agar mereka bisa menjadi bagian dari dirinya dan tetap bersama dengannya untuk selamanya. Bahkan setelah ibunya meninggal pada tahun 1999, dorongan akan hal tersebut semakin kuat.
Sepeninggal ibunya, Armin benar-benar sendirian di rumah besar yang dia warisi dari ibunya. Dia membangun sebuah tempat suci di dalamnya yang ditujukan bagi mendiang ibunya, lengkap dengan manekin plastik yang akan dia baringkan di atas bantal setiap malam. Selain itu, dia semakin memiliki ketertarikan terhadap pornografi yang dia dapatkan dari situs internet, terutama yang menampilkan adegan penyiksaan. Dan melalui situs internet itulah, Armin menemukan cara untuk mewujudkan impiannya dalam hal kanibalisme.
Sejak tahun 2001, Armin mulai mencari orang-orang yang memiliki keinginan untuk dijadikan sebagai korban kanibalismenya melalui sebuah situs internet yang bernama The Cannibal Café. Dengan menggunakan nama teman khayalan semasa kecilnya yaitu "Franky", Armin menjadi anggota tetap forum tersebut dan mencoba menemukan teman dengan ketertarikan yang sama terhadap kanibalisme.
Armin sempat berkenalan dan kemudian bertemu dengan beberapa orang dari forum tersebut yang memberikan respon atas iklan yang dipasangnya. Salah satunya adalah seorang laki-laki yang bernama Borg Jose. Ketika dia diletakkan di atas meja oleh Armin untuk siap-siap dibantai, Jose mengeluh sakit dan meminta Armin untuk melepaskannya. Dan hal tersebut dituruti oleh Armin.
Kemudian muncul seorang laki-laki yang menginginkan Armin menjemputnya dengan menggunakan truk dan membantainya seperti babi. Armin kemudian bertemu dengannya di sebuah stasiun kereta api dan membawanya ke rumah Armin. Setelah laki-laki itu menjilati sepatu bot karet milik Armin dan ketika dia diikat untuk siap-siap dibantai, laki-laki tersebut justru mundur. Dan pada akhirnya, Armin dan laki-laki tersebut hanya bercanda, minum bir, dan makan pizza.
Dan muncul seorang laki-laki berkewarganegaraan Italia yang meminta Armin untuk membakar bagian testisnya dengan penyembur api, menancapkan banyak paku dan peniti di tubuhnya, serta mencambuknya sampai mati. Bahkan, Armin ditawari seorang anak laki-laki yang dapat dibeli dengan harga tertentu. Dimana ternyata, anak laki-laki tersebut digunakan dalam perjamuan pesta Ortodoks Rusia. Namun, Armin merasa tidak dapat melakukannya dan menolak tawaran tersebut.
Pada tanggal 14 Februari 2001, seorang laki-laki biseksual berumur 43 tahun yang bernama Bernd Jürgen Armando Brandes yang bekerja sebagai seorang insinyur dari Berlin, memberi respon terhadap iklan yang dipasang oleh Armin dan mengatakan bahwa dia bersedia menjadi korban kanibalisme Armin. Dia dan Armin kemudian saling bertukar email dan mendiskusikan cara terbaik dimana dia harus dimakan dan bagaimana tubuhnya harus digunakan setelahnya. Bahkan, Brandes menyarankan untuk membuat asbak dari tengkorak kepalanya.
Pada tanggal 9 Maret 2001, Brandes mendatangi rumah Armin yang terletak disebuah kota kecil yang bernama Wüstefeld, sebelah barat Rotenburg an der Fulda. Armin dan Brandes setuju untuk merekam segala kegiatan yang mereka lakukan. Setelah sempat melakukan hubungan seksual di kamar tidur lantai atas, dan sebelum memotong penis milik Brandes dan memakannya bersama, Brandes sempat menelan dua puluh butir pil tidur dan sebotol sirup obat batuk. Kedua obat tersebut mungkin akan membuat pernafasannya lebih lambat dan memberikan rasa kelelahan yang luar biasa.
Pada awalnya, Brandes meminta Armin untuk menggigit penisnya, namun hal tersebut tidak berhasil dilakukan oleh Armin. Kemudian Armin memotongnya dengan pisau dapur, dan sempat membuat Brandes berteriak kesakitan. Setelah penisnya dipotong, Brandes berusaha untuk memakannya secara mentah. Namun, dia merasa teksturnya terlalu kenyal. Oleh karena itu, Armin menggorengnya dengan menambahkan sedikit garam, merica, bawang putih, anggur, dan sedikit lemak dari tubuh Brandes. Namun, daging penis yang digoreng tersebut terlalu gosong untuk dikonsumsi, dan Armin justru memberikannya pada anjingnya.
Walaupun kehilangan banyak darah atas luka yang dialaminya, Brandes justru merasa sangat senang karena penisnya dipotong. Dia kemudian merendam dirinya di dalam bak mandi yang berisi air hangat hingga dia tidak sadarkan diri. Armin kembali memberi Brandes pil tidur dan penghilang rasa sakit sambil menunggunya kehabisan darah dengan membaca buku Star Trek. Setelah sepuluh jam berlalu, Armin menyadari bahwa Brandes masih hidup. Dia kemudian mencium keningnya, dan untuk mengakhiri rasa sakit sekaligus hidupnya, Armin menusuk Brandes di bagian lehernya beberapa kali.
Armin mengangkat tubuh Brandes dari bak mandi dan menggantungnya dengan menggunakan pengait daging di langit-langit ruangan. Dia kemudian membelah tubuh Brandes dengan menggunakan gergaji, memotong-motong tubuhnya menjadi bagian yang lebih kecil, dan menyimpannya di dalam lemari es. Bagian tulangnya digiling menjadi tepung, sedangkan tengkorak dan bagian tubuh lainnya yang tidak dapat dikonsumsi, dikubur di halaman belakang rumahnya.
Armin mampu mengkonsumsi sebanyak 53 pon daging tubuh Brandes selama kurun waktu sepuluh bulan. Bahkan untuk menyantap daging manusia pertamanya, Armin sengaja menata mejanya dengan lilin, dan membuka sebotol anggur Afrika Selatan terbaik yang dimilikinya. Untuk hidangannya sendiri, dia memilih sepotong steak dari bagian pantat, dan sepotong steak dari bagian punggung. Serta menambahkan kentang dan kecambah di dalamnya.
Pada bulan November 2002, stok daging manusia yang dimiliki Armin hampir habis. Oleh karena itu, dia kembali memasang iklan di forum yang sama untuk mendapatkan korban yang berikutnya. Namun, iklan tersebut sempat dilihat oleh seorang mahasiswa Austria, dan dia melaporkannya pada polisi setempat. Pada tanggal 11 Desember 2002, polisi menggerebek rumah Armin dan menemukan stok daging manusia yang masih tersisa, serta video proses pembantaian terhadap Brandes.
Walaupun Armin mengakui secara penuh kejahatan yang sudah dia lakukan, namun polisi membutuhkan waktu selama tujuh bulan untuk mengumpulkan bukti dengan melacak jejak korespondensinya di internet selama beberapa tahun sebelumnya. Kasus kanibalisme yang dilakukan oleh Armin sempat menarik perhatian media dan memunculkan perdebatan apakah Armin dapat dikenai hukuman atau tidak. Karena kasus kanibalisme di Jerman dianggap sebagai kasus yang legal. Lagipula, kejahatan yang dilakukan oleh Armin dianggap tidak bersifat bejat atau memiliki tingkat kejahatan yang dilakukan secara intens. Dan walaupun sempat mendapatkan masalah dalam hal perdebatan tersebut, pihak jaksa penuntut mendakwanya dengan tuduhan pembunuhan untuk tujuan kesenangan seksual dengan mengganggu kedamaian orang mati.
Namun, pengacara Armin justru memberikan pembelaan bahwa Brandes mengambil bagian secara sukarela dalam peristiwa pembantaian yang dialaminya. Dia memasuki rumah Armin dengan penuh kesadaran dan memberikan persetujuan untuk dibunuh, kemudian tubuhnya dikonsumsi oleh Armin. Hal tersebut bisa menghapuskan tuduhan bahwa Armin memiliki gangguan kejiwaan. Dan jika Armin dinyatakan bersalah, maka tuduhan yang dapat dilayangkan adalah membunuh atas permintaan, dengan putusan hukuman penjara selama lima tahun saja.
Dalam persidangan, Armin yang didiagnosa memiliki schizoid personality, mengaku bahwa dia merasa lebih baik dan lebih stabil setelah mengkonsumsi daging tubuh milik Brandes. Bahkan, dia merasa kemampuannya dalam berbahasa Inggris meningkat karena Brandes mampu berbicara dalam bahasa Inggris dengan baik. Selain itu, di dalam persidangan juga ditunjukkan video proses pembantaian terhadap Brandes yang berdurasi selama empat jam. Walaupun hanya ditunjukkan selama 19 menit, namun banyak anggota juri yang melakukan terapi setelahnya sebagai cara untuk menghapus gambaran mengerikan video tersebut dari ingatan mereka. Dan setelah beberapa adegan pembantaian terhadap Brandes sempat bocor, video tersebut tidak akan tersedia di media online manapun, karena video tersebut kemudian dihancurkan untuk menghindari aksi yang serupa terjadi dikemudian hari setelah persidangan selesai dilakukan.
Pada tanggal 30 Januari 2004, Armin didakwa atas tuduhan pembunuhan dan dijatuhi hukuman delapan setengah tahun penjara. Pada bulan April 2005, pengadilan Jerman memerintahkan persidangan ulang karena pihak jaksa penuntut mengajukan banding dan mereka merasa bahwa putusan hukuman yang diterima oleh Armin dianggap terlalu ringan. Mereka berpendapat bahwa Armin seharusnya dijatuhi hukuman seumur hidup.
Persidangan ulang kemudian dilakukan pada tanggal 12 Juli 2006. Pihak jaksa penuntut mengungkap alasan Armin membunuh Brandes adalah untuk memuaskan hasrat seksual yang dimiliki oleh Armin sendiri, bukan hanya sekedar menuruti permintaan Brandes. Selain itu pada malam kejadian, Brandes dianggap tidak mampu untuk membuat keputusan berdasarkan akal sehatnya karena dia sedang dalam pengaruh obat-obatan penghilang rasa sakit akibat luka yang dialaminya.
Dan pada tanggal 10 Mei 2006, pengadilan di Frankfurt mengubah putusan hukuman penjara yang pada awalnya hanya selama delapan setengah tahun, menjadi hukuman penjara seumur hidup terhadap Armin atas dakwaan pembunuhan yang dilakukannya terhadap Brandes.
Sekian, dan terimakasih.
*
*
*
*
*
sumber 1
sumber 2
sumber 3
sumber 4
Diubah oleh marywiguna13 12-07-2022 04:50
rizqycool dan 20 lainnya memberi reputasi
21
9.1K
193
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.6KThread•81.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru