• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Plus Minus Punya Guru Muda yang Usianya Beda Tipis dengan Murid, Tetap Perlu Waspada

KokonataAvatar border
TS
Kokonata
Plus Minus Punya Guru Muda yang Usianya Beda Tipis dengan Murid, Tetap Perlu Waspada

Saat duduk di bangku SMA Agan dan Sista mungkin pernah punya guru yang usianya beda tipis dengan para murid. Biasanya mereka baru lulus kuliah atau mahasiswa ilmu keguruan dan pendidikan yang tengah praktik. Maka dari itu usianya hanya selisih beberapa tahun saja dengan murid SMA.
 
Perbedaan usia kurang dari 10 tahun atau di kisaran 5 tahun saja menjadikan mereka bagai kakak saja. Ada sejumlah kelebihan sekaligus kekurangan yang patut diwaspadai. Berikut beberapa plus dan minus punya guru yang usianya Cuma beda beberapa tahun saja dengan murid.  
 
1. Satu frekuensi sehingga asyik dalam kegiatan belajar mengajar
 
Usia yang dekat menjadikan guru dan murid berada dalam generasi yang sama. Apabila keduanya mengikuti tren terkini, murid dan guru jadi nyambung, sehingga kegiatan belajar dan mengajar lebih asyik. Satu frekuensi kata anak zaman now.
 
Misalnya saja guru aktif di media sosial yang sama dengan murid sehingga dapat saling berbagi konten. Apalagi gurunya bukan tipikal cyber stalker,  orang yang suka mematai-matai orang lain melalui media sosial. Hubungan dunia maya dan dunia nyata terasa asyik dan menyenangkan.
 
2. Bisa diajak damai dibandingkan dengan guru senior
 
Hari minggu ada pentas seni di sekolah, Senin ada jadwal ulangan. Karena sang guru merasa muridnya masih belum hilang lelahnya, jadwal ulangan pun dimundurkan. Asyik banget, kan? Guru-guru muda cenderung bisa menempuh win-win solutionbegini daripada guru yang seusia orang tua murid. Hal itu mereka lakukan karena pernah merasakan hal yang sama saat SMA dulu.
 
3. Jadi teman di luar kegiatan sekolah
 
Bukan sekadar guru, mereka juga bisa menjadi teman nongkrong, nobar, dan lainnya. Bahkan ada guru-guru muda yang jadi kompor bagi kegiatan-kegiatan seru semisal camping bareng. Hal itu sangat mungkin bagi guru-guru muda yang tinggal jauh dari teman dan sahabatnya. Maka daeri itu mereka menjadikan murid sebagai teman untuk bersang-senang juga.  
 

4. Punya pengaruh lebih besar ke para murid
 
Murid yang merasa satu frekuensi dengan guru, tidak jarang menceritakan masalah pribadi di luar masalah sekolah. Guru memberikan saran dan solusi. Sadar atau tidak sadar, guru punya pengaruh besar dalam keputusan murid. Termasuk menentukan masa depan semisal pilihan berkuliah, jurusan, dan karir setelah lulus SMA.
 
5. Terjebak dalam hubungan asmara sampai berujung nikah
 
Soal ini banyak beritanya. Guru dan murid pacaran sampai ke pelaminan. Ada juga yang tanpa pacaran tapi langsung sepakat untuk menikah saja. Interaksi berulang-ulang dalam waktu yang cukup lama sangat mungkin memunculkan benih-benih cinta satu sama. Akhirnya nikah, tidak masalah.
 

Jadi masalah apabila guru dan murid menjalin hubungan asmara sampai melebih batas-batas umum, sampai melakukan hubungan intim segala misalnya. Serem, kan GanSis. Maka dari itu guru dan murid perlu menjaga batas, jangan sampai kebabalasan. Bagaimanapun juga guru dan murid adalah orang lain, bukan mahram.
 
Nah, Agan dan Sista punya pengalaman nggak dengan guru yang masih muda gitu. Boleh cerita ya di kolom komentar.  



Sumber foto  123





gustiarny
anerifai
bukan.bomat
bukan.bomat dan 21 lainnya memberi reputasi
22
7.6K
119
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.