Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

muhammadgieAvatar border
TS
muhammadgie
Pesawat yang Dipakai Tim Guaido Juga Angkut Para Pembunuh Presiden Haiti
Ketika tersiar kabar bahwa Presiden Haiti Jovenel Moise telah dibunuh tim pembunuh, para pengamat dengan cepat menarik persamaan dengan upaya “Teluk Babi” 2020 untuk menculik Presiden Venezuela Nicolas Maduro oleh tentara bayaran.

Pengungkapan oleh polisi Haiti bahwa banyak dari para tersangka pelaku pembunuhan yang berasal dari Kolombia hanya memperkuat kecurigaan itu.

Menurut laporan jaringan televisi Venezuela, La Iguana, jet pribadi yang sama yang digunakan untuk mengangkut beberapa tim pembunuh yang membunuh Presiden Haiti Jovenel Moise awal bulan ini juga digunakan mengangkut pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido untuk menuju tempat negosiasi.

Baca juga: Biden: Iran Terus Pasok Senjata untuk Hizbullah, Kedaulatan Lebanon Dirusak

Baca Juga:

Terungkap, Pemukim dan Tentara Israel Bersatu Bunuh 4 Warga Palestina dalam Sehari
Krisis Semikonduktor, Produksi Otomotif dan Suku Cadang Turun 6,6%



Guaido mengklaim sebagai presiden Venezuela untuk menggulingkan kekuasaan Maduro.

Baca juga: Informan FBI Dituduh Terlibat Rencana Penculikan Gubernur Michigan

Pesawat yang dimaksud adalah jet bisnis kecil empat tempat duduk, Cessna Citation Mustang, dengan nomor ekor HI949.

Baca juga: Inggris Ngotot Kerahkan Kapal Perang Secara Permanen di Laut China Selatan

Kembali pada 15 Mei 2020, ketika pesawat lepas landas dari Maquietta, Venezuela, layanan pelacak pesawat AeroNoticiasVE mencatat di Twitter bahwa pesawat yang sama telah mengangkut tim Guado ke Barbados pada September 2019 untuk pembicaraan damai dengan perwakilan dari pemerintah Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

Pesawat ini, dilaporkan, juga mengangkut tiga tersangka anggota unit komando yang menembak mati Moise dan melukai istrinya, Martine, pada pagi hari tanggal 7 Juli di rumah mereka di pinggiran Port-au-Prince.



Salah satunya diduga Christian Emmanuel Sanon, yang disebut Polisi Nasional Haiti (PNH) sebagai dalang di balik aksi pembunuhan tersebut.

Pesawat ini dimiliki Helidosa, maskapai penerbangan di Republik Dominika. CEO Alex Castillo mengatakan dalam pernyataan yang diperoleh Haiti Libre bahwa, “Ketiga penumpang melewati semua kontrol imigrasi di bandara tempat mereka pergi dan masuk serta perusahaannya tidak memiliki sarana untuk menetapkan bahwa mereka yang menggunakan layanannya memiliki tujuan kriminal."

"Kami bukan badan keamanan, atau badan investigasi yang bisa mengetahuinya," ujar Castillo.

Dia mengungkapkan maskapainya juga bertanggung jawab mengangkut Martine Moise ke Florida untuk perawatan setelah serangan itu, serta untuk mengangkut mantan Presiden Haiti Jean-Bertrand Aristide ke Kuba bulan lalu untuk perawatan darurat COVID-19.

Dia mencatat perusahaannya memiliki 15 pesawat dan 24 helikopter.

Namun, ini bukan hubungan pertama antara plot pembunuhan dan oposisi Venezuela. Ketua Majelis Nasional Venezuela Jorge Rodriguez mengatakan pekan lalu bahwa CTU Security, kelompok tentara bayaran yang diduga dikontrak untuk pekerjaan itu, juga berada di balik upaya 2018 untuk membunuh Maduro dengan drone yang meledak selama dia pidato.

Dia menambahkan bahwa itu juga terkait upaya 2020 oleh tentara bayaran Silvercorp dari Amerika Serikat (AS) untuk menculik Maduro, yang dibayar oleh pemerintahan Guaido yang didukung AS.

Kepolisian Haiti telah menangkap 20 orang yang terkait rencana pembunuhan itu, 18 orang di antaranya adalah warga Kolombia dan dua di antaranya adalah warga Amerika.

https://international.sindonews.com/...-1626847631/10
KurohinaM1911
KurohinaM1911 memberi reputasi
1
556
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.4KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.