#SabuSAbu_JP_Part2
#Project_MenulisNovel_30H



Link bab 10 : https://www.kaskus.co.id/show_post/6...cc36718377e419


Link bab 9 : https://www.kaskus.co.id/show_post/6...6f316d0502862a


Link bab 8 : https://www.kaskus.co.id/show_post/6...5b31374b01a857

Link Bab 7 : https://www.kaskus.co.id/show_post/6...6c6906ca02414d

Bab 6 : https://www.kaskus.co.id/show_post/6...cd5c3f9766e38b

Bab 5 : https://www.kaskus.co.id/show_post/6...3c2a593e48b9f8

Bab 4 : https://www.kaskus.co.id/show_post/6...066f388e462d9c

Bab 3 : https://www.kaskus.co.id/show_post/6...c27d5481300fa4

Bab 2 : https://www.kaskus.co.id/show_post/6...558e3ece6458d9

Bab 1 : https://www.kaskus.co.id/show_post/6...ff08701e53f292



Happy reading!

Sakka no Hashira

Bab 11 Kembali Mencari

***

Lagi-lagi Illa bermimpi aneh, satu hal yang Illa tak mengerti. Mengapa lelaki itu selalu hadir dalam mimpinya? Entah dalam wujud dewasa ataupun masih kecil. Illa yakin sekali, lelaki yang hadir dalam mimpinya adalah orang yang sama.

"Aku benar-benar tak mengerti, lama-lama kepalaku bisa tremor memikirkan semua ini. Teror yang sebelumnya aja belum kupecahkan sama sekali, kenapa otakku dodol sekali?"

Beginilah yang Illa rasakan selepas bangun tidur, bukannya fresh malah tambah setres. Illa bangkit dari kasurnya lalu mengambil semua simpanan surat yang diterimanya. Ia mengurutkan setiap surat sesuai dengan urutan kejadian yang Illa alami.

Matanya terus menelusuri setiap angka yang terdapat pada setiap surat. Setelah itu, Illa mengambil notebook-nya, dan menulis angka-angka itu secara urutan beserta cuplikan kejadian yang Illa alami.

Catatan Illa 22 Maret 2021

Pada tanggal 28 Februari 2021, aku keluar dari rumah sakit dan disaat yang sama aku mendapat amplop misterius yang tidak aku ketahui sama sekali siapa pelaku yang mengirimkan amplop ini. Tidak hanya itu, penataan kamarku juga diubah, seperti terkesan kamar cowok. Di hari yang sama, aku bertemu dengan orang misterius. Orang itu juga memberiku amplop yang berisi foto ayahku yang terkapar dan bersimbah darah.

Sebelumnya, aku berada di rumah sakit selama seminggu, berarti aku berada di rumah sakit dari tanggal 21 Februari 2021.Jika dikaitkan dengan kematian orang itu, dia mati pasca menemuiku dan 2 hari setelahnya, mati konyol. Beliau dinyatakan mati dibunuh pada tanggal 23 Februari.

Lalu, aku mulai mendapat banyak mimpi aneh yang benar-benar tak bisa kuingat semua. Hingga ada satu kejadian yang masih sangat mengganjal di kepalaku. Aku ingat pasca aku pulang dari rumah sakit aku beristirahat selama 3 hari sebelum masuk. Di hari keempatnya, ku berangkat sekolah dan tahu-tahu aku berada di kamar seolah-olah baru bangun tidur. Akan tetapi, aku benar-benar tak ingat apapun ada hari itu.

"Pas mau berangkat sekolah, kalo ga salah tanggal 3 Maret kan?"sahutnya sembari berpikir.

Tanpa diduga, setelah kejadian itu, aku mendengar berita bahwa geng pembuli itu diculik. Di hari itu juga, aku mendapat surat cinta dengan latar gudang sekolah lol. Di situ tertulis kalimat Guess Who Am I dan angka 21-3-21.

Terakhir aku mendapat sebuah kotak yang berisi jari manusia asli. Dan tertulis angka 19-3-21.

"Aku baru sadar, kalau tulisan dari semua kertas ini sama. Berarti dari orang yang sama semua."

Hanya, itu yang bisa Illa simpulkan. Akan tetapi, kalau dipikir-pikir lagi Semu kejadian ini terjdi setelah Illa dibuat babak belur oleh almarhum ayahnya. Illa mencoba berpikir keras untuk memecahkan teror ini, namun otaknya masih belum bisa menerima semua hal itu. Alhasil, Illa merasakan efek samping yang luar biasa.

"Akhhh--" Illa merintih kesakitan, rasa sakit kali ini benar-benar membuat Illa menangis. Tak sanggup menahannya. Kepalanya terasa ditusuk-tusuk jarum dan di hantam dengan batu. Tangannya berusaha meraih obat yang berada di meja kecil dekat dengan kasurnya. Namun, Illa benar-benar tidak sanggup, akhirnya Illa tak sadarkan diri.

"Sakit.... tolong....."

Sebelum kesadarannya benar-benar tenggelam ke alam bawah sadar, Illa melihat sosok lelaki itu. Bibirnya tersenyum, namun bukan senyuman biasa.

"Semuanya belum berakhir. Masih ada banyak kejutan lagi lho."

***

Seorang ibu menatap anaknya dengan tatapan sendu.

"Anakku, kalau suatu saat ibu tidak ada. Kau bersama ayah, ya?"

"Aku tidak mau, aku maunya sama ibu, "ujar sang anak.

"Ehh, ga boleh gitu. Ayah juga sayang padamu."

SRAKK!

Tepat di depan matanya, Seseorang memenggal kepala ibunya.

"AAA! IBU!"

Anak itu menjerit histeris. Rasa takut dan marah seolah-olah bercampur menjadi satu. Akan tetapi, secara tiba-tiba ekspresi wajah anak itu berubah.

"Apa kau sudah siap mengingat masa lalumu?"

Lalu tiba-tiba semuanya menghilang, berganti dengan suasana taman yang sangat indah. Seorang lelaki tengah memangku kepala seorang gadis sembari mengelus-elusnya.

"Illa, banyak hal yang telah hilang darimu, " lirihnya.

Tiba-tiba gadis itu terbangun, bingung siapa pria yang ada di hadapannya.

"Kau siapa?"

Lelaki itu hanya tersenyum dan ke.bali mengelus rambut Illa.

"Entahlah."

"Kenapa aku selalu melihat dirimu?"

Lagi-lagi lelaki itu hanya tersenyum. Lalu menjawab, "apakah tidak boleh?"

Mendengar jawaban itu membuat Illa sedikit malu, entah mengapa dirinya begitu malu.

"Hahaha ... lihatlah, kenapa kau begitu malu?"

"Mbuh!"

Lelaki itu hanya tertawa lepas. Setelah itu, ekspresinya mendadak berubah menjadi tatapan sendu.

"Vila Senate."

"Ya? Kok tahu namaku?"

"Tahu dong, aku mau bilang sesuatu."

"Apa itu?"

"Suatu saat kalau kami menghilang jangan cari kami ya?"

"Apa maksudmu ?"

"Kau akan mengerti ke depannya. Karena, semuanya belum berakhir. Aku hanya memberimu peringatan. Kalau begitu, tidurlah sampai jumpa."

"Apa yang telah hilang harus kau cari. Kami hanya menuntun-mu menemukan semua itu. Setelahnya, tergantung padamu, apakah kau ingin mengingat semuanya, atau kembali melupakannya?"

***

Di kelas Illa tampak melamun, tidak tahu harus berbuat apa. Illa terus memikirkan mimpi yang dialaminya 2 hari yang lalu. Sayangnya, begitu bangun Illa tak mengingat semuanya dengan jelas.

Ketika bangun, Illa hanya terisak menangis. Hatinya merasa rindu dengan sesuatu, namun Illa masih tak mengerti apa yang ia rindukan.

"Kenapa hidupku yang awalnya memang tidak normal semakin abnormal? Aku juga merasa sering tertidur pasca kejadian itu."

"Ngomong-ngomong, aku sudah lama tidak ke rumah pohon. Sepulang sekolah, aku main ke sana deh, " pikir Illa.

"Oiya, kayaknya si keynan itu adalah petunjuk yang bisa membawaku menemukan siapa pelakunya. Mungkin lebih baik aku coba ke kelasnya. Aku ga peduli kalo nanti jadi bahan omongan  orang, " ujar Illa lalu beranjak dari bangkunya dan keluar kelas.

Seingatnya, Keynan berada di kelas 11 MIPA-3. Dengan segenap keberanian, Illa memasuki koridor anak MIPA yang sangat asing baginya. Setelah itu, Illa mengintip kelas 11 MIPA-3.

"Cari siapa?" tanya seorang gadis yang sedang piket.

"Ah, apakah di sini ada yang namanya Keynan?"

"Huh? Keynan? Di sini tidak ada yang namanya Keynan. Mungkin kau salah kelas."

"Hah? Sungguh?"

"Iya, aku bersungguh-sungguh. Jika kau tidak percaya kau bisa cek presensi siswa yang ada di meja, " jawab gadis itu.

Karena diberi kesempatan melihat presensi, Illa langsung masuk dan membaca satu per satu nama yang ada di kertas presensi itu.

"Namanya benar-benar gak ada. Seriusan hah?!"

Illa membaca ulang presensi itu sampai 3 kali dan hasilnya nihil. Illa tak menemukan nama Keynan.

"Sudah baca kan? Ada gak?"

"Astaga, tokek, cicak!" Dirinya terkejut ketika gadis tadi tahu-tahu berada di belakangnya.

"Hahaha ... sorry, sorry."

"Iya, gak ada berarti aku salah kelas. Kalau begitu, aku duluan terima kasih."

"Yo, sama-sama."

Kring! Kring!

Bel masuk pun berbunyi, Illa dengan sigap mengambil langkah kaki seribu agar cepat sampai di kelas.

"Apalagi ini astaga? Jadi, Keynan itu bukan siswa sekolah sini? Sialan! Orang itu benar-benar mempermainkan ku."