Bismillahirrahmaniirahiim

Hidup aman dan nyaman adalah dambaan setiap orang. Hanya saja, manusia masih hidup di dunia, di mana dunia memang tempatnya ujian. Dunia hanyalah persinggahan, yang sejatinya sejenak.

Meski persinggahan, sejenak dan hanya menumpang lewat, tetapi di situlah letak perjuangan untuk bekal kehidupan abadi.

Setiap manusia di dunia ini tidak luput dari yang dinamakan ujian. Ujian setiap manusia tidak ada yang sama. Semua ujian yang diberikan telah ditakar dan disesuaikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Jadi, jangan pernah merasa ujian yang diberikan yang maha kuasa itu, karena Allah membenci kita. Tidak demikian, justru dengan ujianlah ajang manusia menuai pahala jika dapat dilalui dengan penuh kesyukuran dan kesabaran.

Ketika kita mendapat ujian berupa tetangga usil dengan hobi julid-nya, kita dapat mengantisipasinya dengan:


Umumnya, para pelaku julid atau bisa kita sebut dengan julider, mereka ini orang-orang yang tidak memiliki potensi.

Sehingga ia suka, bahkan berbahagia sekali ketika ia menjatuhkan atau menjelek-jelekkan orang yang sekiranya menjadi rivalnya.

Untuk itulah, supaya pelaku julid itu semakin merana, maka tunjukkan potensi-potensi anda. Tidak harus ditunjukkan langsung pada pelaku julid, cukup tunjukkan kepada sahabat, orang terdekat atau mata-matanya.

Dapat dipastikan, berita tentang potensi anda langsung sampai kepadanya. Dengan begitu akan membuatnya semakin sakit hati. Kalau sudah sakit hati, ia akan membuat bahan kejulid-tan yang baru dan begitu terus.

Lalu, lama kelamaan ia akan lelah, karena ia tersadar bahwa diri kita tidak dapat dikalahkannya dengan cara julidnya. Intinya, orang julid itu sejatinya ia ingin seperti kita, hanya saja ia tidak sanggup mencapainya.



Orang berlaku julid itu secara halus ia tengah memantik api permusuhan. Itu artinya ia ingin memusuhi kita, bersikap buruk kepada kita dengan sebab karena kondisi hidupnya tidak lebih baik dari kita.

Dengan demikian, upaya agar hatinya tidak busuk, maka kita bisa membalasnya dengan kebaikan.

Mungkin ini upaya sulit, berbuat baik kepada orang yang memusuhi atau tidak suka dengan kita, tetapi ketahuilah bahwa upaya kedua ini relatif lebih manjur.

Kita bisa ingat kisah wanita yahudi buta yang memusuhi Rasulullah, setiap hari mengolok-olok dan menghina Rasulullah dengan kata-kata kasarnya. Bahkan Rasulullah disebutnya orang gila. Padahal tanpa sepengetahuan wanita buta yahudi itu, Rasulullah-lah yang menyuapinya setiap hari dengan makanan yang dibawanya, hingga beliau wafat.

Ketika Rasulullah telah wafat, wanita buta itu menanyakan kepada Abu Bakr selaku pengganti Rasulullah. Betapa kagetnya wanita buta itu, ternyata orang yang dimaki-makinya selama ini adalah yang menyuapinya dengan sangat sabar. Dari situlah justru wanita buta yahudi itu akhirnya mengikrarkan untuk bersyahadat.

Untuk itulah, kita bisa mencontoh cara tersebut. Bisa jad demikian juga, untuk julider. Ketika pelaku julid bersama kelakuan buruknya itu akan berhenti dengan sendirinya, ketika kita tidak membalasnya dengan hal serupa, justru kita balas dengan segala macam kebaikan, seperti kita sering memberinya sesuatu.


Cara ketiga tidak butuh modal, kita cukup pintakan kepada dzat pembolak-balik hati.

Coba kita do'akan pelaku julid itu, kita adukan kepada Rabb yang maha kuasa agar ia berhenti dari perbuatan buruk yang menjengkelkan kita itu.

Kita laporkan melalui sujud-sujud panjang kita, agar ia berubah dan menjauhi perbuatan sia-sia dan membuat tidak nyaman orang lain.

Demikian beberapa cara atasi manusia dengan hobi julid. Semoga bermanfaat dan dapat memberikan ketenangan.

Wassalamuaalaikum

Penulis: Novellahikmihas
Narasi: Oppri