Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pipel.pawerAvatar border
TS
pipel.pawer
Pakar Kuliner UGM Jelaskan Kenapa Rendang Babi Viral dan Diprotes Banyak Orang
Pakar Kuliner UGM Jelaskan Kenapa Rendang Babi Viral dan Diprotes Banyak Orang

Pakar Kuliner dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Dwi Larasatie Nur Fibri, mengatakan bahwa usaha restoran padang berbahan daging babi di Kelapa Gading, Jakarta Pusat, bernama ‘Babiambo’ yang akhir-akhir ini viral sebenarnya tidak melanggar aturan apapun. Pasalnya, mereka sudah memberikan keterangan secara jelas di media sosial dan di restorannya bahwa restoran mereka adalah restoran padang non-halal.

Namun, ternyata restoran padang non-halal itu menimbulkan perdebatan panjang yang berujung pada pemanggilan pemilik Babiambo ke kepolisian untuk memberikan keterangan.

Dwi Larasatie mengatakan hal itu terjadi karena selama ini rendang, yang merupakan makanan khas Minang, selalu dibuat dari bahan-bahan yang halal. Meskipun sebenarnya rendang dapat dibuat dari banyak sekali jenis bahan makanan, mulai dari sayur sampai daging.

“Kebetulan yang digunakan oleh masyarakat Padang itu hampir selalu berbahan dasar halal, seperti daging kerbau, sapi, ayam, singkong, sehingga tidak masalah sebenarnya untuk membuat rendang dari daging babi yang penting ada informasi,” kata Dwi Larasatie saat dihubungi, Sabtu (11/6).

Hal itu membuat masakan padang, terutama rendang, menjadi identik dengan makanan yang halal. Di sisi lain, mayoritas penduduk Indonesia yang sebagian besar beragama Islam menurutnya merasa sudah dilindungi pemerintah dalam mendapatkan makanan yang halal.

“Padahal, pemilihan makanan itu adalah tanggung jawab pribadi,” lanjutnya.

Sebagai negara yang heterogen, mestinya setiap orang memang menyadari apa yang dia makan, dan apa yang dia makan adalah tanggung jawab dirinya sendiri. Karena itu, seharusnya rendang babi tidak menjadi masalah.
“Tetapi rumah makan padang itu identik dengan halal,” ujarnya.

Sehingga orang yang tidak kritis atau sudah terbiasa dengan lingkungan dan norma yang berlaku bahwa rumah makan padang selalu menjual makanan yang halal, maka dia akan merasa terjebak atau terkecoh. Karena itulah langkah pemilik ‘Babiambo’ dalam memberikan keterangan pada restorannya sebagai rumah makan padang non-halal dinilai sudah tepat.

“Jadi ini karena masalah kebiasaan, rendang yang biasanya halal kemudian dibuat dari daging babi tentu menjadi sesuatu yang spektakuler dan perlu waktu untuk bisa diterima,” kata Dwi Larasatie.


Rendang Babi


agama yg selalu mencari2 hal2 receh untuk dijadikan alasan buat ribut,
agar terkesan mereka dizolimi dan dapat menjadi lahan jihad emoticon-Nohope
Diubah oleh pipel.pawer 13-06-2022 09:51
lenktaywonk
muhamad.hanif.2
apawaal
apawaal dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.5K
44
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.