Seperti nya kegiatan klarifaksi atau meminta maaf bakal sering di temui 10 tahun ke depan, karena dari pengamatan ane yang sudah sudah di jaman ini banyak orang berlomba-lomba menjadi viral dengan cara aneh-aneh.

Entah sudah berapa banyak kasus kebodohan influencer, youtubers, public figure, artis dan sebangsanya viral dengan hal hal yang wadidaw. Belum lagi masyarakat di Negara antah berantah ini minim literasi dan meniru kelakuaan-kelakuaan tersebut. sehinga menciptkan momentum-momentum tersebut menjadi klarifikasi absurd.

Dan miris nya lagi di jaman sekarang viral itu sudah dianggap setara dengan sebuah prestasi, kehebatan, dan kesuksesan. Mohon maaf viral itu bukan berarti anda hebat, bukan berarti anda keren, dan bukan berarti anda sukses. viral itu kalau dalam pelajaran fisika hukum newton adalah aksi menimbulkan reaksi jadi gak ada hubungan dengan kehebatan apa lagi prestasi.

Belum lama lagi juga viral seorang tiktokers berhijab bernama Rizki Aulia Marpaung, salah satu warga Kabupaten Asahan. Dimana dari awal mbak Rizki Aulia Marpaung ini memang ingin viral dan untuk menaikan follower nya, dengan membuat konten-konten yang cukup ciat ciat ciat.

Konten nya itu ‘mohon maaf’mbak ini joget-joget dengan memarmekan lekuk tubuh, dan memperlihatkan sedikit asset pribadi nya twin mountain. dan konsep video nya juga seolah-olah dibikin penasaran gitu, mau buka gak jadi eh mau buka di tutupin kancing nya. kan kesel juga yang nonton.

ditambah platfrom itu adalah umum semua umat masuk, dan bukan platform undergraound kayak bigo atau tantan. jelas umat yang ngaku ‘ golongan kami’ emosi dan marah-marah. dan ane paham kenapa orang-orang itu marah, karena mereka menggap hijab itu adalah identitas agama tertentu. walupun sebenernya itu bisa di debat juga sih, tapi menurut ane tetep gak elok aja.

 semisal mbak nya main bigo mungkin malah karir nya bakal melejit dan gak perlu klarifikasi absurd dan munafik banget, masak dia bilang yang dia lakukan itu ‘khilaf’.manurut ane yang dilakukan mbak nya gak masalah sih, asal tahu tempat nya aja. seperti yang ane katakan di platform underground.

Tapi juga jangan heran seperti yang ane katakan di paragraph pertama, janget kaget hal kayak gini bakal sering di temui di masa depan nanti. Malah di anggap normal, makin dungu konten nya makin terkenal. karena orang berlomba-lomba ingin terkenal.

Dan gak bisa di pungkiri, membuat kontroversi adalah hal biasa bagi orang yang mengejar keterkenalan. Ditambah masyarakat di Negara antah berantah ini juga gemar menikmati kebodohan. karena saking banyak nya hal-hal demikian muncul di media. Semisal udah bikin gaduh dan banjir hujatan tinggal minta maaf kemudian, dan langsung beres dah.

Jika udah reda suasana, tinggal bikin gaduh lagi terus minta maaf.  Pola orang-orang tanpa bakat kan sensasi dan kontroversi.

penulis: millenie