10 tahun yang lalu, kulihat anak laki-laki seumuran denganku bermain dengan gembira dengan adik kembarnya. Adiknya terlihat lucu dan jahil untuk anak berusia 4 tahun kala itu. Andai aku juga memiliki saudara... Tanpa kusadari aku menginginkan di posisi anak laki-laki itu. Sebagai seorang kakak, kakak yang selalu bermain dengan adiknya dan melindunginya. 

Takdir memang sedang mempermainkan diriku untuk bertemu kembali dengan dirinya. Kami berada di kelas yang sama. Berkenalan sebagai orang asing dan kemudian menjadi teman secara simbolis.  Aku pun hanya menganggapnya sebagai teman biasanya hingga suatu ketika takdir terus memberikan kesempatan untuk kami mengatakan "kebetulan". Sebuah kompetisi, sebagai teman dan rival. Aku sangat tidak suka jika ada orang yang mengalahkanku, tetapi dengan adanya orang-orangtersebut, jiwa kompetitifku muncul dan semangatku membara. Kami pun bersaing..harus kuakui dia sangat pintar dan sepadan denganku. Aku mulai tertarik padanya.