Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Pawai kelulusan dengan baju bermotif Bintang Kejora cuma ekspresi kegembiraan
Pawai kelulusan dengan baju bermotif Bintang Kejora cuma ekspresi kegembiraan

Kapolres Jayapura, AKBP Fredrikus Macklarimboen. - Jubi/Engel Wally 

Sentani, Jubi – Kepala Kepolisian Resor Jayapura, AKBP Fredrikus Macklarimboen menilai pawai kelulusan puluhan pelajar yang mengenakan seragam dengan coretan motif Bintang Kejora hanyalah tidak memiliki muatan selain ekspresi kegembiraan.

Macklarimboen menyatakan para pelajar itu mencoretkan motif Bintang Kejora di seragam mereka karena melihat contoh serupa di media sosial. Hal itu dinyatakan Macklarimboen di Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, Sabtu (11/6/2022).

 Pernyataan Macklarimboen itu terkait dengan penangkapan 70 lebih pejalar yang merayakan kelulusan dengan berpawai di Sentani pada Kamis (9/6/2022). Di antara para pelajar yang ditangkap itu, terdapat lebih dari 20 siswa yang berpawai dengan seragam bercoretkan motif Bintang Kejora

Macklarimboen menjelaskan para pelajar yang memakai seragam bercoretkan motif Bintang Kejora sempat diperiksa polisi, namun polisi menyimpulkan para pelajar itu tidak memiliki motif selain mengekspresikan kegembiraan.

 “Rata-rata mereka ikut-ikutan saja. Dari pengakuan mereka masing-masing suka dengan motif Bintang Kejora karena bagus, ” ujar Macklarimboen.

 Ia menyatakan semua siswa yang diperiksa polisi karena seragam bercoretkan motif Bintang Kejora itu sudah dipulangkan. 

Macklarimboen berharap Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Papua dapat mengarahan para siswa agar dapat merayakan kelulusan dengan cara yang lebih bermanfaat. 

“Dinas Pendidikan tingkat provinsi agar memperhatikan hal seperti itu. Soal kelulusan atau mendengar hasil kelulusan sekolah, bisa dilakukan dengan cara yang lebih sederhana tetapi memiliki nilai positif bagi siswa. [Misalnya] doa bersama, atau setiap siswa diminta kenakan pakaian tradisonal Nusantara. Atau, setelah dengar hasil, pakaian sekolah mereka bisa dikumpulkan [lalul] disumbangkan kepada sekolah yang jauh dari perkotaan,” kata Macklarimboen mencontohkan. 

 Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayapura, Pdt Alberth Yoku menyayangkan adanya siswa yang merayakan kelulusan dengan berpawai hingga ditangkap polisi. Yoku menyatakan kelulusan seharusnya dirayakan dengan pujian dan syukur kepada Tuhan. 

“[Mereka] masih muda, dan masih punya banyak waktu untuk berprestasi, masih bisa mengurus pekerjaan yang layak, tetapi jejak seperti itu sudah tercatat polisi. Kami berharap [catatan kepolisian itu] tidak berdampak saat anak-anak tersebut ingin bekerja, melanjutkan studi, atau hal lain yang memerlukan [Surat Keterangan Catatan Kepolisian],” kata Yoku. (*) 

https://jubi.id/tanah-papua/2022/paw...i-kegembiraan/



Jadi ada yang pawai pake motif bintang kejora...

Gara-gara motif Bintang Kejora, 21 siswa masih diperiksa di Polres Jayapura

Direktur LBH Papua, Emanuel Gobay (bertopi) ketika mendampingi para siswa yang diperiksa polisi gara-gara mencoretkan motif Bintang Kejora di seragam sekolah mereka, Kamis (9/6/2022). - Jubi/Theo Kelen 

Jayapura, Jubi – Hingga Kamis (9/6/2022) pukul 20.00 WP, 21 siswa SMK Negeri 1 Sentani masih menjalani pemeriksaan di Kepolisian Resor Jayapura. Mereka diperiksa polisi gara-gara merayakan kelulusan dengan mencoretkan motif Bintang Kejora di seragam mereka, lalu berpawai di Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, bersama teman-teman mereka. 

Para lulusan SMK Negeri 1 Sentani yang masih menjalani pemeriksaan di Kepolisian Resor (Polres) Jayapura itu adalah Epison Deal (20), Margareth Asaribab (18), Ana Nawa (19), Friska Tabuni (20), Yomince Suhuniap (18), Fransina Wanimbo (19), Eko Pasek (21), LB (17), Rikson Enumbi (18), WA (17), LAP (15), Kristina Jikwa (18), Yonting Keduman (22), Yani Wanimbo (21), Novela Singpanki (19), Ance Yoku (19), Jems Kogoya (19), Rikanus Koranue (18), De (17), Pamison Wanimbo (19), Oktamina Yoal (18). 

 Salah satu siswa, Ana Nawa mengatakan para siswa mencoretkan motif Bintang Kejora di seragam mereka sebagai ekspresi kegembiraan atas kelulusan mereka. 

“Ini harinya kami” kata Nawa kepada Jubi di Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura. Nawa menuturkan polisi menggiring setidaknya 78 siswa SMK Negeri 1 Sentani yang ditangkap saat berpawai menuju Polres Jayapura.

 Di Polres Jayapura, polisi memisahkan siswa yang mencoret baju mereka dengan motif Bintang Kejora, dan siswa lain yang mencoreti baju seragam mereka dengan motif yang lain.

Para siswa yang tidak mencoretkan motif Bintang Kejora di seragam mereka telah diizinkan pulang. Namun polisi mengambil sidik jari para siswa yang mencoretkan motif Bintang Kejora di seragam mereka, lalu memeriksa mereka satu demi satu. 

"Dong tanya seputar tujuan gambar Bintang Kejora di seragam,” ujarnya. 

Direktur Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Papua, Emanuel Gobay mengatakan pihaknya masih mendampingi para siswa itu. 

“Tadi Kasat Intelkam [Polres Jayapura] menyampaikan, kalau ada orangtua siswa yang mau datang jemput, silahkan jemput,” kata Gobay. (*)

https://jubi.id/tanah-papua/2022/gar...lres-jayapura/

Beberapa waktu lalu demo tolak otonomi khusus pelajar banyak yang turun di daerah pegunungan...
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 memberi reputasi
1
927
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.